Menu
KlikDokter
Icon Search
Icon LocationTambah Lokasi KamuIcon Arrow
HomeIbu Dan anakKesehatan AnakJangan Selalu Dituruti, Ini Bahaya Kasih Anak iPad atau Tablet
Kesehatan Anak

Jangan Selalu Dituruti, Ini Bahaya Kasih Anak iPad atau Tablet

dr. Sara Elise Wijono MRes, 23 Feb 2020

Ditinjau oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Perkembangan zaman membuat kepemilikan gadget seperti tablet makin umum. Bahkan, banyak anak menggunakannya. Nah, orang tua mesti kenali bahayanya.

Jangan Selalu Dituruti, Ini Bahaya Kasih Anak iPad atau Tablet

Khususnya di kota-kota besar, gadget bukan barang asing bagi kehidupan keluarga. Bahkan, anak sering diberikan iPad atau jenis tablet lainnya untuk menghibur atau menenangkannya, atau ada yang menyebutnya sebagai “digital babysitter”.

Beragam alasan orang tua memberikan anak gadget atau gawai. Mulai dari agar anak tidak rewel, mudah makan, melatih kecerdasan anak lewat permainan edukatif, agar anak melek teknologi, dan sebagainya.

Semakin lama, screen time cenderung bertambah. Menurut survei dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rata-rata screen time anak usia 8-10 tahun per hari mencapai 6 jam!

Screen time ini merujuk pada jumlah waktu yang dihabiskan untuk menggunakan perangkat dengan layar seperti smartphone, komputer, laptop, TV, tablet, atau video game).

Sebetulnya penggunaan gadget tidak sepenuhnya buruk. Misalnya, menonton video edukatif bisa menambah pengetahuan anak. Namun, di sisi lain, bila penggunaan gawai tidak dibatasi, ada beberapa ancaman untuk anak.

Bahaya Penggunaan Gadget seperti iPad atau Tablet pada Anak

Dari segi kesehatan fisik, lamanya aktivitas screen time dikaitkan dengan risiko penyakit obesitas, yang ke depannya akan menjadi faktor risiko berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung, dan sebagainya.

Selain itu, menatap layar perangkat elektronik terus-menerus berpotensi menyebabkan kelelahan pada mata. Bahkan, ini bisa berujung pada gangguan penglihatan seperti rabun jauh atau miopia.

Masa anak-anak itu unik, karena ditandai dengan periode tumbuh kembang. Anak-anak bisa berkembang dengan baik apabila mendapatkan stimulasi yang sesuai.

Banyak ahli berpendapat, diperlukan stimulasi dua arah, misalnya dengan berinteraksi langsung dengan orang tua. Nah, screen time hanya memberi stimulasi satu arah, sehingga membuat anak tidak aktif secara fisik maupun mental.

Artikel lainnya: Kenali Plus Minus Anak Main Gawai

Dampak Buruk Gadget pada Kehidupan Sosial Anak

Salah satu akibat dari penggunaan iPad, tablet, atau gawai lainnya secara berlebihan adalah risiko anak mengalami keterlambatan bicara dan berbahasa.

Ingat, anak belajar bicara dan berbahasa melalui komunikasi dan interaksi, bukan dengan layar gawai. Hal ini terutama diamati pada anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun. Padahal, kemampuan bicara dan berbahasa merupakan keterampilan sosial yang sangat penting.

Lebih lanjut, penggunaan gadget sering membuat anak “terbius”, sehingga mengacuhkan lingkungan di sekitarnya. Akibatnya, anak kehilangan waktu untuk bersosialisasi. Waktu untuk meningkatkan kemampuan sosialnya tergantikan dengan layar perangkat elektronik.

Anak yang terbiasa main gadget tanpa kesepakatan aturan dilaporkan sulit untuk mengendalikan diri sendiri, seperti membatasi screen time-nya. Bahkan, anak sering kali mengamuk saat disuruh berhenti.

Padahal, belajar untuk mengendalikan diri (misalnya menunjukkan emosi sesuai dengan yang bisa diterima masyarakat) juga merupakan keterampilan yang perlu dipelajari anak.

Berbagai studi melaporkan, anak yang berinteraksi dengan layar gawai secara berlebihan lebih rentan memiliki berbagai masalah pada kesehatan mental, misalnya kecemasan dan depresi.

Artikel lainnya: Bingung Pilih Mainan untuk Anak? Ikuti Tips Ini!

Penggunaan internet dan media sosial juga meningkatkan risiko anak mengalami perundungan siber (cyberbullying). Pada kasus yang parah, ada beberapa bunuh diri pada anak karena ia di-bully terus-menerus.

Sebuah penelitian di Inggris melaporkan, ada dampak buruk terhadap citra diri anak-anak bila screen time-nya berlebihan. Mereka cenderung memiliki kepercayaan diri, harga diri, serta tingkat kebahagiaan yang lebih rendah.

Dengan kata lain, penggunaan iPad, tablet, atau jenis gawai lainnya dikaitkan dengan kesejahteraan diri yang lebih rendah.

Ada pula studi menarik di Kanada yang menemukan, screen time berlebihan pada masa kanak-kanak ternyata dampaknya bisa dirasakan hingga remaja.

Remaja ini umumnya lebih tidak berusaha dalam hal akademik di sekolah. Penyebabnya diduga akibat kebiasaan bermalas-malasan akibat screen time berlebihan, sehingga terbentuk suatu “kenyamanan” dan tak termotivasi untuk berusaha di kemudian hari.

Selain yang sudah disebut sebelumnya, ancaman bahaya penggunaan gadget pada anak yang tidak terkontrol masih banyak! Mulai dari postur tubuh yang buruk, stres, kelelahan fisik, dan masih banyak lagi.

Artikel lainnya: Tips Mudah Membatasi Screen Time pada Anak

Cegah Dampak Buruk Penggunaan Gawai Berlebihan pada Anak

Pastinya orang tua tak mau, kan, pemberian iPad atau tablet untuk anak berdampak buruk pada tumbuh kembang dan kesehatan mentalnya kelak di masa mendatang?

Organisasi dokter anak Amerika Serikat, American Academy of Pediatrics, menyarankan orang tua untuk memperhatikan hal-hal berikut ini yang berkaitan dengan screen time anak.

  • Anak usia di bawah 18 bulan sebaiknya tidak dibiarkan menggunakan gawai, dengan pengecualian untuk melakukan video call.
  • Anak usia 18-24 bulan bisa mulai diperkenalkan media digital bila orang tua menghendaki. Anak usia 2-5 tahun screen time-nya harus dibatasi, yaitu 1 jam per hari. Pilih program berkualitas untuk anak. Orang tua harus mendampingi anak saat menontonnya, serta menjelaskan konten program tersebut kepada anak.
  • Untuk anak usia 6 tahun ke atas, batasi penggunaan media beserta jenisnya. Pastikan agar penggunaan gawai tidak mengurangi waktu istirahat anak, aktivitas fisik, serta kegiatan lainnya yang baik untuk kesehatan dan tumbuh kembangnya.
  • Buatlah area bebas gawai di rumah (misalnya di kamar tidur) dan waktu tak boleh pegang gawai (misalnya saat makan atau mengerjakan pekerjaan rumah).
  • Bahas dan diskusikan tentang keamanan dunia maya secara rutin dengan anak, termasuk menghargai orang lain di dunia maya maupun nyata.

Penggunaan gadget, misalnya iPad, tablet lainnya, smartphone, atau perangkat elektronik lainnya memang tidak dilarang. Namun, tetapkan aturan dan batasan penggunaan dan screen time seperti lima poin di atas, agar anak terhindar dari bahayanya.

(RN/RPA)

Bahaya GadgetTumbuh Kembang Anakpola asuh

Konsultasi Dokter Terkait

Tanya Dokter