Ibu Menyusui

Puasa Bikin Produksi ASI Menurun, Mitos atau Fakta?

Tim Redaksi KlikDokter, 20 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dilema ibu menyusui untuk menjalankan puasa saat bulan Ramadan sering kali terjadi. Benarkah produksi ASI saat puasa bisa menurun?

Puasa Bikin Produksi ASI Menurun, Mitos atau Fakta?

Bagi umat muslim, berpuasa saat bulan Ramadan merupakan suatu kewajiban. Meski tidak wajib bila masih menyusui, namun beberapa ibu menyusui tetap ingin berpuasa. Hal yang sering jadi kekhawatiran adalah penurunan produksi ASI saat puasa. 

Benarkah Puasa Bisa Turunkan Produksi ASI?

Sebenarnya, produksi ASI dipengaruhi oleh faktor supply​ dan demand​ ​. Ketika Anda sering mengosongkan payudara, maka semakin cepat pula payudara terisi kembali oleh ASI. 

Berdasarkan penelitian oleh Rakicioğl​ u N.​ dan rekan-rekan pada 2016 di Turki, berpuasa tidak punya pengaruh terhadap jumlah produksi ASI, melainkan terjadi perubahan komposisinya saja. 

Pada ASI ibu berpuasa, komposisi nutrisi makronutrien yang ada di dalam ASI tidak berubah. Hanya saja, kadar mikronutrien seperti magnesium, kalium, dan zink mengalami sedikit penurunan. 

Jadi, berpuasa tidak berpengaruh pada jumlah produksi ASI. Namun, hati-hati bila berpuasa di masa menyusui karena dapat meningkatkan risiko ibu mengalami dehidrasi. 

Tanda dehidrasi yang perlu diwaspadai adalah rasa lemas, mukosa mulut kering, warna air seni pekat atau gelap, rasa haus berlebihan, pusing berputar, dan sakit kepala. 

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala tersebut, maka sebaiknya hentikan puasa.

Penyebab Menurunnya Produksi ASI

Nah​, ada beberapa penyebab yang memengaruhi produksi ASI ibu menurun, antara lain:

  1. Pelekatan yang Tidak Benar

Pelekatan mulut bayi ke puting ibu sangat memengaruhi isapan bayi. Apabila pelekatan tidak baik, selain membuat puting lecet, ini juga menyebabkan payudara tidak mengalami pengosongan yang sempurna. 

Pelekatan yang baik ialah mulut bayi yang terbuka lebar, masuknya sebagian besar areola ke dalam mulut bayi, bibir bawah tampak terlipat ke bawah, dan dagu menempel pada payudara. 

Lalu, busui juga perlu memerhatikan posisi saat menyusui. Kepala dan badan bayi harus membentuk garis lurus dengan bagian dada, dan tubuh bayi merapat ke tubuh ibu. 

  1. Sering Menunda Waktu Menyusui

Jika ibu sering menunda untuk menyusui, maka rangsangan pada tubuh untuk memproduksi ASI menjadi menurun. 

Penggunaan botol atau empeng sering kali juga menjadi penyebab jumlah produksi ASI menurun. Isapan bayi adalah rangsangan terbaik untuk memproduksi ASI, lho​ ​. 

  1. Pemberian Makanan atau Susu Tambahan Selain ASI

Saat bayi sudah memasuki tahap pemberian MPASI, produksi ASI bisa menurun dengan sendirinya. Hal ini dikarenakan berkurangnya jumlah rangsangan berupa isapan bayi pada ibu.

  1. Stres

Pada masa menyusui, stres bisa muncul karena kelelahan mengurus bayi atau kurangnya jam tidur. 

Bila dibiarkan, akan memengaruhi jumlah hormon oksitosin di dalam tubuh. Hormon ini berperan dalam produksi ASI. 

  1. Penggunaan Obat Tertentu

Penggunaan obat-obatan pada ibu menyusui seperti pil KB, obat alergi, obat flu yang mengandung pseudoephedrine​ ​, dan obat untuk darah tinggi dapat memengaruhi produksi ASI. 

Bila memang butuh obat-obatan tersebut, konsultasikan dulu ke dokter dan jangan lupa katakan bahwa Anda sedang menyusui.

Mengonsumsi obat herbal tidak memberikan dampak berbahaya. Namun, penggunaan yang berlebihan bisa berisiko memengaruhi produksi ASI. 

Agar tetap lancar menyusui saat puasa, Anda bisa melakukan beberapa hal mudah. Perhatikan asupan makanan saat sahur dan berbuka, minum air putih yang cukup, serta rajin menyusui bayi dan memompa payudara.

Bila perlu, minum suplemen pelancar ASI yaitu Lactamor yang​ mengandung bahan alami untuk meningkatkan produksi ASI. 

Lactamor diperkaya dengan ekstrak biji Fenugreek, ekstrak daun katuk, dan vitamin B12, sehingga aman untuk membantu memperlancar produksi ASI Anda.

Berkonsultasilah kepada dokter bila memang ingin berpuasa, terlebih bila usia si Kecil masih di bawah enam bulan. Pertimbangkan juga kondisi tubuh masing-masing, ya.

Bila ingin konsultasi dengan dokter lebih praktis seputar kesehatan ibu selama menyusui, yuk​ ​, pakai fitur LiveChat di aplikasi ​ KlikDokter​ ​.

(FR/AYU)

AdvertorialMenyusuiASI

Konsultasi Dokter Terkait