Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeInfo SehatCovid-19Makin Memburuk Akibat Coronavirus, PM Inggris, Boris Johnson Masuk ICU
Covid-19

Makin Memburuk Akibat Coronavirus, PM Inggris, Boris Johnson Masuk ICU

Tamara Anastasia, 07 Apr 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Setelah Minggu lalu didiagnosis positif terinfeksi virus corona, kondisi PM Inggris, Boris Johnson, dikabarkan bertambah parah. Ia pun segera dilarikan ke ICU.

Makin Memburuk Akibat Coronavirus, PM Inggris, Boris Johnson Masuk ICU

Jumlah kasus infeksi coronavirus atau COVID-19 di seluruh dunia kini bukan lagi sekadar ratusan ribu, melainkan sudah lebih dari satu juta orang! Tidak pandang bulu, virus corona bisa menyerang siapa saja, termasuk orang dari berbagai golongan. Salah satunya Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Boris Johnsons Umumkan Hasil Tes Positif Virus Corona Lewat Social Media

Tidak hanya Perdana Menteri saja yang terinfeksi coronavirus, sejumlah publik figur di Inggris lainnya yang juga tertular COVID-19 adalah Pangeran Charles.

Setelah dinyatakan positif pada 25 Maret lalu, kini kondisi Pangeran Charles sudah membaik dan dinyatakan negatif dari coronavirus.

Melansir The Guardians, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, mengumumkan dirinya dinyatakan positif virus corona. Hal ini dibeberkan sendiri oleh Boris lewat akun media sosial twitter miliknya, pada 27 Maret yang lalu.

Dalam unggahan yang disertai dengan video tersebut, Boris mengaku mengalami gejala ringan, seperti demam dan batuk tiada henti selama 24 jam terakhir. 

Boris pun langsung menjalani tes COVID-19 seperti yang disarankan oleh Kepala Badan Medis Inggris, Profesor Chris Witty.

Atas saran dari tim dokter, akhirnya Boris melakukan test coronavirus dan hasilnya dinyatakan positif. Setelah hasil tes keluar, Boris langsung mengisolasi diri dan bekerja dari rumah dan tidak melakukan kontak fisik dengan siapa pun.

PM Inggris Masih Bekerja Saat Isolasi Mandiri

Setelah didiagnosis positif coronavirus, Boris tetap memegang kendali atas pemerintahan dan berupaya untuk terus bekerja meski sedang berada di dalam kondisi tidak prima.

Bahkan, menurut laporan The Sun, Boris masih bekerja dari rumah dan memimpin pertemuan membahas virus corona pada Jumat pagi lalu.

Boris juga masih sempat memberikan pujian pada NHS (National Health Service) dan pekerja lainnya di Inggris, pada hari Kamis lalu dari kediamannya di Downing Street.

Jika memang ada hal yang ingin dibicarakan, Boris juga melakukan fitur video call untuk bekerja.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Kondisi Boris Johnson Memburuk dan Masuk ICU

Setelah melakukan isolasi mandiri, pada hari Minggu lalu (5/4), Boris Johnson dilaporkan harus masuk rumah sakit akibat infeksi virus corona yang dideritanya.

Bahkan, menurut kabar terbaru yang diterima, Boris sudah dirawat di ICU atau Intensive Care Unit Rumah Sakit St Thomas, London, pada Senin (6/4) setelah gejala infeksi COVID-19 yang dideritanya semakin memburuk.

Seorang Juru Bicara Perdana Menteri pun mengatakan, sepanjang hari kondisi Perdana Menteri telah memburuk, dan atas saran dokter, ia dipindahkan ke ruangan ICU.

Oleh sebab itu, Boris meminta Menteri Luar Negeri, Dominic Raab, yang juga merupakan Sekretaris Negara Inggris, untuk mengambil ahli sementara tugas yang sedang ia laksanakan.

Dilansir dari BBC, James Gallagher, seorang wartawan kesehatan mengatakan  kondisi Boris yang harus masuk ruang ICU disebabkan karena tingkat keparahan infeksi virus corona yang dialaminya.

Tidak diketahui persis kondisi kesehatan Boris sekarang. Namun, menurut pemantauan, Boris masih dalam keadaan sadar dan tidak menggunakan ventilator.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Mengapa Seseorang Bisa Masuk ICU?

Menurut dr. Arina Heidyana, memang ada kondisi-kondisi tertentu yang menyebabkan seseorang bisa masuk ICU, misalnya adanya komorbid atau penyakit bawaan, seperti jantung, diabetes, hipertensi dan sebagainya.

Coronavirus ketika mengalami perburukan, progres untuk menginfeksi tubuh semakin cepat. Jadi bisa saja, kondisi yang tadinya baik-baik saja, beberapa jam kemudian langsung memburuk dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Jadi memang harusnya dipantau betul-betul di ICU, ” ujar dr. Arina.

“Apalagi jika terjadi penurunan saturasi oksigen pada pasien COVID-19, ini harus dipantau lebih lanjut juga dari ICU agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. Dan jika ada penyakit bawaan, juga sebaiknya dibawa ke ICU untuk mendapatkan perawatan lebih intensif, ” lanjutnya.

Meski demikian, jika pasien coronavirus tidak memiliki riwayat gejala apa pun, dalam artian keadaannya stabil, maka ICU tidak terlalu diperlukan.

Singkatnya, ICU diprioritaskan untuk mereka yang memang kondisinya sudah sangat buruk dan memerlukan pemantauan ketat.

Tidak Hanya Boris Johnson yang Positif Virus Corona

Bukan hanya Boris Johnson yang diketahui positif virus corona, Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock, juga dinyatakan positif coronavirus setelah melakukan tes Jumat lalu.

Kabar ini diberitakan melalui sebuah video yang diunggah pada akun twitter pribadinya @MattHancock.

Dalam video tersebut, Matt mengatakan bahwa ia memiliki gejala yang ringan dan dalam kondisi yang baik-baik saja. Dirinya menyampaikan, akan melakukan isolasi mandiri hingga Kamis mendatang.

Berdasarkan kasus dari Boris Johnson, Matt Hancock, dan Pangeran Charles, ini membuktikan bahwa coronavirus bisa menular pada siapa saja dan pada golongan masyarakat mana saja.

Maka dari itu, penting untuk melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak ada korban lainnya yang berjatuhan akibat coronavirus.

KlikDokter juga telah bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.

Apabila mau tahu lebih lanjut seputar infeksi COVID-19 gunakan fitur Live Chat untuk konsultasi langsung dengan dokter. Sedangkan untuk membantu menentukan gejala, Anda bisa mencoba tes coronavirus online di sini.

(OVI/AYU)

virus coronaBoris Johnson

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter