HomePsikologiKesehatan MentalLithromantic, Ketika Anda Tak Bisa Berkomitmen dengan Pasangan
Kesehatan Mental

Lithromantic, Ketika Anda Tak Bisa Berkomitmen dengan Pasangan

Tamara Anastasia, 07 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Apakah Anda merasa tidak bisa atau kesulitan untuk berkomitmen dalam berpasangan? Jika ya, Anda mungkin mengalami penyakit psikis yang disebut lithromantic.

Lithromantic, Ketika Anda Tak Bisa Berkomitmen dengan Pasangan

Anda yang gemar membaca Webtoon pasti sudah tidak asing dengan cerita yang berjudul Love Lock. Ya, cerita yang menggambarkan kisah seorang pria dengan penyakit psikis lithromantic ini memang bikin gregetan. Bahkan tidak sedikit orang yang justru ikut kesal karena karakter pria tersebut.

Dalam cerita Love Lock, sang pria seringkali dianggap kurang ajar karena mempermainkan perasaan wanita. Karena dirinya terus menerima perhatian orang yang menyukai dirinya.

Namun, setelah diajak untuk berkomitmen, pria ini justru menolak dan memilih untuk pergi.

Apakah Anda pernah merasakan pengalaman serupa? Jika ya, Anda mungkin saja mengalami

Apa Itu Lithromantic?

Menurut Ikhsan Bella Persada, M.Psi., Psikolog, lithromantic adalah kondisi di mana seseorang merasa sulit untuk berkomitmen dalam sebuah hubungan. Orang tersebut juga mudah hilang rasa ketika tahu bahwa target membalas perasaannya.

“Ini sebenarnya satu spektrum dengan aromantis. Bedanya, jika aromantis itu terjadinya setelah melakukan komitmen lalu hilang perasaan. Nah, lithromantic terjadi sebelum komitmen itu terjadi dan perasaan sudah hilang,” ujar Ikhsan.

“Jadi bukannya tidak bisa suka sama orang lain. Tapi sulit untuk menerima keadaan dimana dirinya disukai oleh target cintanya. Jadi, memang tidak bisa berkomitmen saja. Setelah mengetahui perasaan lawan jenisnya, maka perasaan suka itu bisa hilang begitu saja tanpa sebab,” lanjutnya.

Apa penyebab lithromantic? Hingga saat ini, penyebab dari kondisi tersebut masih belum diketahui secara pasti. Namun, diduga bahwa lithromantic berhubungan erat dengan mindset atau trauma, yang memang pernah dialami sebelumnya.

Tanda-Tanda Seseorang Mengidap Lithromantic

Menurut Ikhsan, belum ada ciri pasti yang bisa menandakan seseorang mengidap lithromantic. Akan tetapi, memang ada beberapa ciri umum yang biasanya ditunjukan oleh penderita lithromantic, seperti:

  • Bersikap Romantis Hanya di Pikiran

Orang dengan lithromantic biasanya akan membayangkan betapa bisanya dia bersikap romantis.

Segala cara mungkin sudah ia pikirkan untuk menunjukkan sikap romantis terhadap lawan jenis. Namun, tidak ada satupun cara itu yang direalisasikan di kehidupan nyata.

“Just talk, but no action, ” kata Ikhsan.

  • Mudah Hilang Perasaan

Seperti yang dikatakan sebelumnya, orang dengan lithromantic memang bisa merasa suka dengan lawan jenisnya.

Tapi, setelah tahu orang yang disukai memiliki perasaan yang sama, secara otomatis rasa ketertarikan itu akan segera hilang tanpa sebab.

  • Sering Merasa Tidak Nyaman dalam Sebuah Hubungan

Pernahkah Anda merasa hubungan dengan pasangan akan lebih baik jika hanya sebatas berteman? Jika ya, maka ini sangat normal dan umum terjadi.

“Bagi orang yang mengidap lithromantic, setiap hubungan itu akan terasa lebih baik jika hanya sebatas teman dan tidak pernah lebih,” jelasnya. 

Artikel Lainnya: Doyan Jadi Jomlo, Bisa Jadi Anda Punya Kondisi Aromantis, Apa Itu?

Dampak Lithromantic dalam Kehidupan

Para pengidap lithromantic juga akan merasakan beberapa dampak yang bisa memengaruhi kehidupannya. Beberapa dampak yang dimaksud, yaitu:

  • Kesulitan Mendapat Pasangan Hidup

Orang dengan lithromantic akan sulit mendapatkan pasangan hidup. Ini dikarenakan mereka sangat sulit ditebak dan selalu punya perasaan enggan untuk berkomitmen dalam menjalin sebuah hubungan asmara.

  • Stres dan Cemas Berlebih

Orang dengan lithromantic bisa bisa mengalami stres dan cemas berlebihan. Ini dikarenakan mereka merasa bingung dengan perasaannya sendiri.

Rasa suka bisa tiba-tiba hilang kapan saja, padahal baru kemarin merasa sangat bahagia bisa berkomunikasi dengan target asmaranya.

“Rasa stres juga bisa datang dari lingkungan sosial atau keluarga. Kebanyakan orang tua pasti ingin anaknya menikah dan memiliki pasangan hidup. Tapi, hal ini sulit untuk dilakukan oleh orang dengan lithromantic. Jadi, tekanan ini nantinya akan membawa rasa stres berlebih, ” tambah Ikhsan.

Artikel Lainnya: Pacaran Putus-Nyambung, Berefek pada Kesehatan Mental?

Bagaimana Cara Mengatasi Lithromantic?

Perlu digarisbawahi, lithromantic bukan termasuk gangguan kesehatan mental atau masalah kejiwaan. Ini murni karena preferensi pribadi atau pandangan seseorang dalam menjalin suatu hubungan dengan orang lain.

“Umumnya lithromantic terjadi karena ada trauma. Jadi, cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan berdamai dengan masa lalu atau akar dari masalah ini,” ujar Ikhsan.

“Jika Anda sudah bisa berdamai dengan diri sendiri atau masalah yang menjadi sumber lithromantic, maka kondisi ini bisa diatasi dengan bertahap,” tegasnya.

Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah dengan melakukan terapi bersama psikolog. Menurut Ikhsan, melakukan sesi konsultasi dan terapi bisa sangat membantu penderita lithromantic terbebas dari kondisinya.

Apakah Anda merasa mengalami ciri-ciri lithromantic? Jika ya, sebaiknya segera introspeksi diri agar Anda bisa segera terbebas dari kondisi tersebut. Jika terkendala, Anda dapat berkonsultasi pada psikolog melalui LiveChat 24 jam di aplikasi KlikDokter.

(NB/AYU)

RelationshipCintakesehatan mental

Konsultasi Dokter Terkait