Ginjal dan Saluran Kemih

Pertolongan Pertama Saat Menemukan Darah di Urine

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 18 Mar 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Pernahkah kamu menemukan darah di urine? Sebenarnya, kencing darah tanda penyakit apa? Mari simak penyebab dan cara mengatasinya di sini.

Pertolongan Pertama Saat Menemukan Darah di Urine

Darah di dalam urine ini dapat membuat urine berwarna kemerahan atau sedikit kecoklatan. Urine yang normal seharusnya tidak mengandung darah sedikit pun, kecuali pada perempuan yang sedang menstruasi.

Kencing darah disebut juga sebagai hematuria. Hematuria terbagi menjadi mikroskopik dan makroskopik. Hematuria mikroskopik adalah ketika darah dalam urine hanya sedikit dan hanya dapat diketahui melalui pemeriksaan urinalisis. 

Sedangkan hematuria makroskopik adalah perdarahan yang terlihat langsung ketika buang air kecil. Selain urine yang berubah warna menjadi merah mudah, kemerahan, atau kecoklatan, terdapat gejala hematuria lainnya yang menyertai yang bergantung pada penyebab utamanya. 

Gejala tersebut, antara lain adanya gumpalan darah, nyeri perut bagian bawah, sering buang air kecil, atau justru sulit buang air kecil.

Penyebab Kencing Darah

Adapun berbagai penyebab kencing berdarah atau hematuria yang perlu diketahui. Berikut ulasannya. 

1. Infeksi Kandung Kemih

Infeksi ini terjadi ketika adanya bakteri yang masuk ke dalam saluran kemih kamu atau uretra. Bakteri tersebut kemudian berkembang biak di kandung kemih hingga menyebabkan masalah pada bagian tubuh tersebut. 

Gejala dari infeksi kandung kemih dapat berupa keinginan untuk buang air kecil, nyeri dan terbakar dengan buang air kecil, dan urine yang berbau sangat kuat.

2. Infeksi Ginjal (Pielonefritis)

Infeksi ginjal terjadi ketika adanya bakteri yang masuk ke dalam ginjal melalui aliran darah atau berpindah dari ureter (saluran yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih). 

Gejala untuk kondisi ini umumnya mirip dengan infeksi kandung kemih. Namun, infeksi ginjal lebih cenderung menyebabkan demam dan nyeri pinggang pada penderitanya.

3. Batu Ginjal

Mineral dalam urine pekat kadang-kadang membentuk kristal di dinding ginjal atau kandung kemih kamu. Seiring waktu, kristal dapat menjadi batu kecil yang keras. Batu tersebut umumnya tidak menimbulkan rasa sakit sehingga kerap tidak disadari. 

Namun, ada beberapa tanda yang bisa dikaitkan dengan kondisi ini, seperti urine berwarna merah muda atau cokelat, urine yang keruh dengan bau yang kuat, serta sering kencing dalam jumlah sedikit

Artikel Lainnya: Makanan dan Minuman Pantangan Saat Alami Infeksi Saluran Kemih 

4. Penyakit Ginjal

Perdarahan urine mikroskopik adalah salah satu gejala umum glomerulonephritis yaitu peradangan sistem penyaringan pada ginjal. 

Glomerulonephritis ini dapat menjadi bagian dari penyakit sistemik seperti diabetes atau dapat terjadi dengan sendirinya.

Salah satu gejala penyakit ini adalah urine yang berwarna merah muda atau kecoklatan. Gejala tersebut bisa pula disertai dengan urine yang berbusa, jarang pipis, hingga meningkatnya tekanan darah. 

5. Kanker

Urine berdarah dapat juga menjadi tanda dari kanker ginjal, kanker kandung kemih, atau kanker prostat. Sayangnya, kanker sering tidak memiliki tanda atau gejala pada stadium awal ketika kanker lebih mudah diobati.

Diagnosis dini akan membantu mengurangi perburukan kanker. Oleh sebab itu, segeralah memeriksakan diri ke dokter ketika kencing mengeluarkan darah. 

6. Pembesaran Prostat

Hematuria dapat terjadi karena pembesaran prostat pada laki-laki berusia paruh baya. Prostat terletak di bawah kandung kemih dan dekat dengan uretra. Ketika prostat membesar, prostat akan menekan uretra. 

Kondisi tersebut akan menyebabkan masalah buang air kecil dan dapat mencegah kandung kemih dikosongkan dengan sepenuhnya. Pada gilirannya, hal ini dapat mengakibatkan infeksi saluran kemih dengan darah dalam urine.

7. Obat-obatan

Beberapa jenis obat-obatan dapat menyebabkan hematuria. Obat-obat tersebut adalah penicillin, aspirin, pengencer darah seperti heparin dan warfarin, dan cyclophosphamide (obat yang digunakan untuk mengatasi kanker jenis tertentu).

Artikel Lainnya: Cara Tepat Mengatasi Sering Kencing pada Ibu Hamil

8. Makanan Tertentu

Beberapa jenis makanan dapat membuat urine menjadi warna merah. Namun, kondisi ini sebenarnya bukan terjadi karena adanya darah dalam urine. 

Buah beri, buah bit, dan buah naga dapat membuat urine terlihat kemerahan. Biasanya warna merah dalam urine ini akan menghilang dalam beberapa hari.

9. Kelainan Darah

Beberapa kelainan darah seperti hemofilia dan anemia sel sabit juga dapat menjadi salah satu penyebab kencing darah. 

Perdarahan yang spontan dapat terjadi pada penderita hemofilia. Itulah sebabnya, darah dalam urine dapat terjadi.

10. Olahraga yang Berlebihan

Olahraga yang berlebihan juga dapat membuat urine terlihat kemerahan. Kondisi ini biasanya terjadi pada pelari maraton. 

Produk pemecahan sel darah merah dan otot akibat olahraga yang berlebih dapat muncul dalam urine dan membuat urine tampak menjadi lebih gelap.

Itulah beberapa penyebab kencing keluar darah atau berwarna kemerahan. Segeralah pergi ke dokter untuk berkonsultasi ketika kamu menemukan darah dalam urine walau hanya sekali saja. Ingat apa saja gejala-gejala yang kamu alami saat berkemih. 

Cara Mengobati Kencing Berdarah

Bahaya Menahan Buang Air Kecil Saat Travelling

Jika kamu menemukan urine yang tampak tidak seperti biasanya, maupun tidak yakin bahwa apa yang kamu alami merupakan hal yang normal atau tidak, periksakan ke fasilitas kesehatan. Bagaimana langkah yang tepat dilakukan dalam menemukan darah pada urine?

1. Mintalah Bantuan

Hubungi layanan atau fasilitas kesehatan untuk mengatur janji dengan dokter, meskipun kamu hanya mendapati darah sekali saja dalam urine. Beri tahu operator mengenai kondisi kamu di telepon.

Misalnya, apakah terasa nyeri saat berkemih, atau bentuk darah dalam air seni apakah berupa gumpalan, berwarna merah, pink, oranye, maupun cokelat.

2. Perhatikan Gejala

Dengan memperhatikan gejala yang dialami, kamu dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dokter atau petugas kesehatan saat sesi konsultasi. 

Berikut daftar pertanyaan yang pada umumnya akan diajukan mengenai gejala yang kamu rasakan:

  • Bagaimana warna darah yang ditemukan dalam urinemu?
  • Apakah terdapat gumpalan darah dalam urine kamu? Bagaimana bentuknya dan seberapa besar ukurannya?
  • Apakah terdapat darah di awal kamu mulai berkemih, atau di akhir berkemih, atau bahkan selama kamu berkemih keluar darah terus-menerus?
  • Apakah terdapat rasa nyeri saat berkemih? Di sebelah mana rasa nyeri dirasakan? (contohnya, di samping kiri maupun kanan perut, pinggang, area selangkangan maupun kelamin)
  • Apakah terdapat gejala lain seperti frekuensi berkemih yang meningkat, maupun tidak dapat menahan untuk buang air kecil? Apakah terdapat demam?

Artikel Lainnya: Tanda-Tanda Air Kencing yang Tidak Normal

3. Tindak lanjut

Sering kali penyebab terdapatnya darah dalam urine tidaklah serius, tapi tetap perlu diperhatikan. 

Setelah melakukan pemeriksaan fisik, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang lainnya seperti:

  • Urinalisis atau pemeriksaan urine untuk memeriksa adanya infeksi saluran kemih maupun penyakit ginjal.
  • Pemeriksaan darah untuk mengecek apakah adanya penyakit ginjal.
  • Pencitraan ginjal untuk melihat adanya tumor, batu pada kandung kemih maupun ginjal, prostat yang membesar, maupun adanya sumbatan yang berpengaruh pada aliran urine.
  • Pemeriksaan sistoskopi, yakni melihat kandung kemih menggunakan kamera kecil untuk memeriksa adanya tumor maupun batu kandung kemih.

Sebagian individu akan rentan menemukan darah dalam urine karena adanya penyakit yang sudah dimiliki sebelumnya. Misalnya, infeksi saluran kemih, batu ginjal, pembesaran prostat, trauma terhadap saluran kemih, penyakit ginjal.

Bisa juga akibat beberapa kanker, yakni kanker kandung kemih, ginjal, maupun prostat.

4. Minum Air Putih yang Cukup

Minum air putih sesuai dengan kebutuhan adalah salah satu pertolongan pertama saat mengalami hematuria. Setidaknya, konsumsilah air putih minimal 2 liter sehari jika kamu tidak memiliki penyakit ginjal.

Minum cukup air putih menghindarkanmu dari dehidrasi sekaligus menjaga kesehatan kulit dan organ tubuh lainnya.

5. Jaga Pola Makan Sehat

Pola makan yang sehat dan seimbang akan menunjang kesehatan tubuh kamu, termasuk saat alami kondisi hematuria.

Kamu bisa perbanyak buah-buahan yang kaya vitamin, mineral, dan antioksidan. Nutrisi ini memperkuat sistem imun untuk melawan bakteri di kandung kemih.

Pemeriksaan urine berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan kamu. Jangan lupa pula untuk minum air yang cukup dan menjaga pola makan yang sehat.

Konsultasi langsung dengan dokter menyangkut masalah kesehatanmu lewat fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter. 

(PUT/AYU)

urinedarah

Konsultasi Dokter Terkait