Covid-19

HPV dan Virus Corona Sama-Sama Berbahaya, Ini Perbandingannya

dr. Muhammad Isman S, 25 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Bersamaan dengan mewabahnya virus corona, berbagai virus lain juga masih terus mengintai manusia dan tak kalah berbahaya. Salah satunya adalah virus HPV.

HPV dan Virus Corona Sama-Sama Berbahaya, Ini Perbandingannya

Pandemi COVID-19 yang telah terjadi selama 4 bulan lebih tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat ini. Hal itu terlihat dari jumlah penderita COVID-19 yang terus bertambah, bahkan telah menyentuh angka 10 juta kasus dan menyebabkan lebih dari 500 ribu kematian di seluruh dunia hingga hari ini (30/6/2020).

Namun, walaupun begitu, seharusnya kita semua tidak hanya berfokus terhadap penyakit ini. Kenapa?

Karena bersamaan dengan mewabahnya virus corona, berbagai virus lain juga masih terus mengintai manusia. Mulai dari virus dengue penyebab DBD, virus HIV/AIDS, hingga human papillomavirus atau HPV, yang merupakan penyebab utama kanker serviks pada wanita.

Oleh sebab itu, di tengah kehati-hatian kita terhadap COVID-19, kewaspadaan terhadap berbagai virus di atas juga tetap harus dipertahankan.

Perbandingan Virus HPV dan Corona 

Kata virus berasal dari bahasa Latin, yaitu virion yang artinya “cairan berlendir” atau “racun”.

Secara umum, istilah “virus” digunakan untuk menggambarkan sebuah agen infeksi yang memiliki struktur yang sangat kecil (lebih kecil dari bakteri) dan tersusun atas satu asam nukleat, RNA atau DNA. Mereka hanya bisa hidup dan berkembang biak hanya jika berada di dalam sel hewan, manusia, atau bakteri.

Diperkirakan terdapat sekitar 10 nonilion (1030) virus di seluruh dunia yang menempati hampir seluruh ruang di muka bumi.

Di antara mereka, terdapat beberapa jenis yang cukup “akrab” dengan manusia, yaitu adenovirus, rotavirus, retrovirus, dan herpes virus. Mereka diklasifikasikan berdasarkan gen yang mereka miliki: apakah RNA atau DNA dan rantai tunggal (single strand) atau rantai ganda (double strand).

Nah, sekarang mari kita lihat perbandingan antara virus HPV dan virus corona.

  • Virus HPV

Virus HPV, penyebab kanker serviks, termasuk ke dalam kelas papillomavirus yang merupakan virus DNA tidak berkapsul dan menular melalui kontak langsung antar kulit. Berdasarkan data WHO, virus ini paling sering menular melalui hubungan seksual.

Walaupun kebanyakan tidak menunjukkan gejala, beberapa orang yang terinfeksi virus HPV dapat mengalami berbagai penyakit seperti kutil, kanker serviks, kanker leher dan kepala, hingga kanker anus.

Terdapat lebih dari 100 jenis virus HPV di seluruh dunia. Beberapa di antaranya telah diketahui menjadi penyebab kanker serviks, yang disebut sebagai HPV risiko tinggi seperti HPV 16 dan 18. Bahkan dari beberapa penelitian, di Indonesia HPV tertinggi penyebab kanker serviks selain subtipe 16 dan 18, juga HPV 45 dan 52.

  • Virus Corona

Sedangkan, virus penyebab penyakit COVID-19 merupakan kelas virus corona. Virus ini merupakan jenis virus RNA dan biasanya menyerang saluran pernapasan atas, seperti hidung, sinus, dan tenggorokan.

Mereka menular melalui droplet, yakni cairan yang keluar dari mulut dan hidung saat batuk, bersin, dan berbicara. Hampir semua orang pernah mengalami infeksi corona, biasanya pada masa anak-anak.

Terdapat beberapa jenis virus corona dan sebagian besar tidaklah berbahaya.

Beberapa jenis virus corona yang cukup berbahaya dan sempat mewabah dalam beberapa dekade terakhir adalah Middle East respiratory syndrome (MERS), severe acute respiratory syndrome (SARS), hingga severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-Cov-2) yang merupakan virus penyebab penyakit COVID-19.

Sama-Sama Bisa Dicegah

Baik virus HPV maupun corona memang dapat menyebabkan penyakit yang  berbahaya bagi manusia. Tapi kabar baiknya, keduanya bisa dicegah.

Karena sampai saat ini vaksin khusus virus corona tipe baru belum ditemukan, metode pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan menerapkan berbagai protokol kesehatan yang telah disosialisasikan oleh pemerintah.

Protokol kesehatan tersebut, antara lain dengan tetap menjaga jarak, menggunakan masker jika sakit dan berada di keramaian, rutin mencuci tangan, dan tidak menyentuh wajah sebelum mencuci tangan.

Selain itu, kunci untuk memutus rantai penularan virus corona adalah dengan melakukan pemeriksaan massal dan pelacakan terhadap mereka yang telah berkontak dengan orang yang terinfeksi virus corona.

Sementara, virus HPV dapat dicegah dengan melakukan skrining atau deteksi dini terhadap wanita yang sudah pernah melakukan hubungan seksual, karena penularan virus HPV-nya memang melalui kontak dari kulit ke kulit di area genital, yang dimungkinkan karena adanya kontak seksual.

Hal ini menempatkan setiap wanita yang sudah berhubungan seksual menjadi berisiko terinfeksi virus HPV, termasuk yang hanya memiliki satu pasangan seks.

Skrining bertujuan untuk melihat apakah seseorang telah terinfeksi virus HPV atau tidak, sehingga dapat ditangani dengan segera jika telah terinfeksi.

Gold standar pemeriksaan kedua jenis virus ini adalah dengan pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction atau PCR.

PCR merupakan metode pemeriksaan untuk mendeteksi adanya rantai materi genetik dari sebuah sel, bakteri, atau virus. Materi genetik untuk virus corona adalah RNA, sedangkan virus HPV adalah DNA. Keduanya dibedakan melalui jumlah dan jenis rantai yang ada di dalamnya.

Walaupun dapat menyebabkan penyakit menular yang berbahaya, penyebaran kedua virus ini, corona dan HPV, dapat dicegah dengan melakukan pemeriksaan yang akurat terhadap mereka yang berisiko terinfeksi. Oleh karena itu, jangan takut untuk diperiksa dan pilihlah metode pemeriksaan yang paling akurat.

[RS]

virus coronaHPV

Konsultasi Dokter Terkait