Covid-19

Pasien Coronavirus yang Sembuh Bertambah, Bagaimana Pengobatannya?

dr. Atika, 14 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Jumlah penderita coronavirus yang sembuh sudah lebih banyak daripada yang meninggal. Jadi, bagaimana cara pengobatan infeksi virus corona?

Pasien Coronavirus yang Sembuh Bertambah, Bagaimana Pengobatannya?

Korban meninggal akibat virus corona semakin bertambah. Terkini, Kamis (13/2) sekitar pukul 16.00 WIB, coronavirus sudah menyebabkan 1.369 kematian. Akan tetapi, kabar baiknya, semakin banyak pula orang yang dinyatakan sembuh usai terinfeksi virus yang akhirnya diberi nama COVID-19 ini.

Kabar terbaru, total pasien coronavirus yang sudah sembuh sudah mencapai 6.130 orang. Kabar ini tentu menggembirakan. Lantas, pengobatan apa yang diberikan pada pasien tersebut?

Seputar Fakta Coronavirus

Sebelum membicarakan pengobatan bagi pasien COVID-19, Anda sebaiknya tahu mengenai beberapa fakta tentang virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, ini.

Coronavirus adalah nama famili virus yang mudah ditemukan pada berbagai spesies binatang, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. Sesungguhnya, virus Corona pada hewan jarang menginfeksi manusia.

Namun, praktik mengonsumsi hewan liar di Wuhan diperkirakan menjadi awal berpindahnya virus ini dari hewan ke manusia. Hipotesis ini bermula dari fakta bahwa banyak pasien penderita coronavirus yang terkait dengan pasar besar hewan di wilayah Wuhan.

Saat ini, diyakini pula bahwa jenis virus ini mampu ditularkan antar manusia. Proses perpindahan virus melalui percikan air liur dan lendir pernapasan dapat memindahkan virus pada orang lain.

Dikhawatirkan, akibat kemampuannya untuk ditularkan di antara manusia, jenis virus Corona baru ini akan menyebabkan wabah seperti yang terjadi akibat virus MERS dan SARS.

Gejala gangguan kesehatan yang disebabkan oleh coronavirus jenis baru ini adalah sebagai berikut:

Berdasarkan CDC (Center for Diseases Control and Prevention), gejala virus Corona baru dapat timbul paling cepat 2 hari, hingga 14 hari pasca terpapar virus. Hal ini diperkirakan dari karakteristik infeksi yang disebabkan oleh virus MERS. Meski demikian, beberapa ahli menduga masa inkubasi virus ini bisa saja lebih lama.

Meski mudah sekali berpindah, penderita virus ini bukan berarti tidak bisa sembuh. Seperti sudah disinggung sebelumnya, 1.366 diketahui berhasil sembuh. Fakta ini tentu merupakan kabar baik, menandakan bahwa upaya pengobatan coronavirus memiliki titik terang.

Pengobatan Coronavirus

Saat ini, Tiongkok sedang berkejaran dengan waktu untuk mendapatkan obat dan vaksin untuk virus corona. Sambil menunggu itu, pengobatan coronavirus selama ini masih difokuskan pada peningkatan imunitas penderita dan perawatan suportif.

Untuk pasien yang mengalami gejala mengganggu, seperti demam, batuk, dan sesak napas, diberikan perawatan suportif, seperti obat-obatan dan oksigen. Hal ini diberikan untuk kenyamanan penderita.

Pada penderita yang mengalami kasus yang lebih berat, tatalaksana yang diberikan perlu ditambah. Utamanya kasus berat terjadi pada penderita yang berusia lanjut atau anak-anak yang terinfeksi coronavirus. Ketika terjadi gangguan organ pernapasan berat, penanganan hingga alat bantu napas yang invasif perlu dipertimbangkan.

Dengan penanganan yang tepat dan suportif di atas, seiring juga dengan membaiknya imunitas tubuh, pasien berpeluang untuk sembuh.

Sementara itu, perkembangan terbaru saat ini, Tiongkok sedang melakukan uji acak terkontrol atas sebuah obat yang diyakini efektif melawan coronavirus. Obat tersebut adalah Remdesivir, suatu obat yang umum digunakan sebagai obat anti-HIV (Human Immunodeficiency Virus),

Sejak Selasa, 4 Februari 2020, Tiongkok mulai menjalankan uji klinisnya terhadap Remdesivir. Obat ini dibuat oleh Gilead, sebuah perusahaan obat Amerika.

Obat yang dimasukkan ke pembuluh darah vena ini memang belum selesai menjalani uji terhadap manusia, tapi uji laboratorium memberikan hasil yang memuaskan. Pada studi yang dilakukan terhadap mencit dan monyet, Remdesivir mampu melawan coronavirus.

Hal ini tentu menjadi secercah harapan dalam pengobatan coronavirus. Sebab, hingga saat ini memang belum ada pengobatan coronavirus yang spesifik dan meyakinkan.

Semakin bertambahnya pasien coronavirus yang sembuh menandakan sebuah titik terang dan harapan. Semoga uji coba yang dilakukan bisa membuahkan hasil yang baik untuk semua pasien yang sudah terinfeksi. Pantau terus perkembangan virus corona hanya di aplikasi KlikDokter.

[HNS/RPA]

virus coronawabahinfeksi virus

Konsultasi Dokter Terkait