HomeInfo SehatCovid-19Orang Tua Khawatir COVID-19, Pembukaan Sekolah akan Dilakukan Juli 2020
Covid-19

Orang Tua Khawatir COVID-19, Pembukaan Sekolah akan Dilakukan Juli 2020

Ayu Maharani, 21 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Kemendikbud sempat mengeluarkan wacana pembukaan sekolah di bulan Juli 2020 meski kasus virus corona di Indonesia belum turun. Apa kata dokter tentang hal ini?

Orang Tua Khawatir COVID-19, Pembukaan Sekolah akan Dilakukan Juli 2020

Akibat pandemi virus corona, pelajar ikut dirugikan. Selain waktu kumpul dan waktu belajar hilang, mereka harus lulus tanpa Ujian Nasional dan perayaan. Kini, ada wacana pembukaan sekolah akan dilakukan pemerintah Juli mendatang. Karena kasus virus corona belum turun, orang tua sebenarnya masih was-was jika itu benar diwujudkan.

Pembukaan Sekolah pada Tengah Juli 2020

Dilansir dari Liputan6, informasi bahwa sekolah kembali aktif pada Juli 2020 dilayangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Rencana itu, kata Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Hamid Muhammad, sebenarnya sudah dibahas sejak awal Mei 2020.

"Sudah dibahas. Tinggal tunggu keputusan pemerintah kalau sudah final," kata Hamid saat dikonfirmasi oleh awak media minggu lalu (13/05).

Pemerintah kini tengah mempersiapkan skenario kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kemendikbud juga masih terus mengordinasikannya dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Kesehatan.

Pemerintah Punya 3 Skenario Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Virus Corona

Sementara itu, Pemprov DKI menyiapkan telah tiga skenario jika pembukaan sekolah benar dilakukan pada 13 Juli mendatang.

Dari tiga skenario yang ada, pelaksanaannya bisa berbeda-beda, tergantung zona penyebaran virus coronanya.

Dikutip dari Kumparan, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan berharap sekolah-sekolah dapat menyediakan lebih banyak tempat cuci tangan bagi siswa-siswinya. 

"Protokolnya sama untuk semua sekolah. Kalau perlu, mulai sekarang, tiap sekolah menambah tempat cuci tangan. Bukan tak mungkin di depan kelas semua ada tempat cuci tangan," kata Anies dikutip dari YouTube Pemprov DKI, Kamis (14/05).

Praktisi pendidikan dan pendiri Sekolah Cikal, Najelaa Shihab, berharap agar setiap sekolah melakukan asesmen terlebih dahulu sebelum dibuka kembali. 

"Semua sekolah harus ada catatan dan ada asesmen kesiapan. Untuk itu, butuh bantuan dari Dinas Kesehatan untuk pastikan dari sudut pandemi dan sebagainya,” tutur Najeela.

Nah, ada pun tiga skenario pembukaan sekolah yang telah disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta, yaitu:

  • Sebagian sekolah dibuka, tetapi semua siswanya belajar di sekolah.
  • Sebagian sekolah dibuka dan hanya sebagian siswa yang belajar di sekolah.
  • Semua sekolah, tetapi hanya sebagian siswa yang belajar di sekolah.

Skenario di atas disesuaikan dengan pembagian wilayah zona merah dan zona hijau penyebaran virus corona.

Wacana Pembukaan Sekolah Minta Diundur

Di sisi lain, Wasekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI), Satriwan Salim mengatakan, kebijakan pembukaan sekolah di masa pandemi virus corona sebaiknya diperhitungkan matang dan tidak terburu-buru.

"Jangan sampai, setelah suatu daerah ditetapkan sebagai zona hijau atau terbebas dari penyebaran COVID-19, di wilayah tersebut kemudian ditemukan korban positif," pungkasnya, seperti dikutip Kompas.

Ketika disinggung tentang tahun ajaran baru, menurutnya, tidak perlu dilakukan perubahan dan tetap pada Juli 2020. Akan tetapi, pelaksanaan pembelajarannya saja yang disesuaikan (secara daring).

Konsep daring dirasa lebih aman dan nyaman bagi seluruh pihak, ketimbang memaksakan untuk tetap hadir ke sekolah sekolah.

Untuk mendukung pembelajaran online tersebut, tentunya pemerintah harus melakukan perbaikan layanan, kompetensi guru, dan akses internet.

Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!

Kata Dokter, Pihak Sekolah Bisa Lakukan Ini saat Sekolah Aktif Lagi

Menanggapi wacana pembukaan sekolah di Juli mendatang, begini penjelasan dr. Karin Wiradarma kepada KlikDokter.

Menurutnya, kesiapan sekolah harus diperhatikan. Adapun beberapa langkah yang disarankan olehnya ketika pembelajaran tatap muka dimulai, yaitu:

  • Sejak di gerbang sekolah, sekolah menetapkan petugas-petugas untuk skrining anak (cek suhu dan saturasi oksigen) “Kalau suhu >38 dan saturasi oksigen < 95 persen, murid atau guru tidak boleh masuk sekolah,” kata dr. Karin
  • Setiap orang yang datang ke sekolah harus selalu pakai masker, tidak boleh dilepas kecuali ketika makan.
  • Semuanya harus menerapkan jarak 2 meter, harus bawa hand sanitizer pribadi dan sekolah pun harus menyiapkannya di sudut-sudut tertentu agar mudah dijangkau. Sabun dan air mengalir bersih harus selalu tersedia.
  • Akan lebih mudah jika jumlah murid yang masuk sekolah hanya sedikit (sebagian saja), Ini lebih memungkikan untuk menerapkan jarak aman (physical distancing). Para murid bisa masuk selang-seling harinya (seperti skenario pemerintah).
  • Perhatikan pula usia murid. “Biasanya, mereka yang sudah besar akan lebih mengerti dan sadar tentang kebersihan. Kalau muridnya masih kecil, misalnya usia TK, walaupun dibilangin berkali-kali, takutnya mereka masih suka lupa, ya,” kata dr. Karin.
  • Guru harus selalu mengawasi dan mengingatkan anak-anak untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan tidak menyentuh wajah jika belum mencuci tangan.

Sebagai dokter dan orang tua, dr. Karin sendiri juga merasa khawatir bila pembukaan sekolah di masa pandemi virus corona ini benar-benar diwujudkan.

Jadi, yang bisa dilakukannya sebagai orang tua hanyalah memantau keadaan dan membekali anaknya dengan informasi yang cukup serta memberikan perlengkapan, seperti beberapa masker dan hand sanitizer.

Semoga saja kebijakan pembukaan sekolah di tengah pandemi virus corona ini telah dipikir masak-masak supaya nantinya tidak ada kelonjakan kasus positif COVID-19.

Sebagai informasi tambahan, KlikDokter bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana dalam menekan penyebaran virus corona.

Jika mau tahu lebih lanjut seputar COVID-19 atau penyakit lainnya, gunakan fitur LiveChat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan, untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait