Kehamilan

Mandi Air Hangat Saat Hamil, Aman atau Justru Berbahaya?

HOTNIDA NOVITA SARY, 03 Agt 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada yang bilang untuk menghindari mandi air hangat saat hamil karena bahaya bagi janin. Benarkah? Yuk, kita simak kata dokter di sini.

Mandi Air Hangat Saat Hamil, Aman atau Justru Berbahaya?

Ada banyak mitos berseliweran terkait kehamilan. Salah satunya soal mandi air hangat. Ada yang bilang, mandi air hangat saat hamil sebaiknya dihindari karena berbahaya bagi janin. Jadi, apakah aktivitas yang bikin rileks ini aman, atau justru berbahaya saat hamil?

Ibu Hamil Mandi Air Hangat

Mandi air hangat kerap dilakukan ibu hamil. Manfaat air hangat untuk ibu hamil disebut-sebut bisa membuat rileks. 

Dengan air yang hangat pula, Anda dapat meredakan nyeri dan keluhan kram yang kerap kali dirasakan. Anda salah satu yang sering melakukannya?

Kalau iya, menurut penjelasan dr. Sepriani T. Limbong, ibu hamil boleh-boleh saja mandi menggunakan air hangat.

“Hal yang terpenting, pastikan suhu airnya cukup hangat, jangan sampai terlalu panas,” dia menambahkan.

Soal cara mandi, apakah hot tub (berendam air hangat) atau hot bath (mandi air hangat dengan shower atau gayung), dr. Sepri lebih menyarankan opsi terakhir.

Hot tub (termasuk bak mandi atau mata air panas) tidak terlalu direkomendasikan. Kalau hot bath (mandi yang diguyur bukan berendam), tubuh ibu kan masih tetap di luar air. Suhu tubuh pun biasanya tidak naik cepat,” tutur dr. Sepri.

Kalau ibu hamil mandi air hangat dengan cara berendam, suhu tubuhnya akan lebih mudah naik. Pada tahap tertentu, hal ini rupanya dapat berbahaya bagi ibu dan janin.

Adakah Risiko Saat Ibu Hamil Mandi Air Hangat?

Meski diperbolehkan, bukan berarti tidak ada risiko di balik aktivitas mandi dengan air hangat. Suhu air dan durasi saat berendam air hangat adalah dua hal yang harus ibu hamil perhatikan betul.

Suhu air yang cukup panas, sekitar di atas 40 derajat Celsius, dapat menaikkan suhu inti tubuh ibu hamil. Suhu tubuh ibu yang lebih dari 39 derajat Celsius dapat menyebabkan hipertermia, yakni kondisi di mana tubuh menyerap lebih banyak panas daripada menolaknya.

Sebuah studi pada hewan menghubungkan suhu tubuh inti yang tinggi, terutama di awal kehamilan, dengan cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Namun begitu, pengujian pada manusia hingga kini masih dilakukan.

“Saat suhu tubuh ibu naik bisa menyebabkan masalah pada janin. Bahkan, beberapa jurnal bilang bisa sampai cacat janin dan bahkan keguguran,” ujar dr. Sepri.

Sebuah studi kecil pada tahun 2011 menunjukkan, ada peningkatan risiko terkait penggunaan bak mandi air hangat, terutama selama trimester pertama.

Artikel Lainnya: Mengapa Badan Sering Kedinginan saat Hamil?

Tips supaya Ibu Tetap Aman Mandi Air Hangat

Jadi, bagaimana caranya agar mandi air hangat saat hamil bisa dengan nyaman dan tetap aman menikmati mandi dengan air hangat? 

Seperti yang sudah disinggung di atas, suhu air dan durasi mandi adalah yang utama.

“Ketentuannya jangan sampai suhu air lebih dari 38-40 derajat Celsius. Mandinya juga jangan lama-lama, ya. Sekitar 10-15 menit saja sudah cukup,” jawab dr. Sepri. 

“Kalau ibu merasa sudah terlampau panas, misalnya sampai keringetan banget, sebaiknya aktivitas mandi disetop,” dia mengingatkan.

Jika Anda berendam di dalam bathtub, cobalah untuk menjaga dada Anda berada di atas air. Jika terasa pusing atau mual, segera keluar dari bak dan pantau kondisi Anda.

Satu hal lagi, ibu hamil sebaiknya berbicara dengan dokter Anda sebelum menggunakan bak mandi air hangat, terutama di trimester awal kehamilan. Dokter Anda mempertimbangkan sesuai dengan kondisi ibu dan bayi.

Anda bisa mengecek kalender kehamilan. Kalau mau berkonsultasi langsung dengan dokter seputar janin dan kandungan, chat saja dokter di fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(AYU/ARM)

Kehamilan

Konsultasi Dokter Terkait