Seks

Ini Alasan Mencukur Kemaluan Bisa Bikin Tenang Hubungan Seksual

Tamara Anastasia, 17 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebelum berhubungan seksual, biasanya banyak wanita dan pria yang mencukur bulu kemaluan. Alasanya, ternyata bikin lebih nikmat.

Ini Alasan Mencukur Kemaluan Bisa Bikin Tenang Hubungan Seksual

Salah satu cara menunjukan rasa cinta pada pasangan adalah dengan berhubungan seksual. Ya, selain dapat meningkatkan rasa sayang dan kedekatan dengan pasangan, berhubungan seks juga bisa meningkatkan kesehatan fisik dan mental seseorang.

Tak heran jika persiapan demi persiapan akan dilakukan sebelum memulai sesi panas tersebut, salah satunya dengan mencukur bulu kemaluan. Lalu, apa manfaat mencukur bulu kemaluan untuk aktivitas seksual?

Boleh Nggak, Sih, Mencukur Bulu Kemaluan?

Ya, mencukur bulu kemaluan memang menjadi salah satu ‘kegiatan wajib’ bagi beberapa orang sebelum berhubungan seksual. Pasalnya beberapa orang merasa lebih nyaman tanpa bulu kemaluan saat sedang berhubungan seksual.

Meski begitu, bulu kemaluan sendiri sebenarnya tidak boleh sering-sering dicukur, apalagi jika dicukur sampai habis. Dokter Inez Soraya dari KlikDokter punya alasan atas pernyataan tersebut:

“Bulu kemaluan itu fungsinya untuk melembabkan dan menyaring kuman yang bisa masuk ke dalam vagina. Saat mencukur sampai habis, itu justru bisa mengurangi kelembapan yang ada pada vagina, dan buat kuman penyebab penyakit jadi lebih mudah masuk ke dalam vagina,” jelas dr. Inez.

Selain itu, mencukur bulu di area kemaluan juga bisa mengikis lapisan atas folikel rambut vagina dan membuat area tersebut menjadi lebih sensitif serta rawan iritasi.

“Jika ini terjadi, timbulnya ruam dan luka terbuka pada kulit di sekitar vagina sangat sulit dihindari. Kondisi ini dapat menyebabkan Anda lebih berisiko terkena infeksi,” tambahnya.

Manfaat Mencukur Bulu Kemaluan Sebelum Berhubungan Seksual

Meski demikian, beberapa orang tetap ingin mencukur kemaluannya karena beberapa alasan tertentu terutama jika dikaitkan dengan aktivitas seksual, seperti:

  1. Meningkatkan Kepercayaan diri

Tidak dipungkiri lagi mencukur kemaluan memang punya manfaat buat beberapa orang jadi lebih percaya diri saat berhubungan intim. Misalnya, untuk wanita mencukur bulu kemaluannya bisa bikin bagian bawah tubuh lebih sedap dipandang saat menggunakan lingerie atau pakaian seksi lainnya.

  1. Memperluas Rangsangan Seksual

Adapun manfaat lain yang didapat dari mencukur bulu kemaluan saat hendak berhubungan seksual adalah bisa memperluas rangsangan area seksual. Dr. Inez mengatakan, ada area pubis yang merupakan satu spot atau titik yang tertutup oleh bulu kemaluan. Jika spot itu bersih dari bulu, maka rangsangan yang didapatkan pun meningkat.

  1. Sudah Kebiasaan

Sama seperti gunting rambut, mencukur kemaluan juga bisa jadi rutinitas bulanan bagi beberapa orang. Bukan tanpa sebab, mereka mungkin merasa lebih nyaman ketika mencukur habis bulu kemaluannya. Selain itu, kebersihan dan estetika juga bisa jadi alasan mereka terbiasa mencukur bulu kemaluannya.

  1. Tuntutan Pasangan

Ada beberapa orang yang mungkin meminta pasangannya untuk mencukur kemaluannya ketika ingin berhubungan seks. Tapi dr. Inez menegaskan, apabila Anda merasa tidak nyaman dengan permintaan pasangan Anda, sebaiknya komunikasikan hal ini dengan baik. Karena sesuatu hal yang dipaksakan bisa berujung tidak baik dan membawa masalah.

  1. Terhindar dari Jamur

Tempat yang lembap adalah wadah favorit jamur untuk tumbuh dan menyebabkan bau tak sedap. Menjaga agar organ kewanitaan tetap kering adalah salah satu cara untuk menghindari keputihan dan jamur. Nah, salah satu manfaat mencukur bulu kemaluan adalah dapat membantu menjaga area kewanitaan tetap kering.

Artikel lainnya: Sehatkah Berhubungan Seksual setelah Bertengkar Hebat?

Risiko yang Didapat Akibat Mencukur Bulu Kemaluan

Meski sebenarnya mencukur bulu kemaluan untuk berhubungan seks punya manfaat untuk bikin perasaan jadi nyaman dan tenang, tapi ada risikonya juga, lho.

Menurut sebuah jurnal pada tahun 2016 yang berjudul Sexually Transmitted Infections, mereka yang menghilangkan bulu kemaluan 80% berisiko terkena penyakit menular seksual. Namun, peneliti mengakui bahwa mencukur bulu kemaluan tidak secara langsung ‘bertanggung jawab’ atas penularan penyakit.

Selain itu, pada studi yang baru, peneliti dari Universitas Negeri Ohio, Amerika Serikat (AS), melakukan survei pada 200 mahasiswi tentang kegiatan perawatan bulu kemaluan dan aktivitas seksual mereka.

Para partisipan juga menjalani tes klamidia dan gonore, keduanya adalah penyakit menular yang paling sering ditemukan.

Dari pengamatan tersebut, didapat bahwa hampir semua partisipan (98%) pernah melakukan perawatan bulu kemaluan. Sebanyak 54% mengaku bahwa mereka menghilangkan bulu kemaluan setidaknya setiap minggu selama setahun terakhir, sementara 18% lainnya melakukannya setidaknya enam kali dalam sebulan terakhir.

Selain itu, dalam penelitian tersebut juga ditemukan bahwa sebanyak 10% partisipan mengidap klamidia atau gonore. Jadi, jika Anda ingin mencukur bulu kemaluan untuk kelangsungan aktivitas seksual, sebaiknya pikirkan matang-matang keputusan tersebut.

Apabila mencukur bulu kemaluan dilakukan untuk mendapat manfaat kebersihan, maka hal ini boleh untuk dilakukan. Namun jika mencukur setiap mau berhubungan seksual dan untuk memuaskan pasangan semata, maka sebaiknya dipikirkan baik-baik lagi risikonya. Untuk mengetahui informasi kesehatan lainnya, Anda bisa menanyakan langsung pada dokter spesialis yang ada lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

(OVI/RPA)

Seksmencukur bulu kemaluan

Konsultasi Dokter Terkait