HomeInfo SehatCovid-19Longgarkan Lockdown, Kasus COVID-19 di India Ketiga Tertinggi di Dunia
Covid-19

Longgarkan Lockdown, Kasus COVID-19 di India Ketiga Tertinggi di Dunia

Tamara Anastasia, 07 Jul 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sempat melonggarkan lockdown beberapa pekan lalu, kini India negara ketiga dengan kasus COVID-19 tertinggi. Lantas, langkah lockdown kembali diambil.

Longgarkan Lockdown, Kasus COVID-19 di India Ketiga Tertinggi di Dunia

Sejak beberapa pekan yang lalu, kebijakan lockdown di beberapa negara sudah dilonggarkan, termasuk India. Namun, melonggarkan aturan lockdown ternyata bukan langkah yang tepat untuk negara Bollywood. 

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Ini karena Pemerintah India sudah mengizinkan restoran, hotel, dan pusat perbelanjaan dibuka kembali guna membangkitkan kondisi ekonomi. 

Hal ini justru membawa India menjadi negara ketiga tertinggi kasus COVID-19 di dunia. Dari peta penyebaran virus corona Johns Hopkins per hari (7/7) ini, kasus positif virus corona di India sudah mencapai 719.664 dengan total kematian 20.159.

Sudah Hampir 700 Ribu Kasus COVID-19 di India

India telah melonggarkan sistem lockdown sejak 8 Juni lalu. Parahnya, setelah satu bulan kemudian, kasus COVID-19 di India justru meningkat drastis sampai melampaui Rusia. 

Melansir Nikkei Asian Review, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 246.628 kasus positif virus corona di India pada hari Minggu (5/7) lalu. 

Sejak saat itu pula, India memiliki 10 ribu sampai 20 ribu kasus perhari tanpa adanya tanda-tanda penurunan. 

Tidak hanya itu, beberapa kota besar India juga terkena dampak akibat pandemi ini. Misalnya, seperti New Delhi dan Mumbai yang masing-masing memiliki sekitar 100.000 kasus coronavirus.

Selain itu, 3.000 orang di New Delhi dan hampir 5.000 orang di Mumbai dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi virus corona. 

Menanggapi kondisi darurat virus corona, New Delhi sampai harus membuka rumah sakit khusus penanganan virus sementara dengan kapasitas 10.000 tempat tidur. 

Di samping itu, kota-kota lain memperketat setiap batasan wilayah untuk mencegah lonjakan kasus baru.

Ibukota negara bagian Kerala, Thiruvananthapuram memberlakukan sistem lockdown lokal dengan menutup semua akses transportasi umum dan hanya apotek yang diizinkan untuk dibuka. 

Artikel Lainnya: Perhatikan, Ini 5 Gejala Virus Corona yang Tidak Biasa

Kasus Virus Corona Berpusat di Kota-Kota Besar

Dilansir dari The Guardian, Dr Preeti Kumar, Wakil Presiden di Yayasan Kesehatan Masyarakat India mengatakan, “Dengan lonjakan kasus yang telah terjadi pada minggu lalu, kita pasti memasuki fase epidemi yang mengkhawatirkan.”

“Di India sendiri, pusat kota besar memang jadi bagian yang paling mengkhawatirkan. Sementara, untuk kasus di pedesaan, ini masih bisa terkendali,” tambah dr. Preeti. 

Sebagai informasi, kota-kota besar di India seperti Mumbai, Delhi, dan Chennai, merupakan wilayah tertinggi kasus COVID-19 di India. 

Menteri Negara India, Arvind Kejriwal menyarankan masyarakatnya untuk tidak panik. 

Pasalnya, pemerintah India telah menyediakan ruangan ICU (Intensive Care Unit) 169% lebih banyak.

Lalu, pemerintah India juga sedang membangun sejumlah fasilitas kesehatan baru seluas 20 lapangan sepak bola untuk menampung korban positif virus corona. 

Lantas, apa yang membuat kota-kota besar jadi pusat persebaran virus corona? Menurut dr. Devia Irine Putri, padatnya jumlah penduduk yang tersebar di kota-kota besar memang jadi alasan utama meningkatnya jumlah kasus virus corona di pusat kota. 

“Iya, bisa jadi memang karena jumlah penduduknya yang padat ketimbang di pedesaan. Selain itu, pusat ekonomi suatu negara juga berasal dari kota-kota besarnya. Jadi banyak orang yang transit atau berkunjung ke kota itu. Secara otomatis, banyak yang berinteraksi dengan orang lain juga,” ujar dr. Devia pada KlikDokter. 

Sempat Ada Penambahan 22.000 Kasus COVID-19 Dalam Sehari!

Sabtu (4/7) kemarin, menjadi hari dengan lonjakan kasus tertinggi di India, yakni  ada 22.771 kasus baru. 

Penambahan kasus ini menyebabkan total jumlah saat itu menjadi 648.315 kasus, menurut laporan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India.

India menyusul dan melewati posisi Rusia sebagai negara ketiga di dunia yang paling banyak terinfeksi virus corona. 

Penambahan 20.000 kasus infeksi baru per hari utamanya terjadi di kota-kota besar seperti Mumbai, Delhi, dan Chennai.

Artikel Lainnya: Apa Orang Indonesia Bisa Adaptasi dengan New Normal COVID-19?

India Kembali Perketat Lockdown!

Dengan kenaikan kasus yang sangat signifikan, yakni 20 ribu kasus per hari, Ketua Menteri Tamil Nadu, K. Palaniswami, pada Sabtu kemarin kembali mengambil langkah lockdown di Madurai sampai tanggal 12 Juli. 

Lockdown ini rencananya diperpanjang selama tujuh hari, mulai dari 6 Juli hingga 12 Juli ke depan. Kendati demikian, beberapa fasilitas penting di daerah tersebut akan tetap beroperasi selama lockdown.

Tidak hanya itu beberapa kota seperti Kerala, juga memperpanjang lockdown di wilayahnya hingga satu tahun ke depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Kerala pada hari Minggu (5/7) kemarin. 

Dalam sebuah pemberitahuan yang dikutip dari Times for India, pemerintah bagian Maharashtra pun telah membatasi perjalanan antar distrik. Bepergian masih diperbolehkan, namun hanya untuk urusan kantor dan kepentingan medis saja. 

Pemerintah Tamil Nadu akan ikut melakukan pembatasan wilayah secara ketat selama sebulan secara menyeluruh. Pembatasan ini terfokus pada wilayah kepolisian Chennai Besar yang meliputi distrik Chengalpet, Tiruvallur, dan Kancheepuram.

Sementara itu, akibat naiknya kasus COVID-19 di Bengal, Chief Minister Mamata Banerjee mengumumkan tidak ada penerbangan internasional yang beroperasi di negara tersebut hingga 15 Juli mendatang. 

Menanggapi hal ini, dr. Devia mengatakan sistem lockdown yang ketat memang harus dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona. 

Meski begitu, lockdown saja tidak cukup, karena ada beberapa hal lainnya yang juga wajib dilakukan oleh warganya, seperti: 

  • Menggunakan masker jika memang harus keluar rumah untuk membeli bahan pangan atau obat.
  • Menjaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter. 
  • Rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, atau menggunakan hand sanitizer jika bepergian ke luar rumah.
  • Langsung mandi dan mencuci pakaian jika anda baru saja pulang dari luar rumah.
  • Mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi tinggi guna meningkatkan sistem imun tubuh.
  • Waspadai gejala-gejala yang timbul jika Anda merasa tidak enak badan.
  • Segera isolasi diri jika Anda reaktif COVID-19.

Jika semua hal itu sudah bisa dipatuhi dan ditaati oleh setiap masyarakatnya, penurunan kasus COVID-19 di berbagai negara termasuk India akan terjadi secara signifikan. 

Anda masih punya banyak pertanyaan soal virus corona, coba konsultasi bersama dokter spesial di  fitur LiveChat KlikDokter. Anda juga bisa langsung membaca sejumlah artikel seputar kesehatan yang informatif.

Perlu diketahui KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk komitmen mencegah penyebaran COVID-19 lebih luas lagi. 

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait