Covid-19

Infeksi Virus Corona Pasien Ke-27 Diduga Transmisi Lokal, Apa Itu?

Ayu Maharani, 11 Mar 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Penularan virus corona lewat transmisi lokal katanya lebih berbahaya. Benar atau tidaknya hal tersebut, simak penjelasannya berikut ini.

Infeksi Virus Corona Pasien Ke-27 Diduga Transmisi Lokal, Apa Itu?

Pasien virus corona di Indonesia kian bertambah. Dari yang awalnya dua, lalu belasan, sekarang sudah menyentuh angka 27 orang.

Menurut Data Pemantauan COVID-19 Jakarta, Orang dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 70 (update terakhir pada 10 Maret pukul 18.00). Sementara, Pasien dalam Pengawasan (PDP) yang masih dirawat berjumlah 97 (update sejak 21 Januari hingga kini).

Nah, dari sekian banyak jumlah pasien COVID-19 di Indonesia, ada satu yang sedang jadi sorotan, yaitu pasien ke-27.

Berbeda dengan penularan virus corona lainnya, pasien yang satu ini bukan imported case dan berkontak dengan kasus pertama, melainkan lewat transmisi lokal!

Siapa Pasien Ke-27?

Identitas pasien yang terkena lewat transmisi lokal itu tentu saja tidak boleh dibocorkan sembarangan. Itu sebabnya informasi yang diberikan oleh pemerintah soal siapa pasien ke-27 ini hanyalah pria berusia 33 tahun, warga negara Indonesia, dan untungnya dalam keadaan stabil.

Sisanya, penularan virus corona terjadi akibat kontak dengan kasus pertama dan imported case.

Imported case yang dimaksud di sini adalah si pasien tertular virus corona bukan di dalam negeri, melainkan saat bepergian ke luar negeri. Penyakit tersebut akhirnya terbawa sampai di Indonesia.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

Apa Itu Transmisi Lokal?

Tak banyak masyarakat yang tahu soal penularan virus corona melalui transmisi lokal. Untuk itu, dr. Arina Heidyana dari KlikDokter akan menjelaskannya untuk Anda.

“Transmisi lokal merupakan penularan yang tidak terjadi karena riwayat bepergian ke luar negeri dan bukan karena berkontak dengan orang yang secara sadar mengetahui bahwa dirinya positif COVID-19,” kata dr. Arina.

Artikel Lainnya: Waspada, Penderita Virus Corona Bisa Tidak Menunjukkan Gejala!

Dia tertular dari media yang tidak diketahui alias tidak tahu apa faktor penularannya. Bisa dari orang atau faktor lain.

Kalau pun dari orang, orangnya pun tak sadar kalau dia sebenarnya membawa virus. Karena itulah, penularan coronavirus melalui transmisi lokal ini lebih berbahaya karena susah ditelusuri dan bisa menyebar ke mana-mana,” tambahnya.

Misalnya, orang A sedang mengunjungi suatu tempat umum. Orang B (tidak saling mengenal dengan orang A) yang berada di sebelahnya mengalami bersin dan batuk. Tahu sendiri kan kalau tak semua orang tahu etika batuk bersin yang baik?

Alhasil, tertularlah si orang A dan beberapa orang lainnya yang berada di dekat orang B. Begitulah seterusnya.

Tak cuma terkena droplet (butir cairan hasil bersin batuk) secara langsung, bisa juga orang B yang tak sadar bahwa dirinya membawa virus tersebut habis menutup hidung dan mulutnya dengan tangan.

Lalu, tangan tersebut dipakai untuk memegang gagang pintu fasilitas umum. Nah, orang-orang selanjutnya yang memegang pintu lalu mengusap wajah bisa berisiko tinggi terinfeksi virus corona!

Artikel Lainnya: Tanda-tanda Seseorang Sudah Sembuh dari Virus Corona

Bisa Tak Muncul Gejala, Apa yang Mesti Dilakukan untuk Mencegahnya?

Kemunculan kasus transmisi lokal menjadi pertanda serius bahwa sebenarnya virus corona sudah menyebar. Itu terbukti dari melonjaknya jumlah suspect coronavirus yang membuat pemerintah enggan mengabarkannya kepada masyarakat.

Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi virus corona bisa saja tidak memperlihatkan gejala yang nyata. Hal ini yang membuat kita semua harus tetap waspada.

Karena itulah, dr. Arina menyarankan Anda untuk melakukan beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari penularan transmisi lokal:

  • Ketika habis memegang benda dari fasilitas umum, sebaiknya jangan pegang wajah, khususnya bagian mata, hidung, dan mulut. Bersihkan dulu tangan dengan air dan sabun. Kalau tak ada, pakai hand sanitizer.
  • Untuk sekarang, akan lebih baik bila tidak memelihara kuku yang panjang. Sebab, sela-sela kuku agak lebih susah dibersihkan, apalagi bila Anda hanya memakai hand sanitizer.
  • Meski sempat ada seruan bahwa masker hanya dipakai orang yang sakit, orang yang sehat pun boleh menggunakannya karena sudah ada kasus transmisi lokal.

“Dipakai saat berada di tempat umum. Itu justru bagus untuk mengurangi risiko transmisi lokal,” kata dr. Arina.

Pembersihan tangan dan berusaha tidak terkena droplet dari orang lain sangat penting. Apalagi kalau orang tersebut tidak menyadari bahwa dirinya membawa COVID-19.

Selain itu, tingkatkan daya tahan tubuh Anda dengan makan makanan bergizi, minum suplemen, cukup istirahat, dan jangan stres berlebih agar imunitas tubuh tak menurun.

Itu dia penjelasan soal penularan virus corona melalui transmisi lokal. Bila masih punya pertanyaan seputar COVID-19, tanyakan dengan cepat pada dokter kami via LiveChat di aplikasi KlikDokter, atau jika kalian ingin cek virus corona secara online dan gratis bisa melalui cek virus corona.

(FR/AYU)

virus coronawabahinfeksi virusCovid-19

Konsultasi Dokter Terkait