Covid-19

Jakarta Minta Karantina Wilayah Virus Corona, Pahami Dulu Artinya!

Ayu Maharani, 31 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Untuk mencegah lockdown sembarangan dan mengurangi penyebaran virus corona, pemerintah tengah merancang kebijakan karantina wilayah Jakarta. Seperti apakah itu?

Jakarta Minta Karantina Wilayah Virus Corona, Pahami Dulu Artinya!

Tercatat ada 1.414 kasus positif COVID-19 ada di tanah air pada Senin sore (30/3). Ada 122 orang pula yang meninggal akibat coronavirus. Meski terus ada kenaikan, tetapi sebagian masyarakat cenderung tak peduli. Mereka tetap mudik alias pulang ke kampung halaman.

Jakarta sendiri merupakan pusat outbreak virus corona di Indonesia. Dengan kembalinya “orang Jakarta” ke kampung halaman, itu semakin menyebarkan virus corona ke daerah lainnya. Warga yang berada di wilayah tersebut pun menjadi terancam keselamatannya.

Karena tak ingin bernasib seperti Italia dan AS, sejumlah pakar akhirnya mengusulkan pemerintah untuk segera lockdown saja, layaknya Malaysia. Sehingga, tak ada lagi orang-orang yang nekat pulang kampung dan menjadi healthy carrier virus corona.

Gubernur DKI Jakarta Minta Karantina Wilayah

Namun, bukan lockdown yang dipilih oleh pemerintah. Karantina wilayah lebih dipilih untuk dijalankan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga telah mengirim surat kepada Presiden Jokowi. Ia meminta pemberlakuan karantina wilayah di Jabodetabek. Menko Polhukam Mahfud MD mengaku telah menerima surat permintaan dari Anies.

Namun, hingga hari ini (30/03), sepertinya permintaan soal karantina wilayah masih belum diwujudkan. Masih butuh waktu lagi untuk membahas soal peraturan yang pas bila Jakarta benar-benar menerapkan karantina wilayah.

"Saya sudah meminta kebjiakan sosial berskala besar untuk social dan physical distancing lebih tegas, disiplin, dan efektif dijalankan.  Untuk itu, perlu didampingi kebijakan darurat sipil." jelas Presiden RI, Joko Widodo dalam konfrensi press pada Senin (30/03).

Yang jelas, Presiden Jokowi menegaskan, karantina wilayah hanya bisa ditentukan oleh pemerintah pusat. Pemerintah pusat juga sedang berusaha menekan masyarakat untuk tidak mudik dulu ke kampung halaman demi mencegah penyebaran COVID-19.

Sambil menunggu keputusan pemerintah pusat, gubernur disarankan untuk selalu memantau kondisi rumah sakit, rapid test, dan kecepatan pemeriksaan laboratorium. Selain itu, physical distancing juga harus dipertegas.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto menyatakan pemerintah daerah tengah mempesiapkan diri dalam pencegahan penyebaran virus corona di Indonesia.

"Semua provinsi telah membentuk gugus tugas yang dipimpin langsung kepala daerah. Ini untuk kolaborasi menangani penyebaran COVID-19. Upaya yang menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam rangka mencari pasien positif virus corona dan memutus mata rantainya," ungkap Achmad Yurianto dalan konfrensi press update COVID-19 pada Senin, (30/03).

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Apa itu Karantina Wilayah dan Apa Bedanya dengan Lockdown?

Karantina wilayah tidak sama dengan lockdown. Menurut Mahfud MD, istilah karantina wilayah adalah istilah tersendiri yang ada di dalam UU No.6 Tahun 2018.

Karantina wilayah sendiri merupakan pembatasan pergerakan orang untuk kepentingan kesehatan.

Lebih lanjut lagi, Mahfud mengatakan bahwa istilah karantina wilayah sebenarnya lebih mirip physical distancing yang sekarang telah dipilih sebagai kebijakan pemerintah.

PP Karantina Wilayah akan dibuat, karena ada beberapa daerah yang telah membuat kebijakan pembatasan gerakan orang dan barang lebih dulu.

Padahal, kebijakan tersebut hanya boleh diatur oleh pemerintah pusat. Peraturan “sendiri-sendiri” dan berbeda-beda hanya akan mempersulit pengaturan di masyarakat.

Sementara, lockdown berarti benar-benar menonaktifkan wilayah. Yang dibiarkan beroperasi hanyalah toko kebutuhan makanan dan apotek, sedangkan karantina wilayah tidak begitu.

Masyarakatnya juga tak boleh keluar sama sekali, dan orang dari wilayah lain juga tak boleh masuk ke wilayah tersebut.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Efektifkah Karantina Wilayah?

Jika itu yang dipilih oleh pemerintah negara, maka kebijakan karantina wilayah pasti dianggap efektif untuk mencegah penyebaran virus corona.

Lockdown tidak dipilih oleh pemerintah, karena menurut mereka itu tidak cocok dengan karakter dan kedisiplinan masyarakat di sini.

Dari kacamata medis, dr. Alvin Nursalim, SpPD memberi tanggapan. Secara pribadi, dirinya memang belum mengetahui jelas detail pengaplikasian dari karantina wilayah yang direkomendasikan pemerintah.

“Namun begini, prinsip yang efektif menurunkan transmisi penyakit menular adalah membatasi kontak antarwarga. Semakin minim kontak langsung yang dilakukan, maka semakin baik untuk mencegah transmisi COVID-19,” jelas dr. Alvin.

“Dibutuhkan kesadaran tinggi dari masyarakat untuk menaatinya juga. Mohon kepada warga di saat genting seperti ini untuk mematuhi anjuran stay home. Jangan biarkan diri menjadi media penularan,” dr. Alvin melengkapi.

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Tak perlu terlalu khawatir dengan kebijakan karantina wilayah atau lockdown sekalipun. Sebab, di balik keputusan pemerintah, pasti sudah banyak hal yang dipertimbangkan.

Menurut dr. Alvin, jika pembatasan benar dilakukan, maka yang terpenting ialah pemerintah punya rencana untuk menjaga kestabilan stok bahan pangan.

Sementara, bagi Anda sebagai masyarakat yang dikarantina, tetaplah hidup bersih dan sehat selama di rumah. Tetaplah produktif supaya ketika masa-masa pembatasan ini selesai, tubuh bugar dan tak gampang sakit.

Adakah Negara Lain yang Melakukan Karantina Wilayah?

Tak bisa dimungkiri bahwa istilah lockdown lebih populer dan lebih mudah dipahami ketimbang karantina wilayah. Bisa dibilang, maksud dari lockdown ini lebih jelas dan tak menimbulkan kebingungan.

Kita tahu bahwa ada beberapa negara yang sudah melakukan lockdown akibat virus corona, seperti Tiongkok, Italia, Malaysia, Denmark, Irlandia, Spanyol, dan Prancis. Sementara untuk karantina wilayah, belum jelas negara mana saja yang melakukannya.

Pada awalnya, Italia juga hanya me-lockdown zona merahnya saja. Namun, karena kian menyebar, satu negara akhirnya di-lockdown.

Sedangkan untuk AS, Presiden Donald Trump pada awalnya akan me-lockdown New York, New Jersey, dan Connecticut. Namun, kebijakan tersebut langsung dibatalkan hanya berselang delapan jam dari pengumuman.

Mari lawan COVID-19 bersama! KlikDokter bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk menekan angka persebaran virus corona.

Apabila ingin tahu lebih lanjut seputar virus corona, gunakan fitur Tanya Dokter untuk konsultasi dengan dokter.

(FR/AYU)

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait