Covid-19

Sempat Dikira Akibat Coronavirus, WNA Tewas Mabuk di Trotoar Bali

Krisna Octavianus Dwiputra, 17 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Masyarakat Denpasar, Bali sempat digegerkan oleh WNA yang meninggal di trotoar diduga karena coronavirus. Setelah dikonfirmasi, ternyata ia tewas karena mabuk.

Sempat Dikira Akibat Coronavirus, WNA Tewas Mabuk di Trotoar Bali

Warga Denpasar, Bali, sempat digegerkan kabar soal Warga Negara Asing (WNA) yang meninggal di pinggir jalan diduga karena virus corona. Ternyata setelah diselidiki, ia meninggal karena mabuk.

Melansir dari Kompas.com, masyarakat melaporkan kepada polisi bahwa ada seorang WNA yang tampak seperti orang sakit di atas motor dan berhenti di trotoar.

Pihak kepolisian kemudian memanggil pihak Palang Merah Indonesia (PMI) untuk membawa ambulans ke sana. Dilihat dari jauh, korban terlihat seperti demam dan/ atau flu.

Hanya saja, tim PMI tidak berani melakukan evakuasi tanpa mengenakan APD (alat pelindung diri) karena diduga WNA tersebut bermasalah dengan penyakit seperti yang sekarang sedang marak, yakni infeksi virus corona.

"Tim PMI tidak berani melakukan evakuasi. Alasannya karena tidak menggunakan alat pelindung diri," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar, Minggu (15/3).

Petugas BPBD kemudian menghubungi Rumah Sakit Wangaya dan barulah ambulans didatangkan. Saat petugas tiba, korban sudah meninggal dunia.

Korban ditemukan warga sekitar pukul 16.30 WITA. Setelah itu, petugas RS Wangaya datang sekitar pukul 17.00 WITA.

"Yang cepat tiba di lokasi adalah PMI. Hanya saja karena tidak lengkap dengan alat pelindung diri makanya tidak berani. Takutnya itu penyakit menular. Untuk menjaga keselamatan kita hubungi RS Wangaya," katanya.

Penyebab Kematian karena Miras

Setelah masyarakat takut WNA tersebut meninggal karena virus corona, polisi kemudian meluruskan kejadian tersebut. Dugaan sementara karena minuman keras atau mabuk.

Kepala Polresta Denpasar AKBP Jansen Avitus Panjaitan menyebutkan, sebelum meninggal WNA tersebut mengunjungi tempat minuman. Jadi, diduga sejauh ini karena mabuk.

Namun, ia mengatakan bahwa pihaknya masih mendalami penyebab pasti kematian WNA tersebut. Sampai saat ini pula, identitas WNA itu belum diketahui.

Wajar bila Masyarakat Panik

Wajar saja masyarakat panik ketika melihat ada seseorang dengan gejala terlihat demam dan pilek karena sekarang sedang marak wabah virus corona.

Virus yang menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter, masih satu keluarga dengan MERS (Middle East Respiratory Syndrome) dan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome). Kini virus itu sudah menjadi pandemi di dunia.

Sampai saat ini, sudah ada 169.610 kasus yang terpantau di seluruh dunia. Selain itu, pada Senin (16/3) siang WIB, sudah ada 6.518 korban meninggal dunia.

Setelah Tiongkok, Italia menjadi negara kedua dengan kasus terbanyak. Dalam tempo singkat, Negeri pizza tersebut sudah mencatat 24.747 kasus dan total yang meninggal dunia adalah 1.809 orang.

Artikel Lainnya: Ini 4 Akibat Jika Anda Minum Alkohol setelah Olahraga

Untuk Asia, Iran menjadi negara terbanyak kasus virus yang punya nama lain COVID-19 ini. Tercatat sudah 13.938 kasus dan 724 orang meninggal dunia.

Di Indonesia sendiri, lonjakan kasus terjadi pada akhir pekan lalu, dengan 21 tambahan kasus dalam sehari.

Sampai saat ini, sudah ada 117 kasus coronavirus per Senin (16/3) siang. Total sudah lima orang meninggal, tapi kabar baiknya sudah delapan orang yang sembuh.

Indonesia masih terus berperang dengan virus corona. Apalagi virus ini tidak pandang bulu. Sekarang ini Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi terkonfirmasi sudah terkena virus corona.

Hal ini membuat semua orang perlu mewaspadai virus corona. Jaga kesehatan Anda dengan baik supaya tak terkena virus yang mematikan ini.

Artikel Lainnya: Tidak Minum Alkohol Tapi Hasil Tes Positif, Kok Bisa?

Adakah Batasan Aman Konsumsi Alkohol?

Terkait kasus kematian WNA yang diduga karena minuman keras, dr. Devia menyebutkan bahwa bila kadar suatu alkohol dikonsumsi berlebihan, maka hal ini dapat menyebabkan intoksikasi (keracunan).

“Keracunan alkohol bergantung pada jenisnya, ethanol atau methanol. Yang biasa dicampur ke dalam minuman adalah ethanol, sementara methanol itu contohnya spiritus dan bahan untuk industri. Nah, kalau minum miras yang ada methanolnya, bisa berbahaya,” jelas dr. Devia.

Menurut FDA (Food and Drug Administration), dosis 30ml methanol bisa menyebabkan kebutaan permanen. Lalu, kalau 100ml bisa menyebabkan kematian.

Menurut dr. Devia, sebenarnya tidak ada dosis atau batas aman yang spesifik dan pasti terkait konsumsi minuman beralkohol.

“Kalau minum 1-2 gelas, masih boleh, kok. Tapi kalau terlalu banyak dan minumnya setiap hari, tentunya lama-lama organ tubuh seperti hati akan rusak,” tuturnya.

Jelas bahwa kasus kematian WNA di Denpasar diduga sejauh ini karena minuman keras yang awalnya diduga akibat virus corona. Wajar kalau masyarakat panik karena penyebarannya yang begitu cepat. Ikuti terus update seputar virus corona dan tips kesehatan di aplikasi KlikDokter!

(FR/ RH)

virus coronaMinuman Keras

Konsultasi Dokter Terkait