Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatDiabetesMinum Susu Bantu Turunkan Risiko Hipertensi dan Diabetes
Diabetes

Minum Susu Bantu Turunkan Risiko Hipertensi dan Diabetes

Tamara Anastasia, 06 Jun 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Penderita diabetes dan hipertensi terus meningkat. Tapi, dalam penelitian terbaru, manfaat susu disebut dapat menurunkan risiko hipertensi dan diabetes.

Minum Susu Bantu Turunkan Risiko Hipertensi dan Diabetes

Angka kejadian diabetes dan hipertensi semakin meningkat belakangan ini. Bahkan, dilansir dari Medical News Today, para ahli memperkirakan bahwa sekitar 34 juta orang di Amerika Serikat, menderita diabetes; dan hampir setengah dari populasi orang dewasa memiliki hipertensi.

Yang lebih miris, penyakit menahun tersebut tak hanya menyerang usia lanjut, orang-orang yang berusia jauh lebih muda juga jadi sasaran. Akan tetapi, baru-baru ini, sebuah studi menyebutkan bahwa ada manfaat minum susu untuk hipertensi dan diabetes. Benarkah demikian?

 

Minum Susu Turunkan Risiko Hipertensi dan Diabetes

Selama ini, manfaat susu cenderung dikaitkan dengan kesehatan tulang, terutama di masa pertumbuhan.

Namun, penelitian terbaru yang dimuat dalam jurnal BMJ Open Diabetes Research & Care ini menyimpulkan bahwa asupan susu yang lebih tinggi—terutama susu dengan lemak utuh—dikaitkan dengan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi yang lebih rendah.

Studi ini juga menyimpulkan bahwa peningkatan konsumsi susu berpengaruh pada tingkat sindrom metabolik yang lebih rendah. Ini adalah sekelompok gejala yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Artikel lainnya: Kenali Komplikasi Akibat Penyakit Diabetes

Studi internasional berskala besar ini mengambil data dari sekitar 150.000 orang dari 21 negara, yang mencakup Asia, Amerika Utara dan Selatan, Afrika, serta Eropa. Usia peserta berkisar antara 35-70 tahun.

Para peneliti mendata asupan makanan para peserta selama setahun menggunakan kuesioner. Mereka yang mengonsumsi produk susu seperti susu, yoghurt, keju dan hidangan lain berbasis susu, memiliki hasil kadar gula darah yang rendah dan tekanan darah yang tidak tinggi.

Orang Eropa dan Amerika Utara dan Selatan, rata-rata, mengonsumsi lebih banyak susu daripada di Asia dan Afrika. Orang-orang di Eropa dan Amerika Utara juga cenderung makan lebih banyak produk susu rendah lemak, sedangkan yang di daerah lain mengonsumsi susu dengan lemak.

Ketika penelitian dilakukan, para peneliti menemukan bahwa setidaknya dua porsi susu per hari dikaitkan dengan risiko sindrom metabolik yang lebih rendah, ketimbang mereka yang tidak mengonsumsi susu sama sekali.

Menanggapi studi ini, dr. Devia Irine Putri pun membenarkan hal tersebut. “Minum susu secara rutin dengan takaran yang tepat memang bisa membantu mengurangi risiko terkena metabolik sindrom, menyehatkan jantung, dan mengontrol kadar gula,” kata dia.

Artikel lainnya: Benarkah Penderita Hipertensi Tidak Boleh Makan Daging?

Dia menambahkan, kandungan protein (terutama whey) dapat mengontrol kadar gula darah, sedangkan kandungan bioaktif peptides membantu menurunkan tekanan darah melalui menghambat kerja reseptor ACE-i.

“Selain itu, kandungan kalium dan magnesium pada produk susu juga berguna menjaga kesehatan pembuluh darah,” ujar dr. Devia kepada KlikDokter.

Berapa Takaran Susu yang Tepat?

Perlu diketahui, manfaat minum susu yang dipaparkan di atas hanya untuk susu yang tidak mengandung perisa. Susu berperisa, misalnya perisa cokelat atau stroberi, memiliki kalori lebih besar dan mengandung gula.

Susu yang sebaiknya dikonsumsi adalah susu murni tanpa perisa dan tanpa gula, seperti susu sapi segar atau susu UHT. Terdapat berbagai jenis susu yang dijual di pasaran, seperti susu formula, whole milk, dan low-fat milk.

Kalau benar ada manfaat susu untuk tekan risiko diabetes dan hipertensi, lantas berapa banyak sih jumlah harian yang dianjurkan?

“Untuk takaran yang tepat, sebenarnya tinggal disesuaikan dengan kebutuhan kalori Anda. Namun umumnya, 1-2 gelas per hari sudah cukup. Bisa diminum di pagi hari, dan malam sebelum tidur,” kata dr. Devia.

Artikel lainnya: Tips Tetap Sehat dan Aktif Walau Kena Diabetes

Bukan Hanya Susu, Lakukan Ini Juga untuk Cegah Hipertensi dan Diabetes

Selain minum susu, ada hal lain yang juga perlu Anda lakukan untuk mencegah diabetes dan hipertensi, yaitu:

  • Jaga Berat Badan Tetap Ideal

Penelitian sudah membuktikan bahwa penurunan berat badan sejalan dengan risiko diabetes yang lebih rendah. Turunkan berat badan dengan cara yang sehat dan secara bertahap. Hindari melakukan cara instan karena justru akan membahayakan kesehatan.

  • Atur Pola Makan Sehat

Hindari asupan lemak jenuh dan karbohidrat sederhana dengan indeks glikemik tinggi. Lebih baik, perbanyak asupan serat, gandum dan biji-bijian.

  • Berhenti Merokok

Stres kronis merupakan penyumbang terbesar dalam meningkatnya tekanan darah Anda. Kesehatan akan semakin terancam jika Anda melakukan hal-hal yang tidak sehat selama stres, seperti merokok dan minum alkohol.

Untuk menghindarinya, cobalah untuk mengambil sejenak waktu untuk mengelola stres Anda dengan tepat.

  • Kurangi Asupan Sodium

Sodium banyak terkandung di dalam garam. Tak heran, garam sering disebut sebagai pencetus hipertensi atau tekanan darah tinggi. Dokter Devia mengatakan, dengan mengurangi 4,6 gram asupan garam per hari, tekanan darah di dalam tubuh Anda dapat menurun.

Itu sebabnya, jika Anda memiliki hipertensi, lebih berhati-hatilah dalam memilih makanan.

Manfaat susu untuk turunkan risiko hipertensi dan diabetes memang benar adanya.  Tapi tidak berhenti di sana. Anda juga harus melakukan usaha-usaha lain agar semakin optimal menekan risiko kedua penyakit tersebut.

Untuk informasi kesehatan terpercaya lainnya, Anda bisa langsung membaca artikel di aplikasi KlikDokter.

[HNS]

Minum SusuDiabetesHipertensi

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter