HomeInfo SehatBerita KesehatanHanya 1.000 Orang Diperbolehkan Ikut Ibadah Haji 2020, Ini Aturannya
Berita Kesehatan

Hanya 1.000 Orang Diperbolehkan Ikut Ibadah Haji 2020, Ini Aturannya

Krisna Octavianus Dwiputra, 24 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pemerintah Arab Saudi tetap membuka pelaksanaan ibadah haji tapi hanya untuk 1.000 orang. Ada beberapa aturan ketat yang mesti dijalankan jemaah.

Hanya 1.000 Orang Diperbolehkan Ikut Ibadah Haji 2020, Ini Aturannya

Pemerintah Arab Saudi akhirnya mengumumkan untuk tetap menyelenggarakan ibadah haji pada 2020. Akan tetapi, tentu disesuaikan dengan kondisi pandemi virus corona saat ini dan dibatasi 1.000 orang saja. 

Setelah sebelumnya tidak ada kejelasan terkait ibadah haji tahun ini dan pemerintah Indonesia yang sudah sempat membatalkan keberangkatan haji, Pemerintah Arab Saudi akhirnya tetap membuka ibadah haji tahun ini. 

Pemerintah Arab Saudi Utamakan Keselamatan Jemaah Haji 2020

Meski begitu, pemerintah Arab Saudi tetap mengutamakan kesehatan jemaah haji 2020. Menteri Kesehatan Saudi, dr. Tawfiq Al-Rabiah mengatakan di konferensi pers pada Selasa (23/6), isolasi wajib sebelum dan sesudah ziarah juga akan ditegakkan.

Ia mengatakan, Arab Saudi ingin memastikan keselamatan jemaah haji tahun ini. "Kementerian Kesehatan telah mengumpulkan pengalaman dalam pelayanan ibadah haji, dan dengan demikian memiliki kapasitas manusia dan teknis yang cukup untuk melayani para peziarah dan menjaga kesehatan mereka," katanya.

Ia menambahkan, rumah sakit terpadu di tanah suci akan disediakan, bersama dengan pusat kesehatan di Arafah bila terjadi keadaan darurat selama haji. Petugas medis juga akan menemani jemaah di sepanjang perjalanan mereka.

Selain itu, Al-Rabiah mengatakan pembatasan jumlah jemaah tahun ini sangatlah penting. Salah satu yang penting adalah jemaah di atas 65 tahun dilarang untuk mengikuti.

“Hanya orang-orang yang berada di kerajaan, serta orang usia di bawah 65 tahun dan tidak memiliki penyakit kronis yang diizinkan melakukan haji tahun ini. Mereka akan dites sebelum tiba di tempat-tempat suci dan akan mengalami isolasi diri setelah melakukan haji,” katanya.

Ia menambahkan, mereka yang melayani jemaah selama musim ibadah haji juga akan diuji. 

Selain itu, penting untuk diketahui bahwa orang yang boleh melaksanakan ibadah haji adalah orang yang sudah berada di Saudi sebelumnya.

Menteri Haji dan Umrah Saudi, Mohammed Saleh Bentin mengatakan, “Kami menghargai keputusan ini karena bertujuan untuk melindungi orang-orang di atas segalanya. 

Artikel Lainnya: Ibadah Haji 2020 Diselenggarakan, Indonesia Tak Bisa Kirim Jemaah

Ini yang juga merupakan prioritas kerajaan sejak awal pandemi, yaitu membatalkan umrah dan sekarang telah memutuskan untuk membatasi jumlah jemaah haji untuk orang-orang yang sudah tinggal di Arab Saudi.”

Bentin menambahkan, keputusan untuk membatasi jumlah menjadi kurang dari 1.000 jemaah diambil berdasarkan prinsip kerajaan dan pengalaman masa lalu dalam mengelola haji. 

Tujuan utamanya adalah menjaga kesehatan dan keselamatan para jemaah, mengingat pandemi virus corona belum berakhir.

"Ini adalah proses yang sulit dan kami bekerja dengan para ahli di Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan pihak berwenang lainnya untuk memastikan haji yang aman," kata Bentin.

Bentin menambahkan, keputusan Kerajaan Saudi untuk membatasi jemaah haji didasarkan pada kelanjutan dari pandemi COVID-19 dan risiko penyebarannya di ruang-ruang ramai dan pertemuan besar. Itu juga datang di tengah dorongan untuk melindungi keamanan kesehatan global.

“Kami telah bekerja bersama Kementerian Kesehatan untuk menentukan tindakan pencegahan dan protokol yang perlu diikuti. Melestarikan kehidupan manusia adalah prioritas kami. Oleh karena itu, rencana khusus telah ditetapkan untuk haji tahun ini, termasuk isolasi diri jemaah haji sebelum dan sesudah melakukan haji,” katanya.

Protokol Kesehatan Haji 2020

Meski memperbolehkan adanya ibadah haji di tengah pandemi virus corona, pemerintah Saudi membuat beberapa protokol kesehatan yang jelas bagi para jemaah.

Ada beberapa protokol kesehatan yang akan dilakukan saat melaksanakan ibadah haji 2020, yakni:

  1. Jumlah jemaah yang diizinkan hanya 1.000 orang untuk melakukan ibadah haji dalam satu waktu.
  1. Semua jemaah yang melaksanakan ibadah haji akan dilakukan pemeriksaan sebelum memasuki berbagai tempat suci.
  1. Batas usia yang diperbolehkan melakukan ibadah haji adalah di bawah 65 tahun.
  1. Setelah pelaksanaan ibadah haji, semua jemaah akan lakukan isolasi mandiri.
  1. Semua pekerja dan relawan haji 2020 akan jalani tes virus corona sebelum ibadah haji dimulai.
  1. Status kesehatan jemaah haji dipantau setiap hari selama ibadah berlangsung.
  1. Pemerintah telah menyiapkan rumah sakit untuk keadaan darurat jemaah selama penyelenggaraan ibadah haji.
  1. Jemaah diminta mematuhi physical distancing.

Artikel Lainnya: Sejumlah Masjid di Jakarta Gelar Salat Jumat Bersama, Ini Aturannya!

Mengapa Ibadah Haji Rentan akan Virus Corona?

Sampai saat ini, orang-orang yang boleh melakukan ibadah haji adalah penduduk lokal atau mereka yang sudah berada di tanah suci lebih dulu. Keputusan ini diambil supaya virus corona tidak semakin menyebar.

Keputusan yang diambil pemerintah Saudi sudah tepat. Karena, ibadah haji rentan menjadi kegiatan yang bisa menyebarkan virus corona. 

Apalagi kasus di Arab Saudi terus meningkat. Jika ditambah “beban” dari negara lain, maka tentu akan jauh lebih sulit untuk menormalkan semuanya.

Menurut dr. Devia Irine Putri, aktivitas ibadah haji sangat rentan karena tipe ibadah yang berkelompok, jadi virus akan mudah menyebar. 

"Karena kebanyakan aktivitas ibadah mereka berkelompok. Jadi, rentan kalau salah satunya saja sudah OTG maka mudah menyebar. Terlebih biasanya banyak juga orang-orang usia tua yang melakukan ibadah haji," kata dr. Devia. 

Di sisi lain, dr. Arina Heidyana juga mengatakan bahwa jika jemaah haji sudah dites dan negatif, maka masih bisa terkena dari penduduk lokal. Nah, tentu ini akan menyulitkan semuanya.

“Walaupun misalnya nanti setiap jemaah haji sudah memiliki hasil tes negatif COVID-19, tidak menutup kemungkinan bahwa di sana mereka tertular dari penduduk lokal. Malah tambah menyebar, kan, penyakitnya? Jadi, saya rasa tindakan Arab Saudi untuk membatasi peserta ibadah haji dari berbagai negara sudah tepat,” jelas dr. Arina.

Pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi terkait jumlah jemaah haji dirasa sangat tepat. Jangan sampai jadi mengorbankan banyak hal. Untuk sekarang, lebih baik beribadah #DiRumahAja, ya.

Bila ingin konsultasi seputar COVID-19, pakai fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter. Kami juga menyediakan cek risiko virus corona online bagi Kamu yang ingin memeriksakan diri. Stay healthy!

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait