HomeInfo SehatCovid-19Pemerintah Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Kain saat Keluar Rumah!
Covid-19

Pemerintah Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Kain saat Keluar Rumah!

Ayu Maharani, 06 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Demi mencegah terkena droplet dari orang lain dan menularkan virus corona, pemerintah mewajibkan masyarakat untuk pakai masker kain setiap bepergian.

Pemerintah Wajibkan Masyarakat Pakai Masker Kain saat Keluar Rumah!

Pasien positif virus corona di Indonesia sudah menyentuh lebih dari 2.200 orang. Sedangkan, alat pelindung diri seperti masker masih sulit dicari. Kalau pun ada, harganya selangit dan lebih dibutuhkan oleh tenaga medis yang menjadi garda depan dalam mengatasi wabah ini.

Pemerintah akhirnya harus memutar otak supaya masyarakat dan petugas medis sama-sama memakai masker demi melindungi diri dari droplet yang jadi media penularan virus SARS-CoV-2. Masker juga bisa mencegah Anda terlalu sering memegang wajah.

Pemerintah Wajibkan Masyarakat Indonesia Pakai Masker Kain

Berangkat dari masalah di atas, Pemerintah Indonesia menganjurkan masyarakat untuk menggunakan masker kain saat beraktivitas.

Anjuran tersebut diberlakukan mulai Senin ini (06/04), menurut Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.

Yuri mengatakan surgical mask (masker bedah) dan masker N95 hanya untuk tenaga medis. Dalam keseharian, menggunakan masker kain sudah dirasa cukup.

Anjuran tersebut berkaitan dengan adanya beberapa kasus infeksi COVID-19 tanpa gejala yang juga menjadi sumber penyebaran penyakit.

Oleh sebab itu, pemerintah sangat berharap masyarakat mau mengikuti imbauan mereka untuk memakai masker kain saat keluar rumah.

Ada pun masker kain yang paling baik untuk dikenakan adalah masker kain tiga lapis. Tim Pakar Gugus COVID-19, Wiku Adisasmito menjelaskan masker tersebut dapat menangkal virus hingga 70%.

Karena tak sebesar persentase surgical mask dan N95, Wiku menegaskan, masyarakat tetap harus menjaga jarak minimal satu meter dengan orang lain meski sudah pakai masker kain saat berada di luar rumah.

AS Minta Warganya Pakai Syal sebagai Alternatif Masker Kain

Menjadi pemimpin negara dengan jumlah pasien COVID-19 terbanyak, Presiden Donald Trump juga menganjurkan masyarakatnya untuk tidak bertelanjang mulut dan hidung.

Selain pakai masker kain, Trump menyarankan masyarakatnya untuk pakai scarf atau syal.

Syal itu sendiri menjadi alat pelindung yang hampir dimiliki oleh semua warga AS. Kain panjang tersebut sering digunakan saat masuk musim dingin atau dikenakan sebagai aksesori. Jadi, sangat mudah untuk memakai kain itu untuk melindungi diri dari droplet dan virus corona.

Trump mengatakan, meski AS tengah memproduksi jutaan masker di tengah pandemi ini, semua masker itu diprioritaskan untuk tenaga medis yang sedang kelimpungan mengobati ratusan ribu pasien, bukan untuk masyarakat umum.

Pemerintah AS tidak ingin masyarakatnya memburu masker bedah sebanyak mungkin, apalagi N95. Kedua jenis masker itu lebih cocok untuk tenaga medis yang setiap hari harus berhadapan dengan ganasnya coronavirus.

Menariknya, karena prihatin atas kurangnya alat pelindung diri, sejumlah merek fashion kenamaan seperti H&M, Zara, Balenciaga, dan Saint Laurent juga memproduksi masker bedah yang terbuat dari kain.

Sementara, Gucci dan Prada juga akan segera menyusul. Konglomerat pemilik brand mewah Dior, Fendi, Louis Vuitton, dan Givenchy pun akan memasok lebih dari 40 juta masker kepada pemerintah Amerika dan Eropa.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Kenapa Masker Kain Akhirnya Disetujui sebagai Pelindung?

Masih segar di ingatan kita bahwa masker hanya diperuntukkan oleh orang yang sudah terlanjur sakit.

Namun kini, WHO dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menyadari bahwa masyarakat yang belum sakit juga membutuhkan perlindungan.

Sebagian besar orang dengan coronavirus tidak memiliki gejala, dan mereka dapat menularkan virus ke orang lain sebelum menunjukkan gejala.

Ini berarti, virus dapat menyebar di antara orang-orang yang berinteraksi dalam jarak dekat, misalnya berbicara, batuk, atau bersin.

Sehubungan dengan bukti baru ini, CDC merekomendasikan untuk mengenakan penutup wajah kain.

CDC juga mengatakan manfaat masker kain adalah memperlambat penyebaran virus dan membantu orang yang mungkin memiliki virus untuk tidak menularkannya kepada orang lain.

Masker kain yang Anda miliki harus terdiri atas beberapa lapis kain, tetapi tidak bikin sesak ketika dipakai. Saat dicuci pun, kain tersebut harus tidak berubah bentuk.

Perlu diingat juga, masker kain sebaiknya tidak digunakan oleh anak-anak di bawah usia dua tahun dan mereka yang sedari awal sudah memiliki kesulitan bernapas.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Bagaimana Efektivitasnya Menurut Dokter?

Sebelum ada anjuran penggunaan masker kain, masker kain itu sendiri kerap diremehkan. Padahal, menurut dr. Alvin Nursalim, Sp.PD, masker kain itu sendiri bukannya tidak bermanfaat.

“Masker ini tetap berfungsi sebagai barrier. Sehingga, droplet orang lain tidak langsung masuk dan bersentuhan dengan mulut dan hidung kita. Efektivitasnya memang tidak sebaik masker bedah, tapi saya rasa, ini better than nothing. Nggak ada rotan, akar pun jadi, terutama di saat outbreak dengan kesulitan sumber daya seperti ini,” jelas dr. Alvin.

Meski manfaat masker kain bikin Anda lebih lega, dr. Alvin mengingatkan ada beberapa hal yang mesti diperhatikan, yaitu berikut ini.

  • Masker kain tidak tahan air. Saat masker kain sudah basah, segera cuci. Itulah mengapa, disarankan Anda juga punya lebih dari satu masker kain supaya ada gantinya kalau basah.
  • Meski tidak basah, kalau sudah kotor (benar-benar terkena kotoran), cuci masker tersebut.
  • Cuci menggunakan air dan sabun setiap hari. Gosok secara perlahan, jangan dikucek kencang seperti mengucek baju agar kain tidak rusak. Bila ingin cepat kering, gunakan hair dryer untuk mengeringkannya.
  • Pilih masker kain dengan permukaan yang tidak punya bulu-bulu halus atau kasar. Sebab, itu justru bisa bikin hidung gatal dan mengiritasi kulit.
  • Bedakan motif kain bagian dalam dan luar. Kalau motifnya sama, dikhawatirkan Anda ceroboh memasang bagian luar yang sudah terkontaminasi debu ke bagian dalam.
  • Karena biasanya masker kain tidak disimpan dalam kotak atau plastik bersegel seperti masker sekali pakai, simpanlah masker kain di pouch atau dompet kecil yang bersih.

Masker kain sekarang telah jadi alternatif pelindung diri supaya kita tidak langsung terkena droplet seseorang. Pastikan Anda mengenakannya dengan tepat dan tetap rajin mencucinya!

KlikDokter bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk menekan angka persebaran virus corona.

Mau tahu lebih lanjut seputar virus corona? Gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter.

(FR/AYU)

virus coronaMasker Kain

Konsultasi Dokter Terkait