HomePsikologiRelationshipHeboh Drama Listy Chan-Ericko Lim, Kok Selingkuhan Lebih Percaya Diri?
Relationship

Heboh Drama Listy Chan-Ericko Lim, Kok Selingkuhan Lebih Percaya Diri?

Ayu Maharani, 18 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Hubungan Jessica Jane harus kandas oleh kehadiran orang ketiga, yakni Listy Chan. Namun, kenapa pihak ketiga justru lebih percaya diri, ya, saat merebut pasangan orang ?

Heboh Drama Listy Chan-Ericko Lim, Kok Selingkuhan Lebih Percaya Diri?

Baru-baru ini, ada yang sedang ramai sekali dibicarakan oleh warganet, yaitu kasus perselingkuhan Ericko Lim dan Listy Chan.

Kasus ini dibongkar oleh Jessica Jane, mantan kekasih Ericko Lim. Dianggap warganet sebagai perusak hubungan, Listy Chan tak nampak menunjukkan rasa bersalah. Kenapa hal tersebut bisa terjadi?

Cinta Segitiga antara Jessica Jane, Ericko Lim, dan Listy Chan  

Buat yang belum tahu, ketiga sosok yang sedang heboh di media sosial tersebut adalah YouTuber, selebgram, dan gamer.

Jessica diketahui membongkar perselingkuhan yang dilakukan mantan kekasihnya, Ericko Lim dengan sahabatnya sendiri, Listy Chan.

Sambil mengucapkan selamat kepada sahabat dan mantannya itu, foto dan video mesra Ericko dan Listy disebar ke dunia maya

Jessica Jane mengaku kerap memergoki Listy datang ke rumah Ericko Lim saat mereka masih bersama. "FYI: Dia udah pernah tidur bareng 1 kamar berduaan sejak kita pacaran. Tapi bilangnya baru dekat baru2 ini. LOL!" tulis Jane di media sosial.

Unggahan kasus perselingkuhan dari Jessica mendadak viral. Tak butuh waktu lama, warganet langsung menyerbu pasangan selingkuh Ericko Lim-Listy di dunia maya untuk mendukung Jessica.

Sudah Tahu Salah, Kenapa Seseorang Rela dan Percaya Diri Jadi Selingkuhan?

Setiap orang punya alasannya masing-masing atas apa yang ia perbuat. Jadi, untuk motif atau penyebab selingkuh, tidak bisa digeneralisasi atau disimpulkan secara umum.

Ada yang mendua karena tidak mampu menahan godaan terhadap lawan jenis yang kebetulan menurutnya “lebih oke” (bukan sekadar fisik) daripada pasangannya sendiri.

Lalu, ada pula yang selingkuh karena jenuh dan tidak mendapatkan kasih sayang yang diinginkan dari pasangannya sendiri, sehingga ia mencari orang lain.

Namun, apa pun motif atau penyebab selingkuh itu, mengkhianati pasangan adalah tindakan yang salah.

Bagaimana dengan pihak ketiga? Apakah dia tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu salah?

Sebenarnya, baik si pihak yang sudah punya kekasih maupun pihak perebut sama-sama sudah menyadari dari awal bahwa apa yang dilakukannya itu salah.

Sayangnya, ada beberapa dari mereka memilih untuk menutup mata atau mengabaikan rasa bersalah tersebut.

Artikel Lainnya: Hati-hati, Kasus Selingkuh Virtual Meningkat pada Masa Pandemi Virus Corona!

Benarkah Selingkuhan Tak Punya Rasa Bersalah?

Tak bisa dimungkiri bahwa untuk beberapa orang, selingkuh itu adiktif (candu). Ada turut campur adrenalin di situ. Jika berjalan “lancar” dan tidak ketahuan, pelakunya akan terus mengulangi (ketagihan).

Lalu, buat si perebut pasangan, meski ia tahu perbuatannya itu salah, tetapi ada sesuatu hal yang dia dapatkan.

Entah itu sensasi keseruan semata, pembuktian diri atas kemampuannya, materi, kasih sayang, pemuasan hasrat atau nafsu, dan lain sebagainya.

Si perebut mungkin berpikir, rasa bersalah yang ia terima sebanding dengan apa yang dia dapat.

Sementara itu, menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, pelaku selingkuh yang percaya diri di hadapan publik sebenarnya sedang menutupi rasa ketidakpercayaan dirinya sendiri.

“Cara dia untuk bisa lebih percaya diri adalah dengan menggandeng Ericko Lim yang sudah punya pacar. Nah, ketika Ericko Lim memilih Listy dan menyelingkuhi pacarnya, ini bisa membuat Listy jadi lebih percaya diri karena dialah yang dipilih ketimbang si Jessica,” ungkap Ikhsan.

“Selain itu, merebut Ericko ini bisa jadi bentuk pembuktian bahwa dirinya lebih baik daripada wanita lain, meski kita tidak tahu sebenarnya bagaimana, ya,” tambah Ikhsan.

Apabila seseorang tak percaya diri dengan tindakannya, menghancurkan hubungan orang lain akan menyebabkan ia tenggelam dalam rasa bersalah dan itu menunjukkan kekalahan.

Berhubung sebagian ‘orang ketiga’ tidak suka dengan kekalahan, akhirnya mereka memilih untuk fine-fine saja dengan kondisi tersebut.

Artikel Lainnya: Hentikan Kebiasaan Selingkuh dengan 6 Tips Ini!

Sering Jadi Selingkuhan, Apakah Ada Masalah Kejiwaan?

Jika seorang wanita atau pria sering sekali menjadi selingkuhan, mungkinkah ada yang tidak beres dengan kejiwaannya? Menanggapi pertanyaan tersebut, begini penjelasan Ikhsan.

“Kalau ada orang yang sering banget jadi selingkuhan, lalu merasa nyaman, dan tidak muncul perasaan bersalah, bisa saja dia punya masalah psikologis. Kita tidak tahu apa alasannya, apakah karena dia butuh afeksi atau kasih sayang yang sangat besarkah? Kebutuhan diakui lawan jeniskah? Atau faktor lain? Ada banyak faktor.” jelas Ikhsan.

Ada suatu momen di mana perebut pasangan orang lain membuka mata dan akhirnya menyadari bahwa apa yang dilakukannya telah menyakiti orang lain. Biasanya, ketika mereka sudah mendapatkan karmanya.

Karena mudahnya, apa yang kita semai, itulah yang akan kita tuai.

Mungkin sekarang, pasangan selingkuh belum merasakan akibatnya dan bahagia-bahagia saja.

Namun suatu saat nanti, entah kapan, semua hal negatif tersebut akan kembali ke dirinya sendiri, baik langsung maupun tidak langsung.

Semoga saja kasus perselingkuhan yang belakangan ramai terungkap, dapat kita jadikan pelajaran bersama.

Apabila Anda masih punya pertanyaan seputar penyebab selingkuh, masalah kejiwaan, ataupun masalah kesehatan fisik lain, jangan sungkan untuk konsultasi kepada psikolog maupun dokter kami lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Asmara

Konsultasi Dokter Terkait