Kanker

5 Rencana Pengobatan Kanker dan Alasan untuk Tetap Optimis

Krisna Octavianus Dwiputra, 07 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Kanker masih menjadi masalah kesehatan terberat di dunia. Tetapi Anda harus tetap optimis, karena ada beberapa inovasi baru soal pengobatan kanker.

5 Rencana Pengobatan Kanker dan Alasan untuk Tetap Optimis

Kanker masih menjadi salah satu penyakit mematikan dan sampai sekarang belum ada obat patennya. Akan tetapi, para pasien kanker harus tetap optimis untuk meningkatkan energi positif yang baik untuk proses penyembuhan. Kabarnya, ditemukan beberapa inovasi pengobatannya. Apa saja itu?

5 Rencana Pengobatan Kanker di Masa Depan

Masih dalam memperingati Hari Kanker Sedunia yang jatuh pada 4 Februari lalu, kini inovasi teknologi diharapkan mampu memajukan pengobatan kanker.

Umumnya, dokter akan berusaha mengobati kanker dengan beberapa cara. Misalnya, kemoterapi, radiasi, sampai imunoterapi. Namun, tidak semua orang dapat sembuh dari kanker lewat terapi-terapi tersebut.

Maka dari itu, sekarang tidak ada alasan untuk pesimis, karena European Institute of Innovation and Technology (EIT) dan Uni Eropa telah merencanakan 5 pengobatan untuk menyembuhkan kanker.

Berikut 5 inovasi yang mampu membantu mengubah masa depan  pengobatan kanker yang perlu Anda ketahui.

  1. Artificial Intelligence (AI)

AI adalah sistem yang rencananya akan digunakan untuk mendiagnosis kanker. Sistem pengobatan ini juga diyakini dapat meningkatkan diagnosis yang akurat sekaligus bisa mengobati penyakit kanker.

Salah satu sistem AI yang sudah ditemukan adalah alat OncoWatch. Ini adalah sebuah proyek dari EIT Health yang bekerja untuk mendiagnosis kanker prostat. Katanya, hasil diagnosis alat ini sama tepat atau akurat dengan hasil dari dokter-dokter ahli.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Oncology, OncoWatch sudah bisa menentukan skor Gleason, yaitu penanda adanya kanker prostat di dalam tubuh.

OncoWatch juga diyakini punya kemampuan untuk mengurangi beban kerja ahli uropatologi. Bahkan, alat ini bisa membantu para dokter ahli kanker untuk mengatasi kasus yang sulit.

Artikel Lainnya: 7 Komplikasi Kanker yang Perlu Anda Tahu

  1. Uji Klinis Obat Penghambat Protein Kanker

Sebuah startup baru bernama Peptomyc, bersama EIT Health, melakukan penelitian yang tujuannya bisa mengobati pasien dengan kanker jenis apa pun.

Mereka sekarang sedang fokus menemukan pengobatan yang dapat menghambat protein Myc. Ini adalah protein yang memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup dan proliferasi sel kanker.

Nantinya, obat ini akan menjadi penghambat protein Myc dan mencegah sel kanker menyebar dan bertambah banyak. Peptomyc sekarang sedang menyelesaikan tahap produksi obat dan akan diuji klinis pada pasien kanker di tahun 2020 ini.

  1. Cara untuk Mendiagnosis Kanker Prostat Lebih Awal

Stockholm3 adalah salah satu proyek dukungan EIT Health yang berusaha menemukan pengobatan kanker. Inovasi yang ditemukan nanti ini berbentuk alat tes darah yang bisa menganalisis lima penanda protein dan 100 penanda genetik kanker prostat.

Tes ini terus dikembangkan untuk memprediksi risiko kanker prostat secara akurat, dan apakah pasien perlu biopsi atau tidak selama masa pengobatannya.

Sampai sekarang, alat ini sudah digunakan dalam praktik dokter di Swedia, Norwegia, Finlandia dan Denmark. Alat tes ini kemungkinan dapat menggantikan atau melengkapi tes Prostat Specific Antigen (PSA) yang umumnya sudah digunakan lebih dahulu untuk memeriksa kanker prostat

  1. Penelitian dengan Data Pasien

Imunoterapi adalah salah satu pengobatan yang membantu sistem kekebalan tubuh pasien semakin kuat melawan kanker. Namun, para dokter masih tidak mengerti ada pasien yang berhasil dan ada yang tidak manjur saat diobati pakai imunoterapi.

Maka dari itu, sekarang sedang dikembangan project bernama I4PCM. Proyek ini mencoba menyatukan beberapa pusat perawatan kanker agar mereka bisa berbagi data pasien dalam meningkatkan perawatan secara personal.

Dengan mengumpulkan dan menyatukan informasi dari data klinis, lingkungan, genomik, pencitraan, dan hal lainnya, ini akan membantu mengubah pendekatan dokter dan peneliti dalam meneliti kanker.

  1. Tes Awal untuk Kanker Kolorektal

Berhubung inovasi pengobatan kanker ini dilakukan di Eropa, maka pengobatannya baru dilakukan sesuai dengan prevalensi penyakit di sana. Ya, kanker kolorektal adalah kanker paling umum ketiga pada pria dan kedua paling umum pada wanita di benua Eropa, karena selalu saja ditemukan ada 450 ribu pasien baru setiap tahunnya.

Pasalnya, jika tumor di kolorektal sudah berhasil diobati, kira-kira sekitar 50% penyembuhan, pasien rata-rata akan mengembangkan kondisi metastasis hati kolorektal (CRLM). Ini adalah suatu komplikasi yang parah dan seringkali fatal risikonya.

Eropa sedang mengembangkan COLO-MET, yaitu sebuah tes urine hemat biaya yang bisa digabung dengan tes darah. Nantinya, tes ini bisa mendeteksi CRLM sejak awal dan mencegah kanker semakin berkembang dengan perawatan tepat.

Artikel Lainnya: Berapa Lama Kemoterapi Harus Dilakukan untuk Perawatan Penderita Kanker?

Perlunya Optimis Saat Masa Pengobatan Kanker

Secanggih apa pun pengembangan untuk kesembuhan kanker, namun tidak akan berguna kalau tidak dibantu dengan rasa optimis. 

Memang sulit untuk tetap optimis ketika mengidap kanker, tapi hal itu bukan tidak mungkin dirasakan. Ada banyak penelitian yang menghubungan tentang rasa optimis dan bagaimana efeknya untuk memengaruhi kesehatan fisik seseorang.

Ketika pikiran Anda optimis atau yakin untuk sembuh, secara tidak langsung tubuh juga akan berusaha keras turut menguatkan diri. Hal ini membuat harapan pasien kanker yang mau sembuh bisa benar-benar terjadi. Apalagi jika dibarengi dengan pengobatan medis yang tepat.

Nah, selain penting, Anda juga perlu untuk melakukan deteksi dini kanker. Hal ini disebabkan masyarakat pada umumnya baru memeriksakan dirinya ke dokter setelah timbul gejala yang dirasa mengganggu.

"Dalam kenyataannya, penyakit kanker dapat dideteksi sejak dini. Semakin cepat penyakit kanker terdeteksi, maka tingkat kesembuhannya juga akan semakin tinggi," ujar dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter.

Selain itu, semakin dini kanker terdeteksi, maka semakin kecil juga biaya yang dikeluarkan untuk proses penyembuhannya. Biaya tes deteksi dini pun jauh lebih murah dibandingkan dengan biaya perawatan jika penyakit kanker diketahui sudah masuk stadium lanjut.

Jadi, kesembuhan kanker sekarang kemungkinan bisa terjadi karena didukung oleh banyak penemuan baru, rasa optimis diri sendiri, dan juga pencegahan yang dilakukan dengan deteksi dini. Maka, untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengobatan kanker, jangan ragu ajukan pertanyaan lewat fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter.

(OVI/AYU)

Kanker KolorektalKanker Prostat

Konsultasi Dokter Terkait