Kesehatan Anak

Balita Mudah Akrab dengan Orang Asing, Tanda Ada Gangguan Psikologi

Novita Asavasthi, 25 Agt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Anak-anak umumnya sulit akrab dengan orang asing yang baru ditemui. Jika anak mudah akrab, hati-hati gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan!

Balita Mudah Akrab dengan Orang Asing, Tanda Ada Gangguan Psikologi

Anak-anak umumnya takut berinteraksi dengan orang asing. Bahkan, pada orang lain yang sudah pernah bertemu beberapa kali pun, anak enggan berinteraksi dan  memalingkan wajahnya ketika diajak bicara. 

Namun, dalam beberapa kasus, ada anak yang dengan mudahnya akrab dengan orang asing yang baru ditemui. 

Tak jarang, anak tersebut akan menghampiri dan memulai interaksi duluan dengan orang asing tersebut. 

Jika demikian, orang tua wajib hati-hati. Anak bisa saja mengalami gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan.

Apa itu Gangguan Pelibatan Sosial Tanpa Hambatan?

Dikutip dari Psychology Today, gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan atau disinhibited social engagement disorder (DSED) dapat terjadi ketika anak tidak mendapat asuhan dan kasih sayang yang tepat. 

Karena kebutuhan kasih sayangnya tidak terpenuhi, anak tidak terikat erat dengan orang tua atau orang dewasa yang mengasuhnya. Akibatnya, ia mudah merasa nyaman dengan orang asing. 

Lalu, menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, anak dengan gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan sulit membedakan antara orang terdekatnya dan orang asing. 

“DSED ini suatu gangguan yang juga ditunjukkan ketika si anak tidak dapat membedakan mana orang yang memang di lingkup terdekatnya dan mana yang bukan. Anak pun nggak bisa membedakan mana orang asing yang baik dan buruk,” jelas Iksan. 

“Sebenarnya belum tahu pasti kenapa penyebab gangguan ini terjadi. Tapi, ada beberapa hal yang bisa jadi pemicunya, seperti sering diabaikan atau kurang dapat perhatian dari orangtuanya sejak kecil. Bisa juga karena pengalaman trauma di masa lalu si anak pernah ditinggal pergi oleh pengasuhnya atau orang yang penting baginya,” tambah Iksan melengkapi. 

Artikel Lainnya: Balita Takut Sama Orang Asing, Wajar Apa Tidak?

Apa Ciri-Ciri Anak dengan Gangguan Pelibatan Sosial Tanpa Hambatan?

Dilansir dari VeryWell, menurut DSM-5  (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders) anak yang didiagnosis DSED setidaknya memiliki dua dari beberapa gejala berikut ini:

  • Tidak takut pada orang dewasa yang tidak dikenal dan tidak ada rasa malu saat bertemu orang baru untuk pertama kalinya.
  • Perilaku anak terlalu ramah atau banyak bicara dengan orang asing.
  • Memeluk orang dewasa yang tidak dikenal.
  • Tidak ragu atau takut berada di sekitar orang asing. Bahkan, berani pergi dengan orang yang tidak dikenal.
  • Tidak meminta izin kepada orang tua atau pengasuh untuk mendekati orang asing.
  • Gejala DSED dapat berlanjut hingga masa remaja, tetapi tidak bertahan lama saat dewasa.

Beberapa anak yang didiagnosis DSED, umumnya berasal dari lembaga dengan rasio pengasuhan anak yang tinggi, seperti panti asuhan misalnya. 

Selain itu, anak yang sering gonta-ganti orang tua asuh atau yang tidak pernah diadopsi juga mungkin menderita gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan.

Trauma masa kanak-kanak, mengalami pelecehan, atau pernah ditelantarkan orang dewasa, dapat menjadi faktor penyebab anak mengalami DSED.

Artikel Lainnya: Tak Mau Berbagi, Apa Penyebab Balita Cenderung Pelit?

Adakah Cara Mengatasi Gangguan Ini pada Anak?

Ikhsan menyarankan Anda untuk mengetahui dulu dampak gangguan pelibatan sosial pada anak. Sebab, dampak gangguan ini berkaitan dengan keselamatan anak. 

“Dampaknya yang jelas anak nggak bisa bedain mana orang jahat mana yang baik, ya. Karena sama orang asing pun, ya, mau aja. Jadi, bisa ada kemungkinan anak jadi korban kejahatan. Anak akan dengan mudah memberikan kasih sayangnya ke orang lain meskipun itu orang asing,” kata Ikhsan.

Untuk perawatan gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan, dibutuhkan pemeriksaan ke dokter spesialis anak atau psikolog terlebih dahulu. Terapi anak bisa dilakukan baik secara individu dan kelompok. 

Anak dapat melakukan perawatan psikoterapi seperti terapi bermain dan terapi seni agar ia merasa nyaman. 

Saat dalam masa perawatan, kerja sama antara orang tua, pengasuh, dan juga orang di sekitar lingkungan anak sangat dibutuhkan. 

Orang dewasa yang merawat anak akan diberikan alat untuk membantu meningkatkan interaksi sehari-hari. 

Lalu, orang dewasa akan belajar cara pengasuhan untuk membentuk keterikatan dengan anak. Fungsinya, agar anak merasa aman dan diperhatikan. 

Perlu diperhatikan, gangguan pelibatan sosial tanpa hambatan pada anak dapat membaik secara perlahan atau cepat. Ini semua tergantung pada usia dan kondisi gangguan anak (parah atau tidak). 

Meski pun kondisi anak tampak cepat membaik, namun pada dasarnya tidak pernah ada pemulihan yang terjadi singkat. Selalu konsultasikan dengan dokter anak dan juga psikolog untuk mengatasi gangguan ini. 

Apabila masih ada yang mau ditanyakan tentang gangguan pelibatan sosial hambatan pada anak, konsultasikan online dengan dokter spesialis anak atau psikolog lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi Klikdokter

(AYU/ARM)

Tumbuh Kembang Anak

Konsultasi Dokter Terkait