HomeInfo SehatCovid-19Matematikawan UI Prediksi Puncak Pandemi COVID-19, Bisakah Terjadi?
Covid-19

Matematikawan UI Prediksi Puncak Pandemi COVID-19, Bisakah Terjadi?

Tamara Anastasia, 02 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Banyak orang bertanya-tanya, kapan pandemi virus corona akan berakhir? Menanggapi hal tersebut, alumni matematika UI mencoba memberi prediksi.

Matematikawan UI Prediksi Puncak Pandemi COVID-19, Bisakah Terjadi?

Sudah menjadi harapan semua orang agar pandemi virus corona cepat berakhir. Tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia pun berharap agar penyebaran penyakit yang menginfeksi ratusan ribu jiwa ini berakhir sesegera mungkin.

Studi terbaru yang dilakukan oleh alumni matematika UI bisa memprediksi kapan berakhirnya pandemi virus corona di Indonesia. Benarkah?

Cara Perhitungan Prediksi Pandemi COVID-19 di Indonesia

Dikutip dari akun Instagram @ilunimathui,  para matematikawan yang tergabung dalam Alumni Departemen Matematika UI baru-baru ini menerbitkan sebuah makalah yang berisikan kapan pandemi virus corona akan mencapai puncak berakhir,

Sontak, hal ini menjadi perbincangan yang cukup ramai di dunia maya. Namun, seperti apa prediksi tersebut?

Dalam penelitian ini, empat orang peneliti yakni Barru Mikhael Cavin, Rahmat Al Kafi, Yoshua Yonathan Hamonangan, dan Imanuel M. Rustijono memprediksi puncak virus corona dengan menggunakan metode matematika sederhana yang dikembangkan lagi dengan model SIRU.

Data yang diambil adalah data kumulatif yang dipublikasikan oleh kawalcovid19.id dari 2-29 Maret lalu. Data ini kemudian diaplikasikan dalam bentuk kurva eksponensial, dan dihitung secara matematis untuk nantinya mendapatkan hasil estimasi kasus virus corona.

Lalu, nilai estimasi ini digunakan untuk menghitung nilai awal dari beberapa kuantitas pada model SIRU, yakni infected (pasien terinfeksi) dan unreported cases (kasus yang tidak dilaporkan).

Para peneliti meyakini kasus yang sebenarnya adalah sudah positif namun penderita tidak menunjukan gejala apa pun.

Peneliti kemudian menampilkan grafik yang menunjukan banyaknya kasus positif baru dan banyaknya penambahan orang yang terinfeksi per hari, dengan rincian sebagai berikut.

  • Infected: terjadi lebih dari 900 orang.
  • Reported (kasus yang dilaporkan): lebih dari 500 orang.
  • Unreported cases: lebih dari 3000 orang.

Dari data ini, terlihat bahwa jumlah orang yang terinfeksi lebih banyak, ketimbang mereka yang sudah dikonfirmasi positif virus corona.

Dari hasil tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa pandemi virus corona akan memuncak pada 16 April mendatang, dan akan berakhir pada bulan Mei atau Juni mendatang.

3 Skenario Prediksi Puncak Pandemi COVID-19 di Indonesia

Dalam penelitian yang dilakukan oleh keempat alumni matematika tersebut, muncul juga tiga  skenario yang mereka buat terhadap pandemi virus corona. Dari ketika skenario ini, muncul juga jawaban-jawaban yang berbeda dari setiap skenarionya, seperti:

  • Skenario Pertama

Per 1 April 2020, tidak ada kebijakan signifikan dan tegas dalam mengurangi interaksi antarmanusia. Dalam skenario ini, aktivitas di Indonesia masih berjalan seperti biasa tanpa adanya langkah pencegahan.

Jika mengikuti alur skenario pertama, maka puncak pandemi akan diperkirakan terjadi pada tanggal 3 Juni dengan 11.318 kasus baru.

Akumulasi kasus positif bisa mencapai ratusan ribu kasus. Dan pandemi baru akan berakhir pada akhir Agustus atau awal September

  • Skenario Kedua

Per 1 April, kebijakan sudah ada. Namun, masih kurang tegas dan kurang strategis dalam mengurangi interaksi antar manusia. Masyarakat masih tidak patuh dan tidak disiplin dalam melakukan physical distancing.

Dalam kondisi ini, puncak pandemi ini akan terjadi pada 2 Mei dengan 1490 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 60.000 kasus.

Pandemi akan berakhir di akhir Juni atau awal Juli. Bagi peneliti, skenario dua yang paling mungkin terjadi di Indonesia. Ini jika melihat kondisi ini sangat mirip dengan skenario 2 (kebijakan kurang tegas dan masyarakat tidak disiplin).

  • Skenario Ketiga

Per 1 April, diberlakukan kebijakan yang tegas dan strategis dalam mengurangi interaksi antar manusia, masyarakat disiplin, dan bisa melakukan physical distancing dengan baik.

Puncak pandemi akan terjadi pada 16 April dengan 546 kasus baru dan akumulasi kasus positif mencapai 17.000 kasus. Pandemi dipercaya akan berakhir pada akhir Mei atau awal Juni.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Benarkah Prediksi Ini Mungkin Terjadi?

“Semakin tegas pemerintah dan disiplin warganya, maka pandemi ini bisa berakhir sesuai dengan prediksi yang dilakukan oleh matematikawan UI,” jelas dr. Sepriani Timurtini Limbong.

“Tapi, kalau masih banyak masyarakat yang menganggap remeh bahkan tidak disiplin dalam mengikuti aturan pemerintah, pandemi ini bisa lebih lama berakhirnya,” ujar dr. Sepriani.

Ia juga mengatakan,satu orang yang positif corona bisa menularkan virus ini pada 2-3 orang yang berada di dekatnya.

Jika aturan physical distancing tidak dilakukan secara disiplin, maka jangan heran bila jumlah korban akan semakin banyak dan jangka waktu pandemi akan semakin lama.

“Akan tetapi, ketika aturan physical distancing dilakukan secara serius dan disiplin, hal ini akan semakin baik untuk menekan banyak pasien positif baru setiap harinya,” tambah dr. Sepriani.

Pentingnya Physical Distancing dan Kebijakan Pemerintah Lainnya

Physical distancing adalah kegiatan menjauhi perkumpulan, menghindari pertemuan massal, dan menjaga jarak antar manusia untuk menekan jumlah infeksi dari suatu penyakit.

Dokter Sepriani mengatakan, physical distancing sangat penting diterapkan di masa pandemi seperti sekarang.

Sebab, ini bisa memperlambat penularan dan menyediakan waktu bagi sistem kesehatan untuk mempersiapkan serta mengobati orang-orang yang sebelumnya sudah terinfeksi.

Meski tidak menjamin seseorang benar-benar tidak sakit, tapi physical distancing bisa memberikan waktu lebih untuk tim medis menyembuhkan pasien yang benar-benar terinfeksi virus corona.

Selain itu, mengikuti prosedur kerja dari rumah atau work from home juga dipercaya bisa menekan jumlah korban virus corona setiap harinya.

Karena, gedung-gedung perkantoran maupun jalanan di Indonesia biasanya dipenuhi oleh banyak orang. Virus pun bisa berasal dari mana saja dan menular ke siapa saja.

Untuk itu, dr. Sepriani mengimbau agar orang-orang tetap patuh dan taat akan aturan yang telah dibuat oleh pemerintah.

“Semakin disiplin kita, semakin cepat pandemi ini berakhir,” tutup dr. Speriani.

KlikDokter bekerjasama dengan Kemenkes dan BNPB untuk menekan angka persebaran virus corona. Mari berjuang bersama kami!

Agar pandemi COVID-19 cepat berakhir, yuk sama-sama kita disiplinkan diri lakukan pencegahan! Pakai fitur Tanya Dokter untuk konsultasi mudah dengan dokter, dan manfaatkan Cek Corona Online bila khawatir berisiko terjangkit.

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait