HomeIbu Dan anakKehamilanBegini Cara Hitung HPL Kehamilan IVF atau Bayi Tabung
Kehamilan

Begini Cara Hitung HPL Kehamilan IVF atau Bayi Tabung

dr. Devia Irine Putri, 26 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Menghitung hari perkiraan lahir atau HPL bagi Bunda yang sedang hamil melalui program IVF atau bayi tabung tidak sulit, lho! Yuk, simak cara di bawah ini!

Begini Cara Hitung HPL Kehamilan IVF atau Bayi Tabung

Kehamilan adalah hal yang banyak didambakan para pasangan yang sudah menikah. Sayangnya, tidak semua pasangan bisa mendapatkan buah hati melalui proses kehamilan alami. Namun jangan khawatir, para pasangan bisa mencoba untuk hamil lewat proses bayi tabung atau IVF (in vitro fertilization).

Setelah berhasil hamil, umumnya Anda dan pasangan akan menanti kapan buah hati lahir. Untuk mengetahui kapan bayi lahir, Anda bisa mengetahui lewat hitungan hari perkiraan lahir (HPL). Perlu diketahui, bahwa HPL kehamilan normal dan bayi tabung itu berbeda, ya.

Bagi pasangan yang hamil dengan proses IVF, berikut adalah cara menghitung hari perkiraan lahir atau HPL bayi Anda.

Apa itu Kehamilan IVF atau Bayi Tabung?

Adanya program kehamilan bayi tabung atau IFV sangatlah membantu dan memberikan harapan bagi pasangan yang sulit mendapatkan keturunan secara alami.

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi seseorang bisa hamil secara alami. Misalnya seperti adanya gangguan hormonal, masalah di saluran indung telur, kualitas sperma yang kurang baik, maupun masalah ketidaksuburan lainnya.

Artikel Lainnya: Apa Perbedaan Bayi Tabung dan Inseminasi Buatan?

Nah, kehamilan IVF atau bayi tabung merupakan assisted reproductive technology. Di mana prosesnya menggabungkan sperma dan sel telur di luar tubuh atau di lakukan di dalam laboratorium.

Satu atau lebih dari sel telur yang telah dibuahi akan di transfer atau di tanam ke dalam rahim wanita dan dibiarkan untuk berkembang serta mengalami proses implantasi di dinding rahim. Saat melakukan metode IVF, ada beberapa tahapan yang harus dilalui seperti berikut ini.

Stimulasi Ovarium

Pada tahapan awal dokter akan memberikan obat-obatan untuk merangsang jumlah sel telur yang di dalam indung telur menjadi lebih banyak, atau biasa disebut sebagai stimulasi ovulasi.

Sel telur harus didapatkan jumlah yang cukup, karena tidak semua sel telur dapat digunakan untuk proses IVF. Selain itu, ada pula yang tidak berkembang baik setelah proses fertilisasi.

Artikel Lainnya: Cara Menjaga Kehamilan dari Program Bayi Tabung

Pengambilan Sel Telur

Setelah sel telur tumbuh dalam jumlah cukup, maka dilanjutkan dengan proses pengambilan sel telur. Proses ini cukup singkat, kurang lebih memakan waktu 30 menit saja dengan menggunakan aspirasi USG transvaginal.

Fertilisasi dan Kultur Embrio

Sel telur yang sudah diambil dibawa ke laboratorium untuk diperiksa kualitas dan kematangannya. Sel telur yang sudah matang diletakkan pada media kultur IVF sembari menunggu fertilisasi oleh sperma.

Fertilisasi mulai terjadi ketika sperma diletakkan bersama dengan sel telur dan diinkubasi selama semalam atau disuntikan langsung ke sel telur melalui proses intracytoplasmic sperm injection (ICSI).

Transfer Embrio

Tahapan berikutnya adalah transfer embrio. Satu atau lebih embrio yang berada di media kultur dimasukan ke dalam rahim melalui selang yang kecil dan tipis.

Jumlah maksimum embrio yang ditransfer disesuaikan dengan usia pasien, karakteristik embrio, dan faktor pertimbangan lainnya.

Setiap embrio yang ditransfer memiliki kemungkinan untuk berkembang dan tidak jarang terjadi multiple gestasi.

Transfer embrio dapat dimulai pada hari ke 3 atau hari ke 5, tergantung pada rencana dokter yang melakukan maupun kondisi embrio.

Sisa embrio yang sehat dan tidak terpakai dapat dibekukan dan disimpan di laboratorium untuk keperluan di masa yang akan datang.

Artikel Lainnya: Tips Sukses Program Bayi Tabung

Cara Menghitung HPL Program IVF

Secara umum, seorang wanita yang hamil akan membutuhkan waktu kurang lebih 40 minggu untuk menunggu waktu kelahiran. Angka ini didapat dari perhitungan hari pertama haid terakhir (HPHT).

Metode ini digunakan karena sebagian besar wanita tidak mengetahui secara pasti kapan tepatnya ovulasi terjadi.

Sedangkan bagi Anda yang menjalani kehamilan IVF, ovulasi dapat diketahui secara pasti, sehingga perkiraan tanggal kelahiran menjadi lebih tepat. Berikut ini merupakan metode yang digunakan untuk menghitung hari perkiraan lahir.

Menggunakan Tanggal Pengambilan Sel Telur

Cara menghitung HPL bayi tabung atau IVF bisa dilihat dari kapan sel telur diambil. Persalinan diperkirakan akan terjadi 38 minggu atau 266 hari terhitung sejak sel telur yang bagus dan sehat diambil.

Menggunakan Tanggal Transfer Embrio

Tidak semua wanita yang menjalani IVF menggunakan sel telur yang baru, tak jarang mereka harus mengulang proses IVF karena embrio sebelumnya mengalami kegagalan untuk berkembang.

Jika Anda menggunakan embrio yang sudah tersimpan atau frozen embrio maka HPL kelahiran Anda dihitung dari tanggal transfer embrio. Cara menghitung HPL dapat Anda lakukan dengan dengan cara 38 minggu dikurangi usia embrio yang ditanam.

Misalnya, jika usia embrio 3 hari dan Anda dinyatakan hamil hitungan HPL berupa 266-3= 263. Maka, artinya HPL Anda kemungkinan 263 hari kemudian.

Nah, contoh hitungan HPL kedua, misalnya saat usia embrio yang ditransfer saat itu berusia 5 hari, maka perkiraan kelahiran akan terjadi pada 261 hari kemudian.

Kalkulator ‘pintar’ IVF

Jika Anda tidak mau repot atau kesulitan menghitung HPL persalinan bayi tabung, Anda dapat mudah mengunduh aplikasi kalkulator IVF untuk mengetahui kapan hari membahagiakan itu tuba.

Prinsip kalkulator IVF sama hal nya dengan perhitungan manual. Anda cukup memasukan tanggal kapan sel telur diambil maupun tanggal transfer embrio. Nantinya hasil HPL Anda akan terhitung otomatis di aplikasi tersebut.

Seberapa Akurat Cara Menghitung HPL IFV Ini?

Menghitung HPL IVF lebih akurat dibandingkan dengan HPL kehamilan alami. Namun, perlu diketahui juga bahwa perkiraan tanggal kelahiran dapat berubah kapan saja tergantung kondisi dari ibu maupun janin.

Sebagai contoh, pada kehamilan IVF akan meningkatkan risiko terjadinya preeklampsia. Apabila ibu mengalami kondisi ini dan mengancam nyawa, salah satu jalan yang harus ditempuh adalah melakukan operasi caesar dan kelahiran akan maju dari tanggal perkiraan.

Meskipun menggunakan proses kehamilan IVF, tidak sulit bukan cara menghitung HPL buah hati? Sejatinya HPL merupakan gambaran kasar agar Anda siap menghadapi kelahiran.

Hari perkiraan lahir pun dapat berubah, tergantung dengan kondisi Anda dan janin. Jika Anda masih bingung dan kurang paham tentang cara menghitung HPL IFV atau alami, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami di layananan aplikasi Tanya Dokter dari KlikDokter!

(OVI/AYU)

PersalinanIVFBayi Tabung

Konsultasi Dokter Terkait