Kesehatan Anak

Ingat Bun, Jangan Umbar Janji Palsu kepada Anak, Ini Alasannya!

Krisna Octavianus Dwiputra, 28 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Suka bikin janji palsu atau mengiming-imingi anak Anda tapi tidak ditepati? Jangan lakukan lagi, ada dampak buruknya, lho, simak di sini.

Ingat Bun, Jangan Umbar Janji Palsu kepada Anak, Ini Alasannya!

Banyak sekali orang tua yang mengiming-imingi sesuatu kepada anaknya biar nurut. Cara ini cukup ampuh untuk beberapa alasan, tetapi tidak bisa sembarangan obral janji karena bisa berpengaruh pada tumbuh kembangnya.

"Nanti Bunda kasih cokelat, ya, kalau kamu tidak rewel." – itu mungkin salah satu iming-iming yang biasa dilakukan orang tua. Terkesan sederhana, tapi kalimat ini membekas pada anak-anak.

Kalau ternyata Anda tidak menepati janji, akhirnya malah rugi sendiri. Mereka mungkin akan menganggap Anda adalah “pembohong”. Tidak mau, kan?

Dampak Janji Palsu pada Anak

Dampak dari orang tua yang sering ingkar janji cukup banyak. Hati-hati, nantinya memang orang tua sendiri yang dirugikan atas apa yang sudah dilakukan.

Selain itu, tidak menepati janji juga bisa berimbas pada anak yang akhirnya merasa bahwa menepati janji bukan suatu hal yang penting. Padahal, jelas bahwa janji adalah utang yang perlu ditepati.

"Dampak kalau kita sering ingkar janji bisa membuat anak merasa sakit hati, kecewa, dan menimbulkan rasa tidak percaya ke kita sebagai orang tua," ujar Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog saat dihubungi KlikDokter.

"Selain itu, anak juga jadi belajar bahwa tidak menepati janji itu bukanlah suatu masalah, sehingga ke depannya ia akan dengan mudah ingkar janji," ungkapnya.

Dampaknya ternyata cukup besar, bukan, bagi Anda dan anak? Janji palsu nyatanya bisa menjadi dua sisi mata pisau yang tajam dan berbahaya bagi kedua belah pihak.

Apa Efek Jangka Panjangnya Bila Anak Terus Diberi Janji Palsu?

Anda yakin mau bertahan dengan janji-janji palsu kepada anak agar ia menurut? Sebaiknya, jangan terus lakukan hal ini. Sebab, ada efek jangka panjang yang buruk.

Ingat, anak-anak mencontoh apa yang dilakukan orang tua. Kalau sebagai orang tua Anda meremehkan janji, biasanya ke depannya anak-anak juga akan melakukan hal itu.

"Dampak jangka panjangnya bisa jadi anak akan melakukan hal yang kita lakukan itu. Kemudian, ia akan menganggap remeh janji yang ia buat kepada orang lain," kata Ikhsan.

"Lalu, kalau kita ingkar janji, maka bisa menimbulkan suatu konflik juga ke orang lain yang sudah punya kesepakatan dengan kita," sambungnya.

Efeknya bisa memengaruhi kehidupan sosial anak kelak. Janji palsu yang biasa Anda ucapkan ternyata bisa berpengaruh pada masa depan anak.

Artikel Lainnya: Anak Jadi Korban Bullying, Apa Yang Harus Dilakukan?

Bagaimana Cara yang Baik untuk Membuat dan Menepati Janji pada Anak?

Jadi, jangan suka umbar janji kalau tidak bisa menepatinya. Sebagai orang tua, Anda perlu tahu bagaimana cara yang baik dalam membuat dan menepati janji pada anak.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan menurut Ikhsan:

  • Jelaskan apa arti janji ke anak. Tekankan kepadanya kalau sudah membuat janji maka harus memberikan waktu dan usaha untuk menepati janji yang dibuat.
  • Buat peraturan sederhana di rumah yang dibuat bersama anak. Hal ini dapat membuat anak menjadi lebih paham mengenai janji.
  • Jelaskan kepada anak dampak apa yang bisa terjadi kalau melanggar janji. Dengan begitu, pengetahuan anak mengenai kepribadian akan menjadi lebih baik.

Janji bukan suatu hal yang remeh-temeh, Anda harus menjadi contoh yang baik bagi anak soal ini. Kalau tidak, bisa berdampak pada kehidupan sosialnya di masa depan.

Ingin tahu tips seputar pola asuh anak yang tepat dari psikolog? Download aplikasi KlikDokter!

(FR/AYU)

pola asuh

Konsultasi Dokter Terkait