HomeIbu Dan anakKehamilanBolehkah Ibu Hamil Makan Tutut atau Keong Sawah?
Kehamilan

Bolehkah Ibu Hamil Makan Tutut atau Keong Sawah?

dr. Sepriani Timurtini Limbong, 05 Jul 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ibu hamil diminta untuk tidak makan sembarangan. Soal ini, bolehkah ibu hamil makan tutut atau keong sawah? Simak penjelasannya berikut ini.

Bolehkah Ibu Hamil Makan Tutut atau Keong Sawah?

Makanan yang terbuat dari tutut atau keong sawah cukup hits dan disukai banyak orang. Namun, bolehkah ibu hamil makan tutut? Hal ini mungkin terlintas di benak, mengingat pilihan makanan harus dijaga selama hamil.

Jangan khawatir, makan tutut saat hamil masih diperbolehkan, kok, asalkan mengikuti aturan yang benar. Simak terus ulasannya berikut ini, ya.

Bolehkah Ibu Hamil Makan Tutut?

Tidak apa-apa kalau ibu hamil makan tutut. Akan tetapi, cara membersihkan dan mengolahnya perlu diperhatikan. Jika masih kotor, ada risiko infeksi yang mengintai ibu hamil, terutama infeksi saluran pencernaan. 

Kalau penyakit tersebut terjadi, ibu dapat mengalami berbagai gejala seperti diare, nyeri perut, dan dehidrasi. Tentunya gangguan ini bisa berdampak pada kesehatan janin.

Hal yang tak kalah pentingnya adalah memastikan keong sawah diolah saat air cuciannya benar-benar bersih. Lalu, konsumsilah ketika benar-benar matang. 

Mengapa tutut harus dipastikan bersih dan matang? Pasalnya, ada beberapa risiko infeksi akibat memakan tutut yang tidak matang. Makan tutut yang tidak matang bisa menyebabkan infeksi cacing

Tidak menutup kemungkinan si siput juga membawa telur cacing. Hal ini bisa mengakibatkan infeksi saluran cerna, muntah-muntah, pusing, dan demam tinggi pada ibu hamil. 

Artikel lainnya: Panduan Makan Sehat untuk Ibu Hamil

Cara Makan Tutut yang Aman bagi Ibu Hamil

Mengingat habitatnya di sawah, mencuci keong sawah sampai bersih adalah pencegahan utama yang perlu dilakukan agar tubuh ibu hamil tidak teracuni. 

Memang lebih mudah bila kita membeli tutut yang sudah diolah dan siap makan. Akan tetapi, kebersihan saat pengolahan dan penyajiannya tidak dapat dipastikan. 

Jika memungkinkan, lebih baik tutut atau keong sawah diolah sendiri di rumah. Dengan begitu, hidangan keong sawah benar-benar bisa dimasak dengan baik, rasanya sesuai selera, dan aman dikonsumsi ibu hamil.

Belum tahu cara mengolah tutut? Coba lakukan beberapa tips di bawah ini:

1. Kosongkan Isi Perut Tutut

Kosongkan isi perut keong sawah dengan cara tidak diberi makan selama kurang lebih dua hari. Perut keong sawah adalah rumah bagi parasit. Mengosongkan perutnya berarti menghilangkan parasit di dalam perut tutut.

2. Rebus atau Bekukan Tutut

Kalau sudah dua hari tidak diberi makan, masukkan tutut ke air mendidih. Merebus keong sawah bisa membunuh parasit di dalam tubuhnya. 

Kalau malas merebus, kamu bisa memasukkan tutut ke freezer. Membekukannya juga bisa menghilangkan parasit.

3. Cabut Tutut dari Cangkangnya

Keluarkan tubuh dan usus keong sawah dengan kail atau alat seperti tang. Disarankan untuk tidak memakan semua bagian tutut, apalagi sampai cangkangnya. Makan saja bagian kakinya yang lebih enak dibanding bagian lainnya.

Hingga saat ini tak ada ketentuan berapa jumlah atau porsi tutut yang boleh dikonsumsi ibu hamil setiap harinya. Akan tetapi, makan tutut saat hamil tetap tidak boleh berlebihan. 

Masak dan olah tutut dengan benar dan higienis agar tidak menyebabkan risiko pada ibu dan janin. Kalau ragu atau bingung, konsultasi dengan dokter kandungan.

Untuk tahu informasi lengkap tentang makanan mana yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi ibu hamil, download aplikasi KlikDokter. #JagaSehatmu dan sang buah hati di kandungan!

(FR/JKT)

KehamilaninfeksiGangguan Pencernaan

Konsultasi Dokter Terkait