Covid-19

Masa Lockdown Akan Usai, Kasus Corona Baru Muncul di Tiongkok!

Ayu Maharani, 01 Apr 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Dianggap sudah aman, nyatanya penambahan infeksi virus corona di Tiongkok masih belum berakhir. Untuk tahu mengapa itu bisa terjadi, simak info berikut ini!

Masa Lockdown Akan Usai, Kasus Corona Baru Muncul di Tiongkok!

Sudah jadi rahasia umum bahwa Tiongkok, khususnya Kota Wuhan di Provinsi Hubei, menjadi asal-mula dari virus corona jenis terbaru, SARS-CoV-2. Lockdown coronavirus pun tidak terelakkan.

Menjangkiti hingga sekitar 80.000 orang, akhirnya virus corona tersebar luas dan membuat Pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan lockdown demi mencegah penyebaran makin menjadi-jadi.

Status Lockdown Tiongkok Mau Diangkat

Sudah tiga bulan negeri tirai bambu tersebut melakukan lockdown. Sektor ekonomi pun dimatikan sementara waktu.

Pemerintah dan tenaga medisnya berupaya sangat keras menolong pasien COVID-19, hingga kasus aktif yang tertinggal sekarang hanya sedikit.

Karena melihat perkembangan positif dari wabah coronavirus ini, Tiongkok mengumumkan akan segera mencabut lockdown kota Wuhan pada 8 April 2020.

Ini menjadi tonggak penting dalam pertempuran umat manusia dalam melawan wabah mematikan.

Pencabutan lockdown akibat virus corona juga berlaku untuk kota-kota lainnya di Tiongkok, khususnya kota lain yang berada di Provinsi Hubei.

Tiongkok menganggap tindakan lockdown yang dilakukan selama ini telah membuahkan hasil. Ini membuat beberapa negara di belahan dunia lain turut mengikuti langkah tersebut.

Kehidupan Sudah Mulai Terlihat

Kini, pusat pertokoan banyak yang sudah buka kembali. Kira-kira, sudah 70 persen yang buka.

Bahkan, dilansir dari CNN, seorang guru wanita yang mengunjungi mall dan berjalan-jalan merasa sangat terharu! Transportasi umum juga akan mulai dioperasikan lagi.

Tak hanya itu, di wilayah Xinjiang, pemerintah mengatakan proyek-proyek konstruksi utama telah dilanjutkan. Pekerja lapangan minyak juga kembali bekerja.

Pabrik garmen kembali aktif membuat masker, dan ada penanaman tumbuhan untuk musim semi. Lalu, sekolah sudah mulai dibuka. Murid-murid disambut oleh salah satu tokoh politik saat hari pertama masuk.

Pemerintah juga mengizinkan masyarakat keluar masuk Provinsi Hubei, asalkan mereka memiliki indikator hijau. Indikator tersebut memperlihatkan kondisi kesehatan mereka.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Muncul Kasus-kasus Positif Baru

Kabar bahwa lockdown yang dilakukan Tiongkok akan segera berakhir pasca wabah COVID-19 tentu bikin masyarakat lega.

Sayangnya, baru “bernapas” sebentar, Senin (30/03), dilaporkan ada empat kematian lagi akibat virus corona di Tiongkok.

Selain itu, ada lagi penambahan 31 kasus positif baru di sana. Hal itu dilaporkan oleh Komisi Kesehatan Nasional.

Satu di antaranya terkena melalui transmisi lokal, sedangkan sisanya adalah imported case (tertular di luar negeri dan akhirnya terbawa). Mereka yang terkena juga hanya mengalami gejala ringan.

Curiga akan Ada Gelombang Kedua Wabah Virus Corona

Dunia Barat sepertinya tak percaya bahwa Tiongkok telah berhasil memerangi wabah virus corona. Mereka berpikir, negara tersebut mengurangi angka sebenarnya dari data yang dipaparkan ke warga dunia.

Dilansir dari Forbes, negara-negara Barat heran, bagaimana bisa negara pusat wabah seperti Tiongkok hanya memiliki pasien positif sebanyak 80.000 lebih?

Sementara, negara-negara di Eropa dan Amerika Serikat yang notabenenya adalah “negara yang tertular” memiliki jumlah kasus yang lebih banyak dari itu!

Mereka meramalkan, meski Tiongkok hendak menghempas status lockdown akibat virus corona, gelombang kedua dari wabah COVID-19 akan mungkin terjadi.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Kendati demikian, itu baru asumsi. Bisa saja mereka memang sudah betul-betul pulih, ekstra giat, dan disiplin dalam mencegah penyebaran virus corona di Tiongkok.

Negara-negara tetangga Tiongkok pun, seperti Jepang dan Korea Selatan, juga tak ada yang memiliki kasus sebanyak di Eropa. Mereka mampu menahan lonjakan tajam angka pasien positif COVID-19.

Terlepas dari kecurigaan dunia Barat bahwa akan ada gelombang kedua dari penyebaran virus corona di Tiongkok, semoga saja hal tersebut tidak benar terjadi. Tidak ada satu orang pun yang berharap bahwa periode wabah ini akan memanjang.

Di Indonesia sendiri, usulan karantina wilayah sempat dicanangkan oleh Gubernur DKI Jakarta. Meski belum direalisasikan pemerintah pusat, setidaknya sebagai masyarakat kita bisa membatasi diri untuk tidak melakukan kontak fisik.

Kabar terbarunya, pada Selasa (31/03), Presiden Jokowi telah mengeluarkan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar. Diharapkan kebijakan ini dapat mengurangi persebaran corona yang parah di Tanah Air.

Hal tersebut memang sangat penting. Dokter Alvin Nursalim, SpPD sempat mengatakan, prinsip terefektif dalam menurunkan transmisi penyakit menular memang dengan membatasi kontak antarwarga.

Sebagai penyedia layanan kesehatan online terpercaya di Indonesia, KlikDokter bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan RI dan BNPB untuk menekan angka persebaran virus corona.

Itulah update terbaru tentang lockdown corona di Tiongkok. Gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dokter dan manfaatkan Cek Corona Online untuk periksa kondisi dengan mudah. Tetap semangat dan ikuti terus info terbaru yang akurat dari KlikDokter!

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait