Covid-19

Inilah 5 Penyakit Lain yang Gejalanya Mirip Virus Corona

dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, 14 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Virus corona sulit dideteksi karena punya gejala yang mirip dengan penyakit lain. Apa saja penyakit yang mirip dengan COVID-19 ini?

Inilah 5 Penyakit Lain yang Gejalanya Mirip Virus Corona

Infeksi yang disebabkan coronavirus pada awal tahun 2020 ini memang sudah memakan korban hingga 1.369 pada Kamis, (13/02). Parasit yang disebut dengan COVID-19 sudan menginfeksi 60.342 orang. Virus ini muncul pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok akhir 2019 lalu.

Dengan makin banyaknya orang yang terinfeksi virus 2019-nCoV ini, WHO pun membuat status darurat kesehatan global. Tahukah Anda bertambahnya kasus virus corona setiap hari bukan tanpa sebab.

Hal ini karena gejala infeksi virus corona mirip dengan infeksi penyakit lainnya. Gejala wabah corona Wuhan ini yang harus diketahui adalah demam, batuk kering, sesak napas, sakit tenggorokan, dan juga pilek. Mirip dengan penyakit biasa, kan?

Maka itu, infeksi virus corona sedikit sulit didiagnosis tanpa pemeriksaan kesehatan yang lengkap.

Kemiripan gejala ini mungkin terjadi akibat bagian tubuh yang diserang oleh CONVID-19 atau virus lainnya sama, yaitu paru-paru dan sistem pernapasan lainnya. Di mana infeksi pada saluran pernapasan memang sudah tidak asing dialami.

Infeksi Virus yang Mirip dengan Penyakit Virus Corona

Ada kemungkinan beberapa orang yang sebenarnya mengalami infeksi corona menyepelekan gejala penyakit yang dideritanya. Bahkan, berpikir ini adalah penyakit biasa. Lalu, apa saja penyakit yang gejalanya mirip dengan infeksi virus corona?

  1. Influenza

Penyakit influenza atau akrab disebut flu merupakan penyakit yang umum dialami banyak orang. Penyakit ini dapat disebabkan oleh beberapa subtipe virus influenza. Misalnya, flu babi (H1N1) dan flu burung (H5N1).

Influenza terjadi virus masuk ke dalam tubuh dan menyerang sistem pernapasan. Setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menduplikat dirinya jadi lebih banyak dan menginfeksi sistem pernapasan.

Gejala penyakit influenza umumnya berupa demam, sakit tenggorokan, batuk kering, nyeri otot, dan sakit kepala. Meskipun sama menular melalui droplet seperti infeksi virus corona, kasus kematian akibat  flu terbilang rendah.

Kematian terbanyak akibat influenza biasanya dialami oleh kelompok pasien dengan karakteristik tertentu. Misalnya,lansia atau pasien dengan daya tahan tubuh yang lemah.

Pada anak kecil, flu dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), otitis media di telinga, dan pneumonia pada kasus yang lebih sedikit.

Artikel Lainnya: Fakta Virus Corona dan Influenza, Bagaimana Pencegahan Terefektifnya?

  1. Adenovirus

Infeksi adenovirus adalah salah satu kondisi yang beberapa gejalanya mirip dengan penyakit  flu dan virus corona, misalnya seperti pilek dan demam. Selain itu,  ada berbagai penyakit yang dapat disebabkan oleh infeksi adenovirus.

Contohnya seperti pneumonia, faringitis, meningitis, dan konjungtivitis pada mata, dan ini cukup banyak dialami di masyarakat.

Untuk membedakan dengan infeksi virus corona, dokter harus melakukan pemeriksaan yang detail. Ini karena infeksi adenovirus adalah penyakit yang bersifat self-limiting.

Maksudnya, dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu tertentu. Ini dengan catatan penderita memiliki sistem daya tahan tubuh yang normal atau baik, ya.

Artikel Lainnya: Remdesivir, Apakah Jadi Jawaban untuk Sembuhkan Pasien Virus Corona?

Pneumonia Bakteri yang Mirip Corona Virus

Sebelum mengetahui wabah tersebut adalah infeksi virus corona, banyak yang menyebutnya pneumonia misterius dari Kota Wuhan. Hal ini karena beberapa orang secara bersamaan mengalami radang paru-paru tersebut tanpa diketahui penyebabnya.

Bahkan, ada yang berpikir ini adalah pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Ingin tahu jenis radang paru yang mirip dengan infeksi COVID-19?

  1. Pneumonia akibat Streptococcus pneumoniae

Streptococcus pneumoniae atau sering juga disebut sebagai pneumokokus merupakan jenis bakteri yang sering menyerang orang dewasa.

Kasus infeksi akibat bakteri ini kerap ditemukan pada lingkungan yang padat akibat penularan antar manusia. Misalnya, di rumah tahanan, penampungan, atau panti jompo.

Gejala penyakit ini biasanya diawali dengan menggigil tanpa sebab yang diikuti dengan timbulnya demam, batuk berdahak, lemas, dan nyeri dada.

Artikel Lainnya: Hati-hati Virus Corona, Ini Pertolongan Pertama untuk Mengatasinya

  1. Pneumonia akibat Haemophilus influenzae

Infeksi akibat Haemophilus influenzae dapat menyebabkan pneumonia pada anak di negara berkembang.

Pasien dewasa yang terserang penyakit ini umumnya memiliki penyakit yang punya kondisi kronis seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), infeksi HIV positif, atau diabetes.

Tanda atau gejala terkena infeksi akibat H. Influenzae ini tidak begitu berbeda dengan gejala virus corona, seperti batuk, demam, dan sesak napas.

  1. Pneumonia Bakterial Atipika, Legionellosis

Legionellosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri gram negatif Legionella pneumophila. Bakteri ini biasanya ditemukan di genangan air rumah, seperti pemanas air, air sisa AC, atau air bocor dari pipa dalam bangunan.

Wabah penyakit ini pun dapat terjadi jika terdapat kontaminasi besar-besaran pada sistem air, misalnya di rumah sakit. Meski begitu, tidak ada laporan bahwa penyakit ini dapat menular antar manusia.

Gejala legionellosis umumnya diawali dengan nyeri kepala, nyeri otot, kelemahan, diare dan nyeri perut. Karena gejalanya yang mirip dengan berbagai infeksi lainnya, penyakit ini kerap disalahpahami dan didiagnosis sebagai infeksi virus.

Nah, sekarang Anda sudah tahu, kan, apa saja gejala penyakit yang mirip infeksi virus corona? Sebagai informasi tambahan, semua penyakit yang dijelaskan di atas sama-sama punya risiko yang bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

Jadi, jika ada gejala atau keluhan yang Anda rasakan, segera periksa ke dokter. Untuk lebih praktisnya, konsultasi soal virus corona dapat dilakukan langsung dengan dokter lewat fitur LiveChat 24 jam, hanya di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

virus coronawabahinfeksi virusPneumonia

Konsultasi Dokter Terkait