HomeGaya hidupSeksHal yang Perlu Kamu Tahu Soal Ereksi Klitoris
Seks

Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Ereksi Klitoris

dr. Muhammad Iqbal Ramadhan, 06 Agu 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Ereksi bukan hanya milik para pria. Ternyata, wanita juga bisa mengalami hal tersebut, biasanya disebut ereksi klitoris. Yuk, cari tahu lebih lanjut.

Hal yang Perlu Kamu Tahu Soal Ereksi Klitoris

Saat mendengar kata “ereksi”, pikiran kamu mungkin tak akan jauh dari pria dan penis. Padahal, ketika terangsang secara seksual, ereksi juga bisa terjadi pada wanita! 

Hanya saja, kondisi membesarnya organ seksual wanita tidak terlihat jelas, karena ereksi terjadi pada klitoris. Klitoris terletak di bagian atas vulva, tepatnya di atas uretra (saluran kemih) dan area bukaan vagina. Bagian tubuh wanita ini terlindungi di bawah lapisan penutup klitoris. 

Layaknya sebuah tombol kecil, organ klitoris bisa menjadi lebih besar ketika terangsang. Namun, karena lokasinya tersembunyi, ereksi klitoris sulit dideteksi. Klitoris yang terlihat hanya sekitar seperempat dari ukuran sebenarnya. Bagian klitoris lainnya terdapat di dalam tubuh.

Nah, agar lebih paham mengenai kondisi ereksi wanita, simak terus penjelasan di bawah ini ya!

Ereksi Klitoris Normal Terjadi

Seperti telah disampaikan, pengertian ereksi pada wanita adalah ketika organ klitoris membesar dan membengkak. Saat wanita terangsang, darah mengalir menuju klitoris sehingga menyebabkan organ kewanitaan ini membesar. Proses ereksi ini mirip dengan penis. 

Meski begitu, kondisi ereksi pada wanita bukanlah fenomena aneh. Seorang konselor seks dan penulis buku Mastering Multiple Sex,  Eric M. Garrison menuturkan, ereksi klitoris adalah hal yang sangat normal dan secara alami bisa dirasakan wanita.

Selain akibat rangsangan seksual, ereksi klitoris juga bisa terjadi saat tidur dan bangun dari tidur. Penyebabnya, karena wanita memiliki nocturnal clitoral tumescence (NCT), yaitu kondisi membengkaknya klitoris secara spontan saat terlelap ataupun terjaga dari tidur. 

Pembengkakan vagina terutama terjadi selama fase tidur rapid eye movement (REM), yaitu kondisi ketika tubuh dalam keadaan relaks, tetapi mata bergerak dengan cepat. 

Kondisi serupa juga dialami pria. Jadi pria juga bisa mengalami ereksi ketika tidur dan terjaga dari tidurnya. 

Artikel Lainnya: Fakta Medis Seputar Sunat Wanita yang Perlu Anda Ketahui

Ciri-Ciri Ereksi pada Wanita

Ereksi pada wanita menyebabkan klitoris membesar dan membengkak. Pembesaran area klitoris yang dapat kamu lihat bahkan bisa mencapai 50 hingga 300 persen. 

Selain itu, ciri-ciri ereksi wanita juga disertai sejumlah tanda, di antaranya:

  • Bibir vagina membengkak 2-3 kali lipat dari biasanya.
  • Klitoris yang tadinya berwarna pucat akan berubah warna menjadi lebih merah muda. Apabila klitoris berwarna merah muda, warnanya akan berubah menjadi lebih merah ketika ereksi. 
  • Ereksi klitoris menyebabkan kelenjar Bartholin yang ada di dalam vagina mengeluarkan pelumas alami. Alhasil, klitoris maupun bibir vagina bagian dalam akan basah dan tampak lebih berkilau.
  • Saat klitoris membesar, bagian ini akan terasa sangat sensitif ketika disentuh. Hal ini bisa memunculkan perasaan nikmat dan cenderung menggelitik. 

Sayangnya, sebagian besar wanita tidak mengenali rasa dan ciri ereksi klitoris. Meski begitu, tidak sedikit kaum hawa yang bisa merasakan ereksi. 

Cara Merangsang Ereksi Klitoris

Akan sangat bagus jika kamu bisa mengalami ereksi klitoris saat sesi foreplay. Itu tandanya pasangan mampu membuat kamu terangsang. Namun, jangan berhenti hanya di situ saja, ya! 

Ereksi klitoris masih bisa dieksplorasi sehingga sesi bercinta bisa bertambah “panas”. Pasangan kamu bisa melakukan sejumlah cara di bawah ini untuk membuat suasana semakin bergelora, di antaranya:

  • Sentuh klitoris dan area di sekitarnya menggunakan jari. Lakukan gerakan memutar searah ataupun berlawanan dengan jarum jam.
  • Usap klitoris dari bawah ke atas atau ke samping. 
  • Lakukan secara perlahan, lalu tambah intensitas gerakan jari ketika wanita sudah terlihat menikmati.
  • Durasi ereksi klitoris juga bisa dipertahankan lebih lama menggunakan sex toy

Artikel Lainnya: Beberapa Kondisi yang Menyebabkan Vagina Kram

Bisakah Ereksi Klitoris Menandakan Suatu Penyakit?

Normalnya, ereksi klitoris terjadi saat kamu memperoleh rangsangan seksual. Jika ereksi terjadi tanpa rangsangan, hal ini bisa menandakan masalah, seperti gangguan gairah genital persisten (PGAD) atau priapismus.

PGAD adalah kondisi yang dapat menyebabkan kamu terangsang dan mengalami ereksi klitoris bahkan ketika tidak ada rangsangan fisik, visual, suara, atau lainnya. Kabar buruknya, kondisi ini bisa sangat mengganggu kehidupan sehari-hari.

Ereksi akibat PGAD umumnya berlangsung selama kurang lebih 4 jam dan disertai rasa nyeri. Bahkan, ereksi klitoris berkepanjangan bisa menyebabkan munculnya jaringan parut yang sulit dihilangkan di bawah klitoris.

Priapismus sendiri bisa terjadi karena efek samping obat, zat psikoaktif, anemia sel sabit, dan kelainan darah.

Ereksi klitoris adalah hal yang normal, selama kondisi ini dipicu oleh rangsangan seksual.

Apabila kamu sering mengalami ereksi tanpa rangsangan seksual sama sekali, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kami melalui fitur tanya dokter online di KlikDokter

Yuk, #JagaSehatmu dengan merawat kesehatan organ reproduksi secara rutin. Tips menjaga kebersihan vagina bisa disimak dengan download aplikasi KlikDokter

(ADT/JKT)

Referensi:

Journal of Urology. Diakses 2022. Clitoral Sexual Arousal: Neuronal Tracing Study From the Clitoris Through the Spinal Tracts.

Hormones and Behavior Journal. Diakses 2022. Female Sexual Arousal: Genital Anatomy and Orgasm in Intercourse.

The FASEB Journal. Diakses 2022. The neurovascular mechanism of clitoral erection:nitric oxide and cGMP-stimulated activation of BK Ca channels.

ereksiklitoris

Konsultasi Dokter Terkait