HomeIbu Dan anakKesehatan AnakOrang Tua Terjerat Kasus Narkoba, Ini Cara Jelaskannya ke Anak
Kesehatan Anak

Orang Tua Terjerat Kasus Narkoba, Ini Cara Jelaskannya ke Anak

Ayu Maharani, 24 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak mudah menjadi anak yang hidup di lingkungan “ber-narkoba”. Agar anak tak memahami kondisi yang ada dan tak mengulangi kesalahan yang sama, lakukan ini.

Orang Tua Terjerat Kasus Narkoba, Ini Cara Jelaskannya ke Anak

Bicara soal kasus di mana orang tua jadi pemakai narkoba, mungkin ingatan kita langsung merujuk pada artis yang baru-baru ini terjerat masalah ganja, yaitu Dwi Sasono.

Dwi Sasono dan istrinya, Widi Mulia, sebenarnya adalah publik figur dengan citra keluarga yang baik-baik saja.

Terkenal dengan pola asuh yang nyaris sempurna, sejumlah cara dilakukan Widi agar anaknya memahami kondisi yang terjadi.

Hal itu bertujuan agar si anak tidak membenci orang tuanya, sekaligus tidak melakukan kesalahan yang sama di masa depan.

Anak pun harus kuat dengan segala cibiran yang datang dari sana-sini terkait kondisi keluarganya.

Nah, agar bisa benar-benar tegar, anak perlu memahami kondisi yang ada sehingga tak gampang terpengaruh oleh omongan orang lain terkait kasus penyalahgunaan narkoba.

Widi Mulia Beri Pengertian ke Anak soal Kasus Dwi Sasono

Tak dimungkiri, saat sang suami terciduk sebagai pecandu narkoba, Widi Mulia sempat down. Namun, dia harus tetap bertahan demi anak-anaknya.

Kepada media, Widi mengatakan bahwa anak-anaknya paham dengan masalah yang menimpa sang ayah.

Widi mengakui, untuk menutup-nutupi masalah penyalahgunaan narkoba yang menimpa sang ayah dari buah hatinya sangatlah susah.

Ini karena anak pasti bisa mengetahuinya dari media. Tanpa media pun, pasti ada saja kerabat yang memberitahukan bahwa Dwi Sasono kini sedang menjadi orang tua pemakai narkoba.

Selama memberikan pengertian, Widi menegaskan kepada anaknya bahwa sang ayah bukanlah orang jahat. Hal ini dilakukan agar kesehatan mental anak tetap terjaga dengan sebaik-baiknya.

"Aku ngomong ke tiga anakku bahwa Bapaknya harus pergi dan mau bertanggung jawab sama satu kesalahan yang bapak buat. Namun, Bapak bukan orang jahat. Bapak lagi sama polisi supaya bapak jadi orang yang lebih baik lagi,” begitu kata Widi kepada anak-anaknya.

Pentingnya Memerhatikan Kondisi Anak dari Orang Tua Pemakai Narkoba

Hal yang menimpa orang tua pasti akan berdampak pada kondisi mental anak, baik secara langsung maupun tidak.

Karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dari anak-anak yang orang tuanya merupakan pecandu narkoba.

Hal itu pun disetujui oleh Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog. Ia mengatakan bahwa menjelaskan kejahatan narkotika yang dilakukan oleh orang tua mereka sangatlah penting

“Kalau salah satu anggota keluarganya tidak menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi, anak tidak akan mengerti. Ketika besar, anak bisa saja jadi mencari tahu atau mencoba narkoba karena ingin tahu kenapa ayahnya pakai obat-obatan terlarang itu,” kata Ikhsan.

“Jadi, memang harus terbuka sejak awal. Anak pun jadi nggak benci orang tuanya,” sambungnya.

Cara Jelaskan kepada Anak soal Orang Tua yang Memakai Narkoba

Tentu, tak asal bicara untuk membuat anak memahami masalah yang terjadi. Menurut Ikhsan, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan supaya anak tidak membenci orang tuanya, tidak mengulangi kesalahan yang sama, dan malah berniat membantu ayah atau ibunya untuk lepas dari obat-obatan terlarang:

  1. Segera cari waktu. Jangan biarkan anak mendengar berita kurang baik tersebut dari orang lain. Biasanya, orang lain akan menambahkan “bumbu-bumbu” yang tak perlu saat menyampaikannya kepada anak Anda.
  2. Jangan tutupi masalah. Ceritakan dengan jujur kenapa orang tua melakukan hal itu. Lalu, tekankan bahwa itu adalah hal yang salah dan tidak boleh dilakukan lagi.

Jelaskan juga dampak buruknya, dan karenanya orang tersebut harus bertanggung jawab terhadap perbuatannya.

  1. Hindari menunjukkan rasa marah atau sedih berlebihan di hadapan anak agar mereka tidak terlalu cemas ataupun bingung. Bersikaplah setenang mungkin, apalagi saat buah hati Anda mengajukan pertanyaan.
  1. Ketika orang tua mendekap di tahanan atau berada di pusat rehabilitasi, jangan segan untuk tetap berkomunikasi dengan anak.

Bonding tetap harus dilakukan supaya anak bisa mengetahui bagaimana perkembangan orang tuanya.

Kehadiran anak biasanya juga bisa menjadi motivasi lebih untuk meninggalkan hal-hal buruk.

  1. Buat momen di mana orang tua berjanji kepada anak untuk tidak mengulanginya lagi di kemudian hari.

Biarkan anak memegang janji itu dan mengetahui usaha apa yang sedang dilakukan oleh orang tuanya untuk mewujudkan hal tersebut. Dengan begitu, anak tak akan menganggap ayah atau ibunya sebagai orang jahat.

Artikel Lainnya: Cara Mendiskusikan Bahaya Narkoba Pada Anak

Dwi Sasono Ngobrol dengan Anak

Dwi Sasono yang tengah menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) juga kerap melakukan video call dengan istri dan ketiga anaknya.

Sang anak yang bernama Widuri Putri Sasono bahkan mengaku penasaran untuk bertemu langsung dengan Dwi Sasono yang berada di RSKO.

Apalagi, sang ayah sempat mengatakan tempatnya menjalani rehabilitasi seperti taman bermain anak.

Selama video call, Dwi Sasono juga menjelaskan aktivitasnya sehari-hari selama berada di RSKO, dari bangun tidur hingga tidur malam.

"Siang bapak baca buku, terus main gitar. Terus bapak gambar, main skate, malam makan, terus tidur," kata Dwi Sasono.

Apa yang dilakukan oleh Dwi Sasono dinilai tepat, agar anak memahami bahwa ayahnya dalam kondisi yang baik-baik saja dan bukanlah seorang penjahat.

Tips Agar Anak Tidak Meniru Kesalahan Orang Tua

Anak biasanya akan meniru hal yang dilakukan oleh orang tuanya. Akan tetapi, jika sedari awal apa orang tua berlaku salah, maka anak tidak boleh menirunya.

Adapun cara yang bisa dilakukan agar anak tidak meniru kesalahan yang orang tua perbuat, yaitu:

  1. Akui dulu bahwa apa yang Anda lakukan itu salah, benar-benar salah. Jika Anda jujur dengan dampak yang dirasakan, anak pun pasti tidak akan berkeinginan untuk melakukan hal yang sama di kemudian hari.
  2. Jelaskan soal alasan-alasan yang umumnya digunakan oleh orang untuk memakai narkoba, entah itu karena mencari kebahagiaan yang semu, meningkatkan energi atau rasa percaya diri, mencari ketenangan dan lain sebagainya.

Tekankan bahwa apapun alasannya, narkoba bukanlah pilihan. Masih banyak cara lain yang lebih baik untuk mewujudkan hal tersebut.

  1. Ciptakan kondisi keluarga yang bahagia. Ya, sangat dipahami bahwa tidak ada keluarga yang sempurna, tetapi jangan biarkan anak Anda merasa tertekan saat berada di dalam rumah.

Begitu pula dengan kondisi di sekolah dan pertemannya, pastikan bahwa tempat belajarnya menyenangkan dan teman-teman di sekitarnya adalah orang baik.

  1. Kenalkan anak pada prinsip keterbukaan. Jangan biarkan jarak antara orang tua dan anak terlalu jauh sehingga bikin hubungan kaku.

Jika sedang ada masalah, langsung saja diceritakan, jangan dipendam, apalagi sampai mencari pelarian ke hal-hal yang tidak berguna atau berbahaya.

  1. Saat anak melakukan kesalahan, jangan langsung menghakimi. Kadang, kita tak bisa mengontrol apa yang akan terjadi nanti.

Namun, yang bisa Anda lakukan adalah memahami alasannya dan memberikannya kesempatan untuk berubah.

Kasus di mana orang tua menjadi pemakai narkoba memang bisa memengaruhi kondisi mental anak.

Maka dari itu, diperlukan cara-cara khusus agar anak bisa memahami kondisi yang ada dan tidak melakukan kesalahan yang sama di kemudian hari.

Jika Anda masih ada pertanyaan seputar cara mendidik anak agar terhindar dari narkoba, masalah mental, ataupun masalah kesehatan lainnya, jangan sungkan untuk berkonsultasi kepada psikolog dan dokter lewat fitur LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

pola asuhHari Anti Narkoba Sedunia

Konsultasi Dokter Terkait