Kesehatan Umum

Mengapa Saat Ketiduran di KRL Bisa Langsung Bangun dan Beraktivitas?

Tamara Anastasia, 24 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Viral seorang pria terkunci di dalam gerbong kereta karena ketiduran. Begini rincian kronologis serta penjelasan dokter tentang fenomena tidur saat perjalanan.

Mengapa Saat Ketiduran di KRL Bisa Langsung Bangun dan Beraktivitas?

Lagi-lagi, jagat media sosial kembali dihebohkan dengan kejadian lucu seorang pengguna kereta rel listrik (KRL) yang terkunci di dalam gerbong akibat ketiduran. 

Kejadian ini terjadi saat beberapa waktu lalu, akun Twitter @percyweasleyyy mem-posting video dirinya yang terkunci dan meminta pertolongan petugas dari dalam gerbong kereta di Stasiun Bekasi. 

@CommuterLine min tolong saya kekunci di gerbong 9 di Stasiun Bekasi. Ketiduran,” tulis akun tersebut. Sontak postingan ini menjadi viral, dan tidak sedikit orang yang justru merasa terhibur dan tertawa melihatnya.”

Dalam posting-an selanjutnya, ia kembali menceritakan percakapan dirinya dengan seorang petugas KRL yang berhasil membantu dia keluar dari gerbong. 

A’ kenapa ga keluar daritadi?’ dengan polosnya beliau bertanya. 

Lau pikir w mau nginep disitu banggg? 

Ketiduran pas keluar gerbong ada 10-an petugas tertawa melihatku. 

Ga pernah gua ngerasa segoblok ini jadi manusia wkwkwkwk anjirlah sampe skrg msh ketawa sendiri,” tulisnya di Twitter. 

Mengapa Orang Suka Ketiduran di KRL?

Diketahui nama penumpang tersebut adalah Abdul. Setelah jadi perbincangan warganet, tidak sedikit juga orang yang ikut membagikan kisah yang mirip dengan Abdul.

Salah satunya adalah perempuan berinisial TA yang juga pernah ketiduran di KRL sehingga stasiun tujuannya pun terlewat. 

“Jadi harusnya turun di Pasar Minggu, tapi pas sampai stasiun Sudirman malah ketiduran, dan bablas sampai stasiun Universitas Indonesia. Memang, sih, nggak terlewat banyak, tapi, kan,  jam kerjanya jadi telat, ya. Lumayan juga merasa bodoh sama diri sendiri,” ujar TA. 

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Anda Menderita Gangguan Tidur Narkolepsi

Selain kisah Abdul dan TA, pasti masih banyak orang yang juga pernah mengalami hal yang sama. 

Padahal, KRL sendiri biasanya dipenuhi orang banyak orang, dan bergerak sangat cepat, sampai-sampai rasanya tidak mungkin seseorang bisa tidur terlelap di dalam KRL. 

Namun, pada kenyataannya, ada saja yang ketiduran sampai lelap di dalam KRL. Lantas, apa yang membuat seseorang bisa sampai ketiduran di dalam KRL? 

Menggapai hal ini, dr. Devia Irine Putri menjelaskan bahwa kondisi tubuh yang lelah bisa jadi faktor utama mengapa seseorang bisa tertidur lelap di dalam KRL. 

“Orang yang bekerja menggunakan KRL umumnya pasti bangun pagi untuk bersiap-siap. Biasanya, tubuh yang dipaksakan bangun pagi dan langsung dihadapkan dengan kondisi mengantri KRL yang padat, bisa buat kondisi tubuh jadi semakin lelah. Akibatnya, ketika Anda bisa duduk di dalam kereta dengan kondisi AC sejuk, ini bisa buat tubuh jadi rileks dan tertidur,” kata dr. Devia. 

Selain itu, dikutip dari Forbes, kondisi medis yang disebut dengan narkolepsi juga bisa jadi penyebab lainnya mengapa seseorang bisa mudah tertidur di mana saja dan kapan saja. 

Narkolepsi ini merupakan kondisi yang belum diketahui pasti apa penyebabnya. Namun, para tenaga medis curiga, bahwa hipokretin (sejenis zat kimia dalam otak yang mengendalikan waktu tidur) ikut ambil bagian dalam kondisi narkolepsi. 

“Tapi perlu diwaspadai juga. Apabila narkolepsi ini disertai dengan kondisi fisik yang mudah sakit, mudah lelah, kepala sakit, mual, penurunan berat badan, dan sebagainya. Narkolepsi bisa terjadi karena Anda memiliki gangguan autoimun, gangguan di kepala seperti tumor, adanya cedera, infeksi, dan juga stres,” jelas dr. Devia. 

Artikel Lainnya: Antre Naik KRL pada Masa New Normal, Ini Beberapa Tips Amannya!

Kok, Bisa Bangun Tepat, Cepat, dan Langsung Beraktivitas?

Meski banyak orang yang bisa ketiduran di dalam kereta sampai kelewatan stasiun yang dituju, ada saja orang yang bisa bangun di waktu yang tepat dan cepat ketika mereka tersadar bahwa stasiun yang dituju sudah mulai dekat. 

Mengutip laman Elle, Dr. Marc I. Leavey, seorang spesialis perawatan primer di Lutherville, Maryland dan Dr. Ronald Chervin, seorang ahli saraf dari Michigan Medicine's mengatakan, ada beberapa alasan mengapa hal ini bisa terjadi, seperti: 

  • Tubuh Mengikuti Rutinitas Harian Anda

“Mengapa banyak orang yang justru bangun tepat waktu dan tidak melewatkan stasiun tujuannya? Jawabannya, karena tubuhnya sudah terbiasa dengan rutinitas itu. Jadi, tanpa disuruh atau diatur, tubuh Anda sudah bisa dengan sadar bangun dan mengetahui bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk bangun dan turun dari transportasi umum,” kata Chervin. 

Hal ini pun juga dibenarkan oleh dr. Devia. Dirinya menyebut, bahwa adanya rutinitas yang sama dan berulang dalam jangka waktu lama bisa buat tubuh jadi ‘bergerak’ sendiri tanpa Anda minta. 

Misalnya, ketika Anda terbiasa bangun pukul 08.00, maka selarut apapun Anda terjaga, keesokan harinya, tepat pukul 08.00 tubuh Anda akan kembali terbangun.

  • Anda Masih Bisa Mendengar Pengumuman Pemberhentian Kereta

“Selain itu, tubuh Anda mungkin tertidur, tapi saraf dalam otak tidak akan tertidur. Telinga Anda masih bisa mendengar pengumuman penghentian stasiun berikutnya, sehingga ini juga yang bisa jadi alasan lainnya mengapa seseorang bisa bangun tepat waktu saat sampai di lokasi tujuan,” tambah Chervin. 

  • Anda Tidak Benar-Benar Tertidur 

Menurut dr. Devia, ketika pikiran seseorang sedang terfokus pada suatu hal, sulit bagi orang tersebut untuk benar-benar tertidur. 

Sama halnya ketika Anda sedang naik kereta atau naik transportasi umum lainnya. 

Dalam pikiran Anda mungkin sudah terfokus pada ‘sebentar lagi harus bangun karena sudah mau sampai’. 

Inilah yang membuat Anda jadi tidak benar-benar tertidur, melainkan hanya memejamkan mata untuk sejenak. 

Perlukah Kita Memberi Jeda Sebelum Aktivitas Kembali?

Pernahkah Anda merasa pusing dan lemas ketika bangun ‘kaget’? Jika iya, hal ini juga bisa dirasakan oleh orang yang langsung berdiri dan berjalan menuruni kereta setelah bangun dari tidurnya. 

Menurut dr. Devia, kondisi ini bisa buat tubuh jadi terasa lemas, pusing, bahkan buat pandangan jadi kabur. Jika sering terjadi, bukan tidak mungkin Anda jadi pingsan di dalam atau luar kereta. 

“Jadi, kalau memang terbangun sebaiknya memulihkan diri dulu selama 1-2 menit, baru beraktivitas. Perubahan posisi yang terjadi secara cepat sering membuat keluhan pusing, berkunang-kunang, dan meningkatkan risiko terjatuh,” kata dr. Devia. 

Nah, jika Anda jadi satu dari banyak orang yang sering mengalami kejadian ini, mulai biasakan diri untuk memberi jeda sejenak sehabis bangun tidur. 

Anda bisa meregangkan tubuh agar ada transisi sebelum Anda berjalan menuruni peron kereta. 

Untuk tahu informasi kesehatan dan tips lain agar tubuh tetap bisa sehat selama menjalani aktivitas sehari-hari, Anda bisa terus baca artikel kesehatan di aplikasi KlikDokter. Tak hanya itu, Anda juga bisa konsultasi langsung dengan dokter lewat fitur LiveChat.  

(OVI/AYU)

Narkolepsi

Konsultasi Dokter Terkait