Berita Kesehatan

Kasus Bullying yang Diakui Taeyong NCT Ramai Lagi, Haruskah Terus Diungkit?

Ayu Maharani, 26 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kasus perundungan yang dilakukan Taeyong NCT diungkit-ungkit lagi, meski ia sudah mengakui dan bertanggung jawab. Lalu, apa kata psikolog tentang ini?

Kasus Bullying yang Diakui Taeyong NCT Ramai Lagi, Haruskah Terus Diungkit?

Bagi Anda fans K-Pop, pasti sudah tidak asing lagi dengan boyband NCT. Baru-baru ini, pentolan grup tersebut, Taeyong, kembali dibicarakan terkait kasus bullying yang sempat dilakukannya sebelum debut jadi artis.

Nah, mengenai hal ini, adakah dampak psikologis bila kesalahan tersebut diungkit lagi? Yuk, simak ulasannya!

Kronologi Kasus Bullying Taeyong NCT

Tahun 2019 silam, tepatnya bulan Mei, Taeyong NCT terseret kasus bullying saat dirinya masih duduk di bangku SMP.

Si korban membeberkan informasi beserta bukti perundungan yang pernah dilakukan Taeyong saat masih kelas 2 SMP terhadap dirinya.

Akibat permasalahan tersebut, Taeyong dan agensinya, SM Entertainment mengeluarkan pernyataan maaf secara resmi. Taeyong mengaku sangat menyesali perbuatannya di masa lampau.

Bahkan, pria kelahiran ‘95 itu pun sudah mengunjungi korban untuk menyelesaikan masalah mereka dan memberikan kompensasi.

Si korban merupakan seorang pria gay. Sejak permintaan maaf dikabulkan, Taeyong sebenarnya sudah mulai berteman dengan pria itu.

Sayang, kondisi ini justru dimanfaatkan oleh pihak lain yang membenci Taeyong. Ada pihak yang justru menyebarkan bukti chat yang sudah diedit dan memojokkan leader grup NCT tersebut. Alhasil, kasus bullying artis Korea ini pun seperti tak kunjung usai.

Media Dispatch Membela Taeyong NCT

Spekulasi berkembang semakin liar. Banyak yang mengira bahwa apa yang sudah dilakukan Taeyong kepada orang yang pernah ia bully adalah kebohongan semata berkat hasutan haters tersebut. Taeyong dianggap tak pernah minta maaf secara tulus.

Untung saja, salah satu media terkenal asal Korea Selatan, Dispatch membantu membersihkan namanya. Media tersebut menegaskan chat yang tersebar itu adalah hasil editan belaka.

Antara korban dan Taeyong sudah tidak ada masalah lagi. Itu semua terjadi di masa lampau dan kini mereka berteman.

Sebagai agensi besar yang menaunginya, SM Entertainment pun akan menindak tegas siapa pelaku yang mencemarkan nama baik Taeyong.

Tak cuma pelaku utama, orang-orang yang ikut menyebarkan kebohongan terkait kasus bullying artis Korea tersebut juga akan dicari.

Pernah Lakukan Bullying, Apa Jadi Susah Dipercaya Orang?

Pertanyaan ini sebenarnya tak cuma berlaku untuk kasus bullying artis Korea saja. Ini berlaku untuk semua tindak kejahatan atau menyakiti yang pernah dilakukan seseorang. Wajar bila ada rasa tidak percaya dari pihak lain.

Namun, hal yang perlu diingat di sini adalah tidak ada manusia sempurna. Semuanya pasti pernah melakukan kesalahan di masa lalu.

Ini sangat bergantung dari tindak kejahatan dan tindakan penebusan yang sudah dilakukan.

Jika tidak sampai menimbulkan kerugian yang parah, maka seharusnya orang tersebut bisa mendapatkan kesempatan kedua.

Dalam kesempatan kedua inilah, orang-orang bisa memantau keseriusan pelaku untuk berubah tanpa harus menghakimi.

Artikel Lainnya: Gangguan Mental Ini Bisa Terjadi Akibat Bullying

Minta Maaf pada Korban Bullying, Apakah Cukup?

Dampak bullying yang dialami seseorang memang tak main-main, misalnya depresi. Karena itu, menurut Ikhsan Bella Persada, M. Psi., Psikolog, mengakui kesalahan dan minta maaf secara langsung kepada korban adalah tindakan yang sangat tepat.

“Bila dilihat dari perkembangan beritanya, apa yang sudah dilakukan Taeyong itu sudah tepat dan baik. Nggak gampang juga bagi seseorang untuk mengakui kesalahan dan minta maaf secara tulus tanpa rasa malu, apalagi ia seorang public figure,” jelas Ikhsan.

Ia menambahkan, “Bisa jadi, bagi pem-bully, ini adalah kesalahan terbesar yang pernah dilakukan. Jika ia sudah minta maaf dan bertanggung jawab, bahkan sekarang sudah berteman, maka ini sudah tepat. Dua-duanya sudah lebih ‘plong’ dan lebih ringan melanjutkan hidup.”

Apakah Kasus Perundungan Perlu Diungkit Terus?

Nah, menanggapi apa yang dilakukan haters yang terus mengungkit kasus bullying Taeyong NCT, Psikolog Ikhsan berkata bahwa itu adalah hal yang salah.

“Ya, sama saja mereka melakukan tindakan cyberbullying! Ini pasti dilakukan untuk menyakiti si artis agar tidak berdaya dan kecewa. Kalau masalah sudah selesai, buat apa diungkit lagi? Move on, yang penting keduanya hidup dengan lebih baik,” tegas Ikhsan.

Terkadang, manusia memang lebih mudah melihat kesalahan orang lain ketimbang kesalahannya sendiri.

Bagaimana bila Ada yang Selalu Ungkit Kesalahan di Masa Lalu?

Psikolog Ikhsan berpesan, “Kita memang tak bisa mengontrol pikiran, mulut, dan jari-jari warganet. Yang terpenting saat ini bagi mantan pelaku adalah fokus pada perubahan dan perbaikan diri. Sudah di situ saja, tak perlu pikirkan orang-orang yang menghadang jalannya untuk jadi lebih baik lagi.”

Dukungan dari kerabat dekat pun diperlukan. Supaya, mantan pelaku kasus perundungan yang ingin bertobat merasa dihargai usahanya dan tidak tenggelam dalam lingkaran kesalahan yang sama.

Itu dia informasi terkait kasus bullying yang menimpa Taeyong NCT. Bila Anda ada pertanyaan terkait dampak bullying atau masalah kesehatan lainnya, langsung saja konsultasi dengan psikolog atau dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

(FR/AYU)

Bullying

Konsultasi Dokter Terkait