Covid-19

Baru Sepekan Bebas Virus Corona, Selandia Baru Catat 2 Kasus Baru

Tamara Anastasia, 17 Jun 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Beberapa waktu lalu, sempat jadi negara aman dari virus corona. Namun kini Selandia Baru kembali catat dua kasus baru virus corona. Kasus baru ini diketahui berasal dari Inggris.

Baru Sepekan Bebas Virus Corona, Selandia Baru Catat 2 Kasus Baru

Di tengah pandemi virus corona yang semakin merajalela di Indonesia, wabah virus corona di berbagai negara justru semakin sedikit. Seperti Selandia Baru, yang beberapa waktu lalu mendeklarasikan negaranya sudah bebas corona selama hampir sebulan.

Namun, kabar baik itu tidak berlangsung lama. Sebab, Selasa (16/6) kemarin, Selandia Baru kembali melaporkan adanya dua kasus baru virus corona, dan keduanya merupakan imported case.

Dua Kasus Virus Corona Baru di Selandia Baru Berasal Dari Inggris

Diberitakan oleh The Guardian, Kementerian Kesehatan Selandia Baru menyatakan kedua orang dengan kasus positif tersebut adalah imported case yang berasal dari Inggris dan diizinkan masuk ke Selandia Baru untuk menghadiri pemakaman keluarganya.

Dengan adanya kasus terbaru ini, status bebas COVID-19 di Selandia Baru pun berakhir.

Sebelumnya, kasus terakhir virus corona yang tercatat di Selandia Baru ditemukan pada bulan Mei lalu, dan pasien dinyatakan sembuh pada 8 Juni kemarin.

Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Arden mengatakan dengan adanya penambahan kasus virus corona baru di negara tersebut, warga diminta untuk tetap waspada dan tidak menganggap remeh masalah pandemi virus corona.

Meski sudah hampir sebulan tidak ada penambahan kasus, bukan berarti negara asli suku Maori itu sudah aman dari COVID-19.

Selandia Baru telah melaporkan lebih dari 200 kasus yang dikonfirmasi ketika pemerintah menutup negara itu, dan jumlah total yang didiagnosis dengan virus tidak pernah mencapai 1.500 kasus.

Masyarakat Selandia Baru telah teratur mengikuti aturan yang ada, kata Jacinda Ardern.

Menurut data Google, masyarakat Selandia Baru, lebih banyak melakukan self quarantine dan mengisolasi diri di rumah, ketimbang warga negara Australia, Inggris, dan juga Amerika.

Selandia Baru sekarang menjadi bagian dari kelompok kecil negara-negara yang telah menyatakan diri mereka bebas dari COVID-19, dan juga menjadi negara yang pertama di antara negara lain yang memiliki 1.000 kasus yang dikonfirmasi.

Pemerintah Selandia Baru Waspada Kedatangan Orang dari Luar Negeri

Dengan adanya tambahan kasus baru, Selandia Baru harus meningkatkan kewaspadaan COVID-19, menurut Profesor Nick Wilson, pakar kesehatan masyarakat Otago University.

"Kami akan menghadapi pelancong terinfeksi dan datang ke Selandia Baru setiap beberapa minggu atau bulan sekali, karena ada banyak infeksi di seluruh dunia," jelasnya.

"Orang-orang yang menjalani karantina harus pakai masker dan yang terbang ke Selandia Baru juga harus mengenakan masker," ungkap Prof Wilson, yang cukup terkejut dan menilai bahwa Selandia Baru gagal mengambil langkah pencegahan.

Di sisi lain, Perdana Menteri Jacinda Arden percaya jika ia dan negaranya siap dengan adanya pandemi COVID-19.

"Semua sistem kami dirancang untuk mempersiapan wabah itu, tetapi tentu saja, tujuan kami harus menjadi tindakan pencegahan," kata Jacinda Ardern.

Selandia Baru Gunakan NZ COVID Tracer untuk Hadapi Virus Corona

Menurut dr. Ashley Bloomfield, Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru, kedua kasus coronavirus baru tersebut adalah dua wanita dalam keluarga yang sama, mereka bepergian dari Inggris melalui Australia.

Salah satu dari mereka diketahui memiliki gejala ringan, dan perempuan yang satu lagi tidak memiliki gejala. Mereka tiba di Selandia Baru pada 7 Juni dan melakukan perjalanan ke Wellington pada hari Sabtu.

Kini, kedua wanita itu berada di sebuah hotel isolasi yang dikelola di Auckland sejak tiba di negara itu.

Bloomfield mengatakan mereka telah mengikuti peraturan negara itu, termasuk tidak menggunakan fasilitas umum.

Selain itu, mereka juga dipastikan tidak memiliki kontak dengan siapa pun selama perjalanan dengan mobil, dari hotel isolasi di Auckland ke tempat isolasi diri di Wellington.

Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!

Kontak pelacakan sekarang sedang dilakukan, mulai dari orang-orang yang sedang dalam penerbangan dari dan ke Australia, para staf di bandara, dan fasilitas isolasi.

Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengatakan, bahwa lebih dari 558.000 orang kini terdaftar sebagai pengguna NZ COVID Tracer, yang mana merupakan aplikasi pelacakan kontak dari kementerian.

Aplikasi ini merupakan sebuah prosedur di mana pemerintah Selandia Baru bisa melacak dengan cepat, siapa saja yang terjangkit virus corona. Bagaimana cara kerjanya?

Aplikasi ini bisa dipasang di ponsel dengan sistem operasi IOS atau Android. Aplikasi ini bisa diunduh juga di Google Play maupun App Store.

Setelah mengunduh aplikasi ini, pengguna aplikasi perlu memasukan email dan membuat password, termasuk dengan mengisi data diri.

Setelah mengisi data diri, Anda akan mendapatkan kode barcode. Jadi, ketika Anda pergi ke suatu tempat, Anda wajib memindai kode barcode, sehingga aplikasi tersebut bisa mencatat tempat mana saja yang pernah Anda kunjungi.

Apa Kedatangan Warga Negara Asing Bisa Berisiko Tularkan Virus Corona?

Melihat banyaknya kasus yang ada di berbagai negara, imported case merupakan kasus penyebaran paling banyak.

Dokter Devia Irine Putri mengatakan kedatangan turis asing atau pun sanak keluarga yang baru saja pulang dari luar negeri, memang bisa berisiko menularkan virus corona.

Meski orang tersebut tidak menunjukan gejala, tapi orang itu bisa jadi carrier untuk orang lain selama perjalanan pulang dari luar negeri, maupun orang yang menunggu kedatangan mereka di rumah.

“Jika Anda, atau keluarga, dan kerabat, baru saja datang dari luar negeri, maka segera lakukan isolasi mandiri dulu selama 14 hari dan menghindari kontak fisik dengan orang-orang sekitar. Jika selama 14 hari Anda tidak mengalami gejala virus corona, maka Anda bisa kembali bersosialisasi dengan kerabat lainnya. Akan tetapi, untuk memastikannya, Anda bisa langsung swab test di rumah sakit,” kata dr. Devia.

Melihat kondisi Selandia Baru yang sekarang, masyarakat memang tetap diminta untuk waspada. Meski sudah nol kasus sebelumnya, belum tentu suatu negara bisa dibilang aman, karena virus corona bisa datang dari mana saja.

KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.

Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur LiveChat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait