Covid-19

Muncul Kasus COVID-19 Baru, Provinsi Henan, Tiongkok Kembali Lockdown

Krisna Octavianus Dwiputra, 03 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Terdapat kasus COVID-19 baru yang muncul di Provinsi Henan, Tiongkok. Hal ini membuat wilayah itu tampaknya akan kembali lockdown.

Muncul Kasus COVID-19 Baru, Provinsi Henan, Tiongkok Kembali Lockdown

Cerita soal virus corona belum ada habisnya. Setelah sebelumnya pemerintah Tiongkok akan mencabut status lockdown, nyatanya masih belum bisa. Ada muncul kasus COVID-19 baru di Provinsi Henan yang memaksa mereka kembali lockdown.

Belum lama ini, pemerintah Tiongkok berencana untuk mencabut status lockdown di negara mereka seiring dengan meredanya kasus COVID-19. Dalam beberapa pekan terakhir, terutama di Wuhan, angka kasus positif memang menurun dan bahkan cenderung tidak ada.

Hal itu membuat Pemerintah Tiongkok mau mengangkat status lockdown yang diperkirakan akan dimulai pada 6 atau 7 April. Ini adalah sebuah langkah besar, mengingat Tiongkok, khususnya Wuhan, menjadi episentrum wabah virus corona.

Namun, rencana mencabut status lockdown tampaknya harus diundur oleh pemerintah Tiongkok. Pasalnya, sebuah kabupaten di Provinsi Henan sekarang justru “menutup diri” karena ada satu warga di sana yang tercatat terkena virus corona.

Lockdown Kembali Diberlakukan di Provinsi Henan

Ya, sebuah kabupaten di Provinsi Henan bernama Jia harus lockdown karena kasus terbaru COVID-19.

Sebuah kabupaten di Tiongkok yang berpenduduk sekitar 600.000 orang itu dikurung, setelah seorang wanita yang mengunjungi daerah itu dinyatakan positif terkena virus corona.

Lockdown harus kembali dilakukan, karena provinsi tersebut melaporkan 35 kasus baru yang dikonfirmasi pada Kamis (02/04).

Pemerintah Kabupaten Jia mengungkapkan dalam sebuah unggahan media sosial pada Rabu (01/04), pihaknya memperketat keluar-masuk desa dan kompleks perumahan.

Mereka juga diketahui tidak mengizinkan orang untuk masuk atau meninggalkan rumah tanpa izin yang relevan.

Di sisi lain, karyawan juga membutuhkan izin yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pergi bekerja. Kendaraan hanya dapat digunakan pada hari-hari alternatif, tergantung pada plat nomor mereka.

Peraturan terbaru diumumkan pemerintah setelah seorang wanita yang mengunjungi daerah Jia dinyatakan positif virus mematikan tersebut setelah berinteraksi dengan dokter. Dokter tersebut dinyatakan positif tapi tanpa gejala.

Meskipun kasus positif baru menyusut di Tiongkok dan provinsi Hubei di pusatnya sebagai pusat wabah, kekhawatiran telah berkembang. Karena, gelombang infeksi baru dari luar negeri atau pembawa tanpa gejala masih mengintai.

Tiongkok sendiri dalam beberapa pekan terakhir mulai menerbitkan data tentang semakin banyak kasus impor. Ini kebanyakan setelah warga negara Tiongkok pulang dari luar negeri dan banyak juga yang tanpa gejala.

Pada Kamis (02/04), Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok melaporkan 55 pasien tanpa gejala baru. Sekarang, ada 1.075 kasus tanpa gejala yang masih dalam pengamatan medis. Dari jumlah ini, 226 merupakan kasus impor.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Ada Kasus Positif Corona Tanpa Gejala Dialami Petugas Medis

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, virus di kabupaten Jia muncul pada beberapa orang tanpa gejala. Bahkan, ada petugas medis yang terkena dan tidak menunjukkan gejala yang berarti.

Mengutip dari Bloomberg, pengujian yang dilakukan oleh rumah sakit daerah Jia pada 25 Maret terhadap pekerja medis yang merawat pasien COVID-19 mengungkapkan infeksi pada tiga dokter yang tidak menunjukkan gejala.

Tiga dokter tersebut makan bersama di sebuah restoran pada 13 Maret. Salah satu dari mereka sebelumnya telah melakukan perjalanan ke Wuhan, dan melakukan karantina sendiri selama dua minggu setelah kembali.

Ketiganya ditempatkan di bawah karantina setelah dinyatakan positif. Tetapi, infeksi mereka tidak diumumkan kepada publik karena Tiongkok menganggap orang yang tanpa gejala tidak perlu dimasukkan dalam kasus positif.

Padahal, negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang selalu menyertakan pasien tanpa gejala yang dites positif dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi. 

Di kabupaten Jia, infeksi ketiga dokter itu terungkap ketika seorang wanita berusia 59 tahun yang menderita demam dan sakit kepala di kota terdekat ditemukan tertular virus pada 28 Maret.

Wanita itu diketahui terinfeksi setelah mengunjungi salah satu dokter. Kunjungannya terjadi sebelum karantina dokter dimulai pada 25 Maret.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Kasus Virus Tanpa Gejala Sulit Terdeteksi

Kasus virus yang tanpa gejala memang cukup menyulitkan untuk dideteksi. Terlebih, menurut dr. Devia Irine Putri, gejala COVID-19 memang mirip masalah penyakit lain.

"Pada dasarnya, infeksi corona ini menyerang saluran pernapasan, baik atas maupun bawah. Sebenarnya, infeksi saluran napas ini disebabkan oleh banyak jenis virus lainnya juga. Jadi, pada awal-awal memang sulit dibedakan dengan flu biasa atau virus corona," ujar dr. Devia.

Apalagi kalau memang benar sampai tak menunjukkan gejala, tapi tiba-tiba dinyatakan positif virus corona. Ini benar-benar sulit untuk mendeteksi keberadaan penyakit itu.

"Oleh sebab itu, kalau gejala-gejalanya ringan seperti batuk, pilek, dan demam, disarankan untuk isolasi diri dulu sendiri dan monitoring gejalanya tambah parah atau tidak," jelasnya.

"Kalau selama monitoring tambah parah, bisa mengarah ke virus corona.

Kalau pun dia tidak bergejala, harus di-suspect ke orang-orang yang memang ada kontak erat sama penderita positif COVID-19 sebelumnya, misalnya tenaga medis, atau yang satu rumah dengan pasien virus corona," sambungnya.

Sekarang, pemerintah Tiongkok harus berpikir keras apakah perlu mencabut status lockdown atau tidak. Dibutuhkan langkah yang tepat demi kebaikan bersama.

Virus corona bisa kita lawan! KlikDokter bekerjasama dengan Kemenkes dan BNPB untuk membantu menekan angka persebaran virus corona.

Anda khawatir berisiko terjangkit coronavirus? Cek Corona Online bisa dimanfaatkan dengan mudah, atau pakai Tanya Dokter untuk konsultasi lewat aplikasi. Yuk hidup sehat dan cari tahu tips-tips kesehatan dari KlikDokter!

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait