Covid-19

Waspada, Kekebalan terhadap Virus Corona Bertahan Beberapa Bulan Saja!

Ayu Maharani, 16 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Ada batas waktunya, Kamu memang tak bisa kebal dari virus corona selamanya. Lantas, jika vaksin sudah dibuat, apakah efektivitasnya menjadi diragukan?

Waspada, Kekebalan terhadap Virus Corona Bertahan Beberapa Bulan Saja!

Setelah berhasil sembuh dari infeksi virus corona, tubuh membentuk antibodi. Sayangnya, ada beberapa orang yang kembali terinfeksi virus yang sama. Anggapan kalau kekebalan tubuh pada COVID-19 hanya sebentar pun muncul.

Lantas, kalau kekebalan tubuh terhadap virus SARS-CoV-2 itu hanya sementara, bagaimana dengan efektivitas vaksin yang dibuat?

Kekebalan Tubuh terhadap Virus Corona Bersifat Sementara 

Ketua penelitian dari King’s College London, Dr. Katie Doores mengungkapkan sistem kekebalan tubuh memang mampu melindungi diri dari penyakit COVID-19. 

Namun, menurutnya, bukan berarti Kamu tidak bisa terinfeksi coronavirus untuk kedua kalinya atau sekian kalinya pada gelombang berikutnya. 

Mirip seperti flu biasa, vaksin pun menurut Doores tidak bisa melindungi tubuh dalam waktu yang lama. 

Doores mengatakan kepada media, “Jika nanti vaksin COVID-19 sudah benar-benar ditemukan, sepertinya dosis satu kali suntikan tidak cukup untuk melindungi Kamu dalam waktu yang lama.”

Dengan kata lain, pemberian vaksin perlu diulang lagi dalam periode tertentu atau tubuh membutuhkan booster lagi. 

Menanggapi hal di atas, dr. Devia Irine Putri memberikan pendapatnya kepada KlikDokter.

“Virus dan strain-nya bisa berubah-ubah, jadi kita memang bisa sakit lagi kalau tak melakukan pencegahan. Masih belum diketahui apakah kita butuh booster atau tidak untuk virus corona. Tapi setidaknya, kalau sudah punya antibodi, gejala yang dirasakan tidak akan berat,” jelasnya.

Sejumlah Pasien Sembuh Virus Corona Kembali Terinfeksi

Penelitian di Munich, Jerman dan Spanyol melaporkan sebagian penyintas COVID-19 memang dapat kembali terinfeksi virus yang sama beberapa bulan kemudian. Apalagi jika daya tahan tubuhnya buruk (seperti flu biasa).

Namun, tak perlu khawatir, kata dr. Devia, jika daya tahan tubuh baik, lalu strain virusnya sama dengan yang lalu, gejala yang dirasakan bisa ringan-ringan saja.

“Tapi, kalau strain-nya berbeda dengan yang sebelumnya dan daya tahan tubuh lagi nggak oke, gejala infeksi yang kedua justru bisa lebih berat,” tutur dr. Devia.

Dia menambahkan, intinya, tergantung dengan jenis strain virus coronanya, sudah bermutasi atau belum.

Itulah alasannya, meski Kamu sudah sembuh dari COVID-19, sangat penting untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta melakukan protokol kesehatan. 

Kamu tak pernah tahu kan strain virus baru atau lama yang menginfeksi lagi?

Membiarkan Diri Terinfeksi Virus Corona Bukan Solusi Dapatkan Imunitas

Jika Kamu berpikir bahwa dengan sengaja menginfeksikan diri itu bisa mendapatkan antibodi untuk menangkal COVID-19 Kamu salah. 

“Kaum muda tampaknya agak angkuh tentang penularan virus ini. Mereka berpikir bahwa dengan menginfeksikan diri dengan sengaja, mereka akan kebal dari virus corona,” tutut Profesor Jonathan Heeney, ahli virologi di Cambridge University.

Padahal, dia melanjutkan, mereka menempatkan diri pada risiko yang lebih besar dari penyakit paru-paru yang lebih parah di masa mendatang.

Ketika masih muda, kondisi tubuh memang masih dalam keadaan baik. Namun, karena “keangkuhan” tersebut dan merasa kebal dari coronavirus, biasanya kaum muda justru melakukan pola hidup yang tidak sehat dan merusak tubuhnya sendiri. 

Alhasil, di kemudian hari, gejala infeksi yang dihasilkan justru lebih parah ketimbang mereka yang sedari awal menjaga kondisi tubuh, tetapi tak sengaja tertular. 

Artikel Lainnya: WHO Akhirnya Akui Ada Bukti Penularan Virus Corona Lewat Udara

Belum Diketahui Level Antibodi agar Tak Terinfeksi Virus Corona

Studi tentang berapa lama antibodi bisa bertahan masih belum benar-benar jelas. 

Peneliti masih belum mengetahui betul tentang level apa yang perlu dipergunakan sebagai kekebalan tubuh sejak awal. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengatakan, “Kami tidak tahu berapa banyak perlindungan yang bisa diberikan antibodi atau berapa lama perlindungan ini bisa bertahan.”

Ini berbeda dengan campak yang sudah diketahui ciri khasnya secara detail, termasuk terkait seberapa tinggi level antibodi yang diperlukan untuk melindungi tubuh. Sayangnya, hingga saat ini hal itu belum diketahui dari virus SARS-CoV-2 ini. 

Bukan Berarti Vaksin Tak Berguna, Lho!

Meski masih ada ketidakjelasan terkait antibodi dan kasus pengulangan infeksi virus corona, bukan berarti vaksin yang ditemukan nanti tidak berguna sama sekali. 

Pada dasarnya, vaksin bisa menciptakan antibodi. Jika memang ternyata levelnya tidak cukup dan hanya bisa bertahan dalam periode waktu tertentu, pemberian vaksin bisa diulang. 

Lagi pula, seperti yang sudah disinggung oleh dr. Devia, pemberian vaksinasi bisa meringankan gejala COVID-19, jika Kamu tak sengaja terinfeksi kembali.

Semoga saja vaksin virus corona bisa benar-benar bisa terwujud dan dimanfaatkan tahun depan. 

Sambil menunggu, sementara ini Kamu diharapkan dapat menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta secara disiplin menjalankan protokol kesehatan. 

Kamu bisa konsultasi dengan dokter lewat fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter jika masih memiliki pertanyaan seputar COVID-19 atau masalah kesehatan lainnya. 

KlikDokter berkomitmen tinggi bersama Kemenkes RI dan BNPB untuk melengkapi cek risiko virus corona online. Ini agar masyarakat semakin mudah untuk mendapatkan layanan kesehatan.

(HNS/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait