Kesehatan Balita

Heboh Video Balita Ditarik Monyet, si Kecil Bisa Fobia Hewan

Krisna Octavianus Dwiputra, 07 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Viral sebuah video yang memperlihatkan balita ditarik monyet sampai terjatuh. Pengalaman buruk seperti itu bisa bikin anak takut hewan atau bahkan fobia hewan.

Heboh Video Balita Ditarik Monyet, si Kecil Bisa Fobia Hewan

Anak-anak pasti sangat gembira saat menyaksikan hewan lucu yang bertingkah layaknya manusia. Memang, menyaksikan atraksi hewan tidak pernah membosankan atau mengecewakan.

Namun rupanya, kegembiraan menyaksikan atraksi hewan tidak selalu berjalan mulus. Belakangan ini viral sebuah video yang menunjukkan seorang balita diseret topeng monyet.

Video Balita Diseret Topeng Monyet

Belum lama ini beredar sebuah video tentang atraksi topeng monyet yang berujung pada adegan menyeret balita. Peristiwa tersebut berawal dari monyet yang sengaja dilepas menuju anak-anak yang sedang menyaksikan. Hal tersebut ternyata berujung petaka.

Diunggah oleh akun Instagram @ndorobeii pada Minggu (3/5), sebuah video dengan jelas menggambarkan anak yang diseret oleh monyet. Kejadian ini sangat cepat sehingga orang dewasa tidak sempat menolong bocah tersebut.

Kejadian balita diseret topeng monyet ini sempat disesalkan warganet. Belakangan, masalah ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh pihak yang terlibat. Akan tetapi, anak balita yang menjadi korban mengalami trauma berat atas kejadian tersebut.

Lagi pula, pertunjukkan topeng monyet sebenarnya sudah dilarang sejak 2018 lalu. Tetapi, masih saja pertunjukkan tersebut yang digelar secara diam-diam di daerah padat penduduk.

Anak Takut Hewan Akibat Pernah Diseret Topeng Monyet

Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, kejadian yang diceritakan di atas sangat mungkin membuat anak takut hewan bahkan sampai trauma. Bukan pada monyet saja, tapi pada hewan lainnya juga.

"Sangat mungkin anak takut pada hewan atau bahkan trauma, karena kejadiannya sangat menakutkan dan mendadak. Jadi, anak tidak siap untuk ditarik sampai jatuh dan diseret," ungkap Ikhsan.

Hal itu akhirnya menimbulkan rasa takut, rasa trauma pada monyet. Ditambah lagi mungkin badannya luka.

“Jadi, selain trauma psikologis, ada trauma fisiknya juga. Nantinya anak-anak akan takut hewan. Mereka akan membayangkan bahwa monyet itu adalah makhluk berbahaya," sambungnya.

Artikel lainnya: Kenali Tanda-tanda Stres pada Anak

Pada akhirnya, anak-anak akan berusaha menghindari binatang yang membuat mereka trauma. Bukan tidak mungkin, anak pun bisa saja menganggap bahwa semua hewan bisa melakukan hal yang jahat terhadapnya.

Tanda dan Gejala Anak Takut Hewan

Anak yang takut atau trauma pada hewan biasanya akan menunjukkan tanda atau gejala tertentu yang tidak biasa. Hal ini biasanya dapat dilihat dengan jelas, khususnya saat ia berhadapan dengan sumber rasa takutnya.

"Dari jauh melihat binatang jadi takut. Akhirnya timbul reaksi fisik, seperti gemetaran, keringatan, tidak bisa bergerak, sulit konsentrasi, sulit bicara, dan berdebar-debar. Jadinya anak nantinya tidak mau dekat dengan binatang itu,” ujar Ikhsan.

“Bahkan, anak juga bisa menangis meski hanya melihat hewan yang menjadi sumber ketakutannya dari jarak yang jauh," lanjutnya.

 

Apa yang Harus Dilakukan Orang Tua?

Trauma pada anak bisa saja terjadi akibat tingkah laku binatang yang sulit ditebak. Sebagai orang tua, Anda wajib melakukan upaya agar rasa trauma tersebut tidak terjadi berlarut-larut.

Artikel lainnya: Kesehatan Mental Anak Sejak Dini Harus Diperhatikan, Ini Alasannya!

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah jangan memaksakan anak untuk dekat-dekat lagi dengan binatang yang membuatnya trauma.

"Mereka pasti trauma berat, biarkan saja dulu, lebih baik ditenangkan. Anak jangan diomelin atau dipukul. Justru harus dipeluk dan disayang. Beritahu bahwa tidak semua binatang berperilaku demikian (jahat)," tutur Ikhsan.

Lebih lanjut, Ikhsan juga menyarankan agar orang tua mau menemani anak mengatasi rasa takut di masa mendatang. Misalnya, anak takut dengan kucing, beberapa tahun mendatang, Ayah dan Bunda harus menemaninya melawan rasa takut itu.

"Kedepannya, orang tua harus menemani untuk mengenal kembali sumber rasa takutnya. Dilatih melihat dari jauh terlebih dahulu, lama-lama semakin dekat. Ketika mendekati sumber rasa takut, jangan sampai dukungan kendur," tutur Ikhsan.

"Ingatkan juga waktu anak diserang. Kemudian, ketika mendekatkan anak pada sumber rasa takut dan hewan itu tidak menyerang, beritahu bahwa tidak semua binatang menyerang seperti yang pernah dialami beberapa waktu lalu," tambahnya.

Satu hal yang juga penting menurut Ikhsan adalah, kalau misalnya anak lari ketakutan saat proses menetralkan rasa takut, jangan ditertawakan atau diejek. Sebab jika demikian, anak justru akan merasa kecewa dan tidak percaya diri.

Anak yang punya pengalaman buruk pada hewan bisa saja merasakan rasa trauma yang sangat mendalam. Tidak menutup kemungkinan, mereka pun bisa memiliki fobia hewan atau zoophobia. Oleh karena itu, kondisi ini mesti segera di atasi sebelum trauma pada anak benar-benar muncul.

Konsultasikan masalah anak takut hewan pada dokter atau psikolog. Anda dapat memanfaatkan fitur Live Chat 24 jam di aplikasi KlikDokter untuk bisa ngobrol langsung pada psikolog ataupun dokter spesialis!

(NB/ RH)

traumaAnakTrauma pada Anakkesehatan mentalFobia

Konsultasi Dokter Terkait