Covid-19

Mengalami Gejala Virus Corona? Bisa Jadi Alami Psikosomatik

Krisna Octavianus Dwiputra, 28 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernahkah Anda mengalami gejala virus corona dan langsung merasa panik? Kalau iya, jangan-jangan Anda alami psikosomatik corona.

Mengalami Gejala Virus Corona? Bisa Jadi Alami Psikosomatik

Salah satu gejala virus corona adalah sesak napas. Saat mendadak merasakan gejala ini, tak heran Anda merasa sudah ikut tertular. Tapi tenang! Sebelum dipastikan secara medis, belum tentu kok Anda terinfeksi COVID-19. Bisa saja, Anda hanya alami psikosomatik coronavirus.

Kepanikan yang Anda rasakan sah-sah saja. Itu tak lain disebabkan pesatnya pertambahan kasus positif corona setiap hari di Indonesia. Sampai Jumat (27/3) sore WIB, tercatat sudah 1.046 kasus positif COVID-19 dengan 87 dinyatakan meninggal dunia.

Di sisi lain, gejala awal yang diberikan coronavirus juga mirip seperti penyakit flu pada umumnya. Seperti diungkapkan dr. Devia Irine Putri, gejala virus corona meliputi flu, batuk, demam, hingga sesak napas.

Tak cuma merasa seolah-olah sudah tertular, sejak sejumlah reaksi kepanikan bentuk lain juga muncul. Misalnya, panic buying, paranoid berlebih pada orang lain yang batuk-batuk di sekitar, hingga lebay dalam menjaga kebersihan. Anda mengalami salah satunya?

Bisa Jadi Gejala Sakit Itu Psikosomatik, Bukan Infeksi Virus Corona

Kalau mengalami gejala terinfeksi virus corona di atas, jangan buru-buru menyimpulkan bahwa Anda sudah terinfeksi. Bisa jadi Anda mengalami psikosomatik.

Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, munculnya gejala-gejala virus corona yang Anda alami bisa jadi karena ada kecemasan dalam diri Anda. Itu sebenarnya hanya gejala psikosomatik.

"Itu karena pertama melihat gejala-gejala virus corona dari berita. Dari situ, karena kasus semakin luas, Anda jadi stres dan cemas. Nah faktor psikologis tersebut lantas memengaruhi fisik Anda," ujar Ikhsan saat dihubungi.

"Contohnya, ketika cemas atau takut, itu akhirnya mempercepat napas atau napas menjadi pendek. Hal ini membuat orang menjadi takut, karena sesak napas diketahui sebagai gejala utama dari coronavirus," ungkap Ikhsan.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Selain itu, saat mengalami psikosomatik, bisa juga mengalami masalah di perut. Biasanya stres menyebabkan asam lambung naik dan membuat napas menjadi sesak.

"Ada juga yang mengalami masalah di lambung. Asam lambung menjadi naik sehingga memengaruhi napas menjadi sesak. Permasalahan-permasalahan itu memang umumnya punya masalah dalam kontrol emosi atau pengendalian emosinya kurang bagus," kata Ikhsan.

Ikhsan mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengalami psikosomatik itu biasanya mudah menerima hal-hal negatif.

"Dalam psikosomatik, hal-hal emosi negatif itu tidak bisa dikontrol sehingga menyebabkan reaksi fisik," tuturnya.

Tanda Anda Mengalami Psikosomatik

Secara umum, psikosomatik bisa didefinisikan sebagai penyakit yang muncul akibat kondisi mental seseorang, apakah sedang cemas, stres, depresi, panik, atau takut. 

Sementara itu, tanda-tanda dari psikosomatik antara lain:

Sudah dijelaskan sebelumnya di atas, gejala-gejala ini bisa muncul karena faktor psikologis yang akhirnya berubah menjadi faktor fisik. 

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Cara Atasi Psikosomatik pada Masa Pandemi Virus Corona

Mengatasi psikosomatik bisa melalui berbagai cara. Kalau Anda sehari-hari mengalami ini, biasanya mengatasinya tak cuma masalah mentalnya saja, tapi digabung juga dengan pengobatan fisik.

Untuk mengatasi masalah fisik, Anda bisa ke dokter umum. Anda juga dapat berkonsultasi pada psikolog atau psikiater untuk mengatasi gangguan psikosomatik tersebut.

Namun, jika Anda mengalami gangguan psikosomatik pada masa pendemi virus corona ini, ada beberapa hal yang juga harus Anda lakukan. Seperti hindari menonton, membaca, atau mendengarkan berita yang membuat Anda merasa cemas atau tertekan. 

Carilah informasi yang akurat sebanyak mungkin. Misalnya, bagaimana cara virus menyebar dan di mana terdapat persebaran virus yang tinggi.

Setelah itu, pikirkan langkah-langkah praktis untuk melindungi diri Anda dan keluarga dari persebaran virus.

Misalnya, menghindari tempat orang berkerumun, tetap berada di rumah, serta membeli hand sanitizer, masker, dan sabun cuci tangan dalam jumlah yang dibutuhkan.

Selanjutnya, meski sebisa mungkin menyingkir dari orang banyak dan mengisolasi diri di rumah, tetaplah terhubung dengan teman dan keluarga Anda. Tetaplah berbagi berita dan tanyakan kabar mereka melalui telepon, email, media sosial, dan video call.

Cara lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan makan makanan sehat. Pikirkan hal-hal yang positif. Jangan biarkan kekhawatiran mengganggu Anda.

Ingat, mengalami gejala batuk atau sesak napas bukan berarti Anda sudah terpapar COVID-19. Bisa jadi, Anda mengalami psikosomatik corona. Kalau tetap mau mengecek, Anda bisa memanfaatkan layanan cek virus corona secara online di sini.

KlikDokter bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan BNPB untuk menekan angka persebaran COVID-19. Anda juga bisa bertanya langsung dengan para dokter lewat fitur LiveChat.

[HNS/AYU]

virus corona

Konsultasi Dokter Terkait