Covid-19

Waspada, Kasus Positif Virus Corona di Jawa Timur Hampir 4.000!

Krisna Octavianus Dwiputra, 27 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Selain Jakarta, Jawa Timur menjadi daerah terbanyak kasus positif virus corona. Hampir menyentuh angka 4000

Waspada, Kasus Positif Virus Corona di Jawa Timur Hampir 4.000!

Setelah DKI Jakarta, Jawa Timur menjadi Provinsi yang memiliki angka kasus positif virus corona terbanyak. Ingin tahu lebih detailnya? Coba cek di sini.

Persebaran Pasien Virus Corona di Jawa Timur

Sebagai provinsi besar dan pergerakan masyarakatnya sangat dinamis, tidak mengherankan kalau Jawa Timur termasuk daerah yang tinggi kasus positif virus corona.

Sampai saat ini, kasus COVID-19 di Jawa Timur sudah menyentuh angka 4000. Melansir dari CNN Indonesia, sebanyak 3.069 kasus atau 79,9% pasien positif hingga saat ini masih dalam perawatan. Sementara itu, sebanyak 522 orang telah dinyatakan sembuh.

Tidak hanya itu, sebanyak 5 kota di Surabaya, 3 Kabupaten  di Probolinggo, 1 Kabupaten Blitar, 1 di Kota Malang, 2 di Nganjuk, 1 di Kota Pasuruan, 1 di Magetan dan 2 di Lumajang jumlah pasien negatif atau sembuh bertambah 16 orang.

Lalu, menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim adanya penambahan kasus per Selasa (26/9), mencatat 23 kasus tambahan datang dari Surabaya, 13 di Kabupaten Malang, 9 di Sidoarjo, 5 di Probolinggo, ini termasuk

Namun, ada kabar menyedihkan saat 19 pasien dinyatakan meninggal dunia di Jatim. Rinciannya yakni 14 di Kota Surabaya 2 di Sidoarjo, 1 di Bangkalan, 1 di Kabupaten Pasuruan dan 1 di Jember.

Surabaya menjadi daerah dengan kasus penambahan paling signifikan. Sementara di Jatim, jumlah PDP sebanyak 6.424 orang dan ODP adalah 23.944.

Surabaya Jadi Episentrum Kasus Virus Corona di Jawa Timur

Sudah disinggung sedikit sebelumnya, Surabaya cukup signifikan dalam penambahan kasus coronavirus. Di sisi lain, kota pahlawan ini memang episentrum penyebaran COVID-19 di Jatim.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Pemprov Jawa Timur, pergerakan pasien positif COVID-19 kumulatif di Surabaya adalah sebagai berikut ini.

  • Senin 25 Mei, 2.095 bertambah 120 orang.
  • Minggu 24 Mei, 1.975 bertambah 46 orang.
  • Sabtu 23 Mei, 1.927 bertambah 310 orang.
  • Jumat 22 Mei, 1.617 bertambah 51 orang.
  • Kamis 21 Mei, 1.566 bertambah 311 orang.
  • Rabu 20 Mei, 1.255 bertambah 86 orang.
  • Selasa 19 Mei, 1.169 bertambah 63 orang.

Merujuk data yang dipublikasi Pemkot Surabaya, pasien positif Covid-19 dalam perawatan Surabaya adalah sebagai berikut.

  • Senin 25 Mei, 1.730 orang.
  • Minggu 24 Mei, 1.624 orang.
  • Sabtu 23 Mei, - orang.
  • Jumat 22 Mei, 1.294 orang.
  • Kamis 21 Mei, 1.253 orang.
  • Rabu 20 Mei, 955 orang.
  • Selasa 19 Mei, 889 orang.

Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!

Pemerintah Pusat Kirimkan Mobil Lab untuk Tangani Virus Corona

Demi mengatasi kasus virus corona di Surabaya dan Jawa Timur secara keseluruhan, pemerintah pusat mengirim dua unit mobil Lab Bio Safety Level 2.

Melansir dari Kumparan, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengatakan dua unit mobil itu akan digunakan untuk membantu penanganan kasus virus corona di Surabaya.

Pasalnya, ada satu lab di Surabaya yang rusak sehingga menghambat proses pemeriksaan COVID-19. 

"Sesuai dengan perintah Presiden untuk melakukan tes yang masif. Di Surabaya, di Jatim ada salah satu lab mengalami kerusakan sehingga tidak bisa melakukan pemeriksan. Oleh karenanya pengirimnya dua unit mobil Lab Bio Safety Level 2 ini bisa membantu pemerintah Jatim, khususnya Kota Surabaya,” kata Doni, Rabu (27/5).

Doni menjelaskan, mobil laboratorium tersebut memiliki teknologi canggih dari Korea Selatan. Teknologi tersebut adalah alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang menggunakan crystal mix dengan reagen padat.

Menariknya, alat dan reagen tersebut fleksibel dibawa ke mana saja karena bisa disimpan dalam kondisi suhu ruangan.

Reagen tersebut pun berbeda dengan reagen umumnya yang berbentuk liquid atau cair dan harus disimpan dalam kondisi suhu -80 derajat celcius.

New Normal Belum Diterapkan di Jawa Timur

Meski angkanya mengkhawatirkan, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belum bisa bicara banyak terkait new normal. Ia mengaku pihaknya masih melakukan kajian mendalam.

Seperti kita tahu pemerintah sebenarnya sudah mengeluarkan protokol new normal agar masyarakat bisa beraktivitas lagi.

Khofifah mengakui bahwa bakal mendiskusikan dengan para ahli dan pakar secara terbatas.

"Tetapi secara parsial kita mendiskusikan dengan berbagai kalangan secara terbatas," kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (26/5).

Termasuk mendiskusikan dampak pelaksanaan new normal tersebut dengan para ahli, otoritas keuangan, dan para ekonom.

"Nanti misal kalau kita akan memasuki new normal seperti apa. Format-format diskusi dan FGD secara virtual dengan melibatkan BI dan OJK, ekonom terus dilakukan," ujarnya.

Khofifah juga mengaku, penerapan new normal masih butuh tahapan yang matang. "Kita menyiapkan plan a, b, c ketika melakukan new normal terutama untuk perusahaan dan berbagai sektor perdagangan di Jatim," katanya.

Namun, mau tidak mau memang new normal harus segera diterapkan. Menurut dr. Devia Irine Putri, new normal harus dilakukan dengan protokol kesehatan yang selama ini sudah dijalankan.

"Boleh-boleh aja, sih, kalau mau diterapkan new normal. Tapi harus tetap ingat physical distancing, cuci tangan, tidak memaksakan diri kalau sakit keluar rumah," ungkap dr. Devia Irine.

Kasus di Jawa Timur membuka mata kita semua bahwa penyakit ini butuh penanganan serius. Menerapkan protokol kesehatan itu penting.

KlikDokter telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.

Apabila mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 gunakan fitur LiveChat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait