Covid-19

Klorokuin Disebut sebagai Obat Virus Corona, Kenali Kandungannya!

Krisna Octavianus Dwiputra, 15 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Klorokuin merupakan obat malaria yang katanya juga bisa menjadi obat virus corona. Mari kenali kandungan obat klorokuin lebih lanjut.

Klorokuin Disebut sebagai Obat Virus Corona, Kenali Kandungannya!

Obat klorokuin tengah menjadi perbincangan beberapa hari belakangan. Obat yang punya nama lengkap klorokuin fosfat ini disebut-sebut bisa menjadi obat virus corona.

Kabar obat klorokuin bisa jadi obat virus corona pertama kali diungkap oleh para peneliti dari Wuhan Institute Virology, Wuhan, Tiongkok. Lewat penelitian yang dipublikasikan Cell Research, klorokuin diteliti bersamaan dengan Remdesivir.

Dari kabar tersebut, nama klorokuin semakin ramai diperbincangkan. Apalagi, setelah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mendorong berbagai universitas untuk berramai-ramai meneliti soal obat ini.

Sebagai informasi, klorokuin sebenarnya obat untuk mengatasi malaria. Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, obat yang satu ini bisa menghambat pertumbuhan dan memblokade virus corona.

Mengenal Kandungan Obat Klorokuin

Obat klorokuin bisa dibilang sebagai obat yang multifungsi. Dalam beberapa kasus, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, obat ini juga sering menjadi andalan dokter.

Lantas, bagaimana dengan kabar bahwa klorokuin dapat dijadikan sebagai obat virus corona? Terkait hal ini, dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter belum bisa memastikan.

"Hingga saat ini belum sampai pada penelitian skala besar. Namun, beberapa penelitian yang sudah ada memberikan hasil yang cukup menggembirakan terkait klorokuin," ujar dr. Alvin, ketika dikonfirmasi.

"Jadi, pasien corona yang diberikan obat klorokuin cenderung mengalami perbaikan gejala dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan obat ini," sambungnya.

Peluang obat ini dipakai untuk penyembuhan virus corona pun cukup besar, apalagi jika dilihat dari sisi efisiensi. Hanya saja, obat ini memang belum direkomendasikan secara resmi.

"Obat ini harganya murah, efek samping juga relatif rendah. Mungkin sudah ada beberapa rumah sakit yang memberikan klorokuin untuk pasien virus corona," ungkap dr. Alvin.

"Tapi, sekali lagi, ini belum secara resmi direkomendasikan oleh WHO atau perkumpulan dokter-dokter. Meski begitu, memang beberapa penelitian menunjukkan hasil yang positif," tegasnya.

Artikel Lainnya: Ini Orang-orang yang Berisiko Tinggi Kena Malaria

Efek Samping Penggunaan Klorokuin

Meski kemungkinannya kecil, namun efek samping klorokuin masih tetap ada. Beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat obat ini, misalnya penglihatan kabur, mual, muntah, kram perut, sakit kepala, dan diare.

Tidak hanya itu, pada beberapa kasus penggunaan klorokuin juga bisa menimbulkan efek samping sebagai berikut.

  • Warna rambut menjadi putih.
  • Rambut rontok.
  • Perubahan mental atau suasana hati, seperti kebingungan, perubahan kepribadian, pikiran/perilaku yang tidak biasa, depresi.
  • Masalah pendengaran, seperti dering di telinga.
  • Kulit atau jaringan di dalam mulut berwarna gelap.
  • Memburuknya kondisi kulit (dermatitis, psoriasis), tanda-tanda infeksi serius (demam tinggi, kedinginan parah, sakit tenggorokan persisten).
  • Kelelahan yang tidak biasa.
  • Pembengkakan kaki atau pergelangan kaki.
  • Sesak napas.
  • Bibir, kuku, kulit pucat.
  • Mudah memar, berdarah, kelemahan otot, gerakan yang tidak diinginkan atau tidak terkontrol.

Satu hal yang mesti diingat, dokter Anda telah meresepkan obat klorokuin karena ia telah menilai bahwa manfaatnya lebih besar daripada risiko efek samping yang mungkin terjadi.

Bahkan, sebagian besar orang yang menggunakan obat ini tidak mengalami efek samping yang serius.

Penggunaan klorokuin sebagai obat virus corona memang masih menjadi perdebatan. Meski begitu, adanya berita bahwa obat tersebut dapat membantu meringankan gejala infeksi COVID-19 adalah sebuah angin segar bagi dunia kesehatan.

Jika Anda punya pertanyaan seputar klorokuin atau obat virus corona, jangan sungkan untuk bertanya langsung pada dokter dari KlikDokter. Klik di sini untuk Live Chat!

(NB/AYU)

virus coronainfeksi virusMalariaCovid-19

Konsultasi Dokter Terkait