HomeInfo SehatCovid-19Ruam Seperti Gigitan Serangga Bisa Jadi Gejala Baru Virus Corona
Covid-19

Ruam Seperti Gigitan Serangga Bisa Jadi Gejala Baru Virus Corona

Ayu Maharani, 18 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Tak melulu gangguan pada pernapasan, adanya ruam seperti dari gigitan serangga secara tiba-tiba pun katanya bisa jadi gejala virus corona. Benar atau tidak?

Ruam Seperti Gigitan Serangga Bisa Jadi Gejala Baru Virus Corona

Demam, batuk kering, dan sesak napas merupakan gejala virus corona yang selama ini kita kenal. Namun, siapa sangka bahwa munculnya ruam mirip gigitan serangga secara tiba-tiba juga bisa mengindikasikan bahwa seseorang terinfeksi COVID-19?

Selama ini, ruam gigitan serangga hanya dikaitkan dengan serangga itu sendiri. Sehingga, kalau memang bukan karena hewan tersebut, kondisi kulit dan tubuh akan baik-baik saja. Lantas, mengapa bisa ruam tersebut dihubungkan dengan gejala virus corona?

Temuan Kasus Baru soal Ruam dan COVID-19

Dilansir dari Daily Star, para ilmuwan yang tengah mempelajari coronavirus tengah memperingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala baru yang mirip dengan alergi dingin (frostbite) dan gigitan serangga, yakni ruam.

Ilmuwan dari Prancis itu melaporkan, ruam akan terasa sangat gatal dan kadang menimbulkan rasa perih.

Sebenarnya, bukan baru-baru ini saja ada keunikan terhadap gejala SARS-CoV-2 tersebut.

Sebelumnya, diare, kehilangan kemampuan untuk mencium bau dan mengecap rasa, serta nyeri testis pada pria juga dianggap sebagai gejala baru dari virus corona.

Untuk diare sendiri, dr. Arina Heidyana mengatakan, sistem pencernaan juga bisa terkena dampak dari virus yang menginfeksi.

Kalau Anda hanya mengalami diare tanpa ada gejala lain yang menyertai, kemungkinan besar itu bukan dipicu oleh penyakit COVID-19.

Ruam dan Gatal Bisa Jadi Reaksi Imun Tubuh terhadap Virus Corona

Sementara itu, Randy Jacobs MD, seorang dokter kulit asal California mengamati kasus-kasus ruam pada tiga pasiennya yang didiagnosis COVID-19.

Yang unik dari ruam ini adalah ruamnya muncul dan hilang. Tidak seperti ruam lain yang biasanya terkait dengan infeksi virus cacar air, campak, atau demam berdarah.

Ruam ini muncul dengan sendirinya. Di kulit manusia, itu bisa berwarna merah keunguan atau merah kecokelatan.

Di Italia, terdapat sebuah studi yang mengamati 88 pasien. Sebanyak 20,4% dari mereka mengalami masalah kulit dan diduga berasal dari infeksi virus tersebut.

Awalnya, mereka menyangka ini tidak berkaitan sama sekali dengan corona alias penyakit kulit biasa. Ternyata, ini merupakan ruam COVID-19.

Dokter Jacobs mengatakan, munculnya ruam seperti gigitan serangga atau alergi dingin ini dapat disebabkan oleh respons sistem kekebalan tubuh terhadap virus.

Jika ruam bersifat sementara (datang dan pergi), maka para ahli mencurigai bahwa virus sedang berada di dalam aliran darah pada saat itu.

Menanggapi kaitan ruam dengan virus corona, dr. Alvin Nursalim, Sp.PD berpendapat bahwa bisa saja bila ruam menjadi salah satu gejala COVID-19 lainnya. Gejala coronavirus memang bisa masuk ke dalam sistem darah.

“Bisa saja, karena gejala virus corona bisa masuk ke dalam sistem darah dan menyebabkan gejala pada berbagai organ lain, tidak hanya pada pernapasan. Walaupun, gejala khasnya biasanya tetap melibatkan demam dan keluhan pernapasan,” jelas dr. Alvin.

Sampai saat ini, masih dipelajari secara detail terkait gejala yang tidak tipikal ini.

Ruam itu sendiri disebabkan oleh penyumbatan darah yang disebut vaso-oklusi. Ketika ada sesuatu yang memblokir darah, maka Anda tidak mendapatkan oksigen.

Artikel Lainnya: Waspada! WHO Peringatkan Adanya Peredaran Obat Virus Corona Palsu!

Bentuk Ruam Pasien Corona Bisa Berbeda-beda

Ruam yang menjadi gejala dari penyakit menular ini timbul dengan berbagai bentuk dan ukuran, serta dapat timbul di mana saja. Selain itu, sebagian ada yang hanya merasa gatal, tetapi ada juga yang seperti merasakan sensasi terbakar di kulitnya.

Karena tak semua orang yang terinfeksi COVID-19 mengalami gejala yang satu ini, maka cukup sulit untuk mendiagnosisnya.

Namun, bila ruam di kulit muncul bersamaan dengan gejala lain, seperti demam, batuk, dan kondisi tak enak badan lainnya, Anda patut curiga! Apalagi bila Anda hidup di pusat outbreak wabah.

Sembari memantau kondisi Anda beberapa hari ke depan (ada gejala lainnya atau tidak, khususnya demam), atasi ruam di kulit dengan losion antigatal. Selain itu, jangan lupa oleskan pelembap karena kulit yang kering akan semakin menambah rasa gatal.

Di Indonesia sendiri, sepertinya belum ditemukan gejala-gejala unik dari virus corona. Gejala umum seperti demam, batuk-batuk, dan sesak napas masih mendominasi. Tapi, tak menutup kemungkinan bila ada temuan terbaru.

Mulai sekarang, pekalah terhadap kondisi tubuh. Jangan sampai tubuh sudah menunjukkan adanya gejala infeksi virus corona tapi Anda abai saja lalu tidak meminta bantuan medis dan tidak melakukan isolasi. 

Agar lebih mudah menentukan gejala, gunakan cek risiko virus corona online sebagai bentuk kerjasama KlikDokter dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Bila mau tahu lebih lanjut seputar gejala infeksi virus corona, pakai fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter. Selalu jaga kesehatan dan kebersihan diri, ya!

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait