Tips Parenting

Dear Ortu, Ini Cara Buat Aturan Bulan Ramadan untuk Anak!

Krisna Octavianus Dwiputra, 01 Mei 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Membuat peraturan pada anak saat bulan Ramadan tidak boleh sembarangan. Agar anak tak semakin bosan dan membangkang, ayo ketahui cara bikin aturan yang tepat.

Dear Ortu, Ini Cara Buat Aturan Bulan Ramadan untuk Anak!

Bulan Ramadan ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, sebab berlangsung di tengah pandemi virus corona. Anak-anak pasti terdampak, karena harus melakukan aktivitas yang itu-itu saja di rumah. 

Nantinya, anak bisa saja jadi mudah ngambek dan bosan. Kalau sudah begini, anak sangat mungkin untuk membangkang terhadap aturan-aturan yang dibuat oleh Anda selaku orang tua. Maka itu, orang tua perlu tahu cara membuat peraturan yang baik untuk anak di rumah. 

Seperti Apa Kondisi Emosional Anak Selama Bulan Puasa?

Kondisi emosional anak-anak bisa berbeda-beda, tergantung lingkungan dan suasana rumah. Tapi secara umum, anak yang masih kecil masih belum tahu esensi dari puasa. Jika ditambah hanya di rumah saja, mereka akhirnya bisa ngambek dan malas melakukan banyak hal.

"Kondisi emosional anak di rumah macam-macam, tergantung lingkungan di rumahnya seperti apa. Ada anak yang emosinya tidak stabil, entah karena bosan atau karena hal lain. Masalahnya, kan, harus tetap di rumahnya karena alasan berbeda, yaitu virus corona. Jadinya tidak bisa main di luar rumah," kata psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi.

"Akhirnya di rumah jadi bosan. Lalu, anak-anak 'lari' ke gadget. Anak-anak akhirnya jadi mager, males melakukan banyak hal. Apalagi pada bulan puasa ini, pasti jadi lebih baik main games saja," lanjutnya saat dihubungi KlikDokter.

Seperti dijelaskan sebelumnya, Ikhsan menegaskan bahwa ini bisa jadi karena anak belum memahami dengan benar esensi atau makna dari berpuasa. Padahal, puasa bukan berarti malas-malasan, tapi lebih kepada pengendalian diri atau kontrol diri.

Mengapa Perlu Dibuat Peraturan untuk Anak Selama Bulan Ramadan?

Berbagai macam peraturan biasanya dibuat orang tua agar anak bisa menjalani ibadah dengan baik dan semakin tahu apa esensi ibadah Ramadan.

Misalnya, anak dengan usia tertentu biasanya diwajibkan puasa. Ada juga aturan untuk melakukan ibadah lebih intensif saat bulan puasa, seperti mengaji.

Belum lagi peraturan membantu menyiapkan makanan berbuka dan sahur. Memang tujuan utama dari setiap peraturan yang dibuat adalah supaya anak semakin bisa memaknai bulan puasa dengan baik.

Menurut Ikhsan, aturan diperlukan supaya anak-anak bisa melatih mengendalikan diri mereka sendiri. Namun, sebaiknya, semua aturan dibuat untuk membantu anak mengendalikan dirinya dari hal-hal yang kurang baik.

"Aturan itu dibuat untuk mengontrol perilaku anak supaya anak tidak melakukan aktivitas yang tidak baik. Nah, aturan apa yang dimaksud? Misalnya aturan tidak boleh makan dan minum sebelum magrib. Jadi anak dilatih mengendalikan dirinya," ungkap Ikhsan.

"Kalau mau buat aturan, sebaiknya didiskusikan dengan anak. Mereka keberatan atau tidak, apakah mampu atau tidak, perlu diperhatikan jangan sampai membuat peraturan seenaknya saja. Misalnya, memang bulan puasa wajib tidak makan dan minum seharian. Kalau anak tidak mampu, boleh setengah hari," lanjut psikolog muda ini.

Jadi, jangan terlalu kaku, walau Anda tetap harus tegas dengan konsekuensi yang ada. Ingat, peraturan membantu anak menjalani ibadah puasa semakin baik di tengah pandemi virus corona ini.

Artikel Lainnya: Menu Buka Puasa untuk Anak, Bagaimana Sebaiknya?

Ini Cara Membuat Aturan Anak Selama Bulan Puasa

Sudah disinggung sedikit di atas, bahwa membuat aturan harus didiskusikan dengan anak. Kuncinya adalah jangan sampai membuat anak tertekan dengan aturan yang Anda buat.

Diskusikan semuanya secara mendetail supaya anak paham apa batasannya dan apa yang harus mereka lakukan. Ini juga berguna agar anak tidak melakukan negosiasi dan akhirnya malah uring-uringan dengan peraturan yang dibuat untuknya. 

"Semua harus diobrolin dengan anak. Pastikan dia sanggup atau tidak. Pasalnya kalau terlalu otoriter memaksakan peraturan, ternyata anak tidak suka, akhirnya anak akan ngambek. Ditambah misalnya Anda marah-marah, anak bisa-bisa malah uring-uringan dan tertekan," tutur Ikhsan.

"Misalnya, aturan-aturan buat ibadah. Misalnya mesti mengaji dulu sebelum buka, nah ini juga mesti diomongin juga dengan anak. Semuanya harus dibicarakan, baik berapa lamanya durasinya untuk dilakukan, pada saat melakukan itu kegiatannya apa saja. Ini perlu supaya anak tidak ngambek, terutama saat mereka merasa tertekan atau tidak suka dengan aturan tersebut," pungkas Ikhsan.

Jadi, membuat peraturan untuk anak di bulan Ramadan ini memang perlu dibicarakan dengan baik. Ingat, tujuan dari membuat peraturan pada bulan puasa supaya anak bisa beribadah tanpa hambatan. Untuk mengetahui tips parenting lebih lanjut, Anda bisa konsultasi ke psikolog atau dokter. Mau lebih praktis? Konsultasi online lewat fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter

(OVI/ RH)

puasaBulan Ramadhan

Konsultasi Dokter Terkait