HomeInfo SehatBerita KesehatanApakah Sinar Matahari Baik untuk Imunitas Kulit?
Berita Kesehatan

Apakah Sinar Matahari Baik untuk Imunitas Kulit?

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 13 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Sinar matahari memiliki peran penting untuk keberlangsungan hidup manusia. Salah satunya adalah untuk imunitas kulit. Itulah mengapa, penting bagi kita untuk mendapatkan sinar matahari secara cukup.

Apakah Sinar Matahari Baik untuk Imunitas Kulit?

Kulit manusia berfungsi untuk melindungi tubuh dari berbagai macam ancaman, termasuk sinar matahari. Radiasi sinar ultraviolet telah diketahui dapat menyebabkan kanker pada kulit. Perkembangan terbaru menunjukkan bahwa radiasi ultraviolet dari sinar matahari dapat berpengaruh terhadap imunitas kulit.

Peran Sinar Matahari untuk Kesehatan Tubuh

Sinar matahari terdiri dari berbagai tipe radiasi dan gelombang ultraviolet. Sebagai sumber cahaya dan panas, fungsinya sangat penting dalam kehidupan manusia. Sinar ultraviolet dari sinar matahari diperlukan untuk memastikan kecukupan kadar vitamin D di dalam tubuh.

Vitamin D dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang dan regulasi imunitas tubuh. Proses pembentukan vitamin D di dalam tubuh membutuhkan paparan sinar matahari. Hanya saja, selama ini, sinar matahari banyak dicap memberikan efek negatif karena dapat memicu terjadinya kanker.

Hal tersebut tidak keliru. Paparan radiasi ultraviolet dari sinar matahari dapat menyebabkan kanker kulit pada manusia. Imunitas kulit adaptif tertekan oleh radiasi sinar ultraviolet sehingga memungkinkan sel-sel keganasan untuk berkembang.

Secara kontras, pengaruh sinar matahari juga ditemukan dapat memicu terjadinya penyakit autoimun.

Kontroversi: Pengaruh Sinar Matahari Terhadap Imunitas Kulit

Radiasi sinar ultraviolet dapat bekerja pada sel dan molekul kulit. Hal ini membuat ikatan antar sel kulit semakin kuat, sehingga fungsi sawar (pelindung) fisik kulit semakin baik.

Selain itu, radiasi sinar ultraviolet juga bekerja pada sel kulit untuk memicu produksi Antimicrobial Peptide (AMP), zat kimia yang dapat menghambat atau membunuh kuman berbahaya. Sel kulit (keratinosit) dan sel lain yang ada di kulit dapat memproduksi AMP melalui pengaturan oleh vitamin D.

Jurnal Frontiers of Microbiology juga menyebutkan bahwa sinar ultraviolet dapat memengaruhi mikrobioma kulit.

Adanya perubahan-perubahan yang terjadi pada mikrobioma kulit karena sinar matahari ditemukan dapat berpengaruh terhadap imunitas kulit, baik secara positif (meningkatkan imunitas kulit) maupun negatif (menekan imunitas kulit).

Para peneliti masih terus menelusuri pengaruh radiasi sinar ultraviolet terhadap imunitas kulit. Penelitian mengenai lama paparan, dosis paparan, dan mekanisme yang dapat digunakan untuk kesehatan kulit masih sedang dilakukan.

Harapannya, para peneliti akan mengetahui manfaat yang tepat dari sinar matahari secara umum dan sinar ultraviolet secara khusus dalam mengatur imunitas kulit agar dapat berdampak positif.

Kiat Menghadapi Sinar Matahari untuk Imunitas Kulit

Paparan sinar matahari yang sangat rendah telah diketahui dapat memberikan manfaat. Tidak hanya karena membantu pembentukan vitamin D, tetapi karena berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap imunitas kulit.

Karena itu, paparan sedang terhadap sinar matahari tetap direkomendasikan, walaupun masih terdapat kontroversi mengenai efek radiasi sinar ultraviolet pada imunitas kulit.

Hingga kini, belum ada panduan rekomendasi paparan sinar matahari untuk populasi Indonesia. Namun Medical Journal of Australia menyebutkan bahwa untuk populasi dengan kulit yang terang, rekomendasi paparan sinar matahari adalah 6-7 menit pada pagi hari dan sore hari pada musim panas dengan paparan pada lengan.

Lebih lanjut, pada musim dingin, disarankan untuk terpapar matahari selama 7-40 menit dengan daerah kulit yang terpapar sebanyak mungkin. Rekomendasi ini diharapkan dapat menjaga kadar vitamin D dalam darah dalam tubuh.

Paparan sinar matahari yang berulang pada permukaan tubuh yang lebih besar dapat meningkatkan kadar vitamin D lebih efisien dibandingkan pada permukaan tubuh yang kecil. Anda tidak perlu berjemur matahari hingga kulit memerah, karena paparan yang moderat pun sudah cukup untuk memengaruhi imunitas kulit.

Jadi, tidak perlu lagi terlalu takut untuk terkena sinar matahari saat beraktivitas di luar ruangan. Dalam dosis moderat dan paparan yang berulang, sinar matahari dapat memberikan manfaat baik bagi imunitas kulit.

Jangan lupa juga untuk menjaga kebersihan dan kelembaban kulit dengan mandi yang rutin serta menggunakan sabun mandi yang bekerja baik untuk imunitas kulit, ya.

[RS]

Sinar MatahariImunitas Kulit

Konsultasi Dokter Terkait