HomeInfo SehatMataMata Terus Berair, Kapan Anda Perlu Khawatir?
Mata

Mata Terus Berair, Kapan Anda Perlu Khawatir?

dr. Nadia Octavia, 02 Feb 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Pada dasarnya, mata memiliki mekanisme sendiri untuk memproduksi air mata. Namun, bila mata terus berair, sebetulnya apa penyebabnya?

Mata Terus Berair, Kapan Anda Perlu Khawatir?

Ada banyak hal yang bisa bikin mata berair, seperti kelilipan debu, mengiris bawang, menguap, terlalu lama memandangi layar komputer, dan sebagainya. Ini merupakan reaksi normal. Namun, jika mata terus-terusan berair, Anda mesti waspada.

Keluhan mata perih dan berair tentu bisa mengganggu penampilan, apalagi saat sedang menghadiri acara penting. Sayangnya, kondisi ini sering disepelekan, karena dianggap bisa selesai hanya dengan menyeka air mata dengan tisu.

Padahal, bila mata berair bukan karena aktivitas yang disebutkan di atas dan terjadi terus-terusan, itu bisa merupakan tanda infeksi atau kondisi yang lebih berbahaya lainnya.

Beragam Penyebab Mata Berair

Saat Anda mengalami keluhan mata berair lebih sering dari kondisi normal, apalagi juga disertai keluhan lainnya seperti mata perih dan tampak kemerahan, bisa jadi penyebabnya adalah hal-hal di bawah ini.

1. Alergi

Alergi dapat menimbulkan gejala pada berbagai organ di tubuh, mulai dari kulit, saluran cerna, saluran pernapasan, hingga mata.

Pencetus alergi pada setiap orang bisa berbeda-beda. Mulai dari debu, serbuk tumbuhan, tungau, bulu binatang, dan sebagainya. Selain mata merah dan berair, alergi juga bisa membuat mata gatal.

Rasa gatal pada mata bisa memperberat gejala bila mata terus-terusan dikucek. Untuk mengatasinya, biasanya butuh obat antihistamin.

2. Cuaca Kering

Cuaca yang kering seperti saat musim kemarau tak hanya bisa menyebabkan kekeringan di kulit, begitu juga di mata.

Mata yang kering dapat merangsang kelenjar air mata untuk memproduksi lebih banyak air mata. Jika ini yang menjadi biang kerok keluhan mata kering yang dialami, hindari berada di ruangan ber-AC terlalu lama, tidak mengarahkan kipas ke mata atau terlalu dekat, serta gunakan obat tetes mata dengan benar.

Hindari terlalu sering menggunakan obat tetes mata untuk mata merah. Karena, sering kali obat tetes mata mengandung bahan vasokonstriksi (mengecilkan pembuluh darah), sehingga membuat mata jadi makin kering.

3. Sumbatan di Saluran Mata

Mata memiliki saluran dan kelenjar yang membuat Anda bisa mengeluarkan air mata. Bila terdapat sumbatan pada saluran air mata, maka produksi air mata akan berlebihan, sehingga menyebabkan iritasi dan infeksi pada mata.

Gejala yang bisa terjadi adalah sekret (kotoran) pada mata, pandangan kabur hingga adanya darah di air mata. Bila mengalami gejala-gejala ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter spesialis mata.

4. Ada Benda Asing yang Masuk ke Mata

Adanya benda asing yang masuk ke mata, misalnya kelilipan debu atau bulu mata yang tumbuh ke dalam (entropion), dapat menyebabkan gesekan pada kornea.

Nah, gesekan ini bisa menimbulkan luka (ulkus). Kornea juga dapat mengalami inflamasi (peradangan), yang mana kondisi ini disebut sebagai keratitis. Gejalanya bisa berupa: mata terus-menerus berair, rasa mengganjal di mata, nyeri, dan sensitif terhadap cahaya.

5. Penggunaan Lensa Kontak

Pemakaian lensa kontak atau soft lens yang terlalu lama bisa membuat mata jadi kering dan mengalami iritasi. Oleh karena itu, jaga kebersihan lensa kontak, gunakan yang sesuai dengan kondisi mata berdasarkan pemeriksaan dokter, dan sebaiknya lensa kontak tidak digunakan saat di rumah agar mata bisa beristirahat.

6. Efek Samping Riasan Mata

Makeup yang diaplikasikan di area mata, khususnya di garis mata, seperti maskara, eyeliner, atau eyeshadow bisa mengiritasi mata.

Artikel lainnya: Cara Tepat Atasi Sakit Mata pada Anak

Pasalnya, area tersebut merupakan area kelenjar mata untuk memproduksi minyak. Jadi, jika kelenjar tersebut tersumbat, bukan cuma berpotensi sebabkan infeksi, tetapi juga bintitan.

Untuk mencegahnya, pastikan produk rias mata yang dipakai tidak kedaluwarsa, tidak mengandung bahan berbahaya, serta jangan pernah lupa untuk membersihkan riasan mata sebelum tidur hingga benar-benar bersih.

7. Gangguan di Kelopak Mata

Beberapa masalah di kelopak mata seperti ektropion (tepi salah satu kelopak mata membalik ke luar, sehingga tepinya tidak menyentuh bola mata) dan entropion (kondisi kulit kelopak mata yang terbalik atau terlipat ke arah dalam mata, sehingga membuat bulu mata menggesek bola mata).

8. Infeksi

Beberapa infeksi pada mata seperti konjungtivitis, bintitan, dan infeksi lainnya bisa membuat mata berair. Kondisi tersebut merupakan respons sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman yang menyebabkan infeksi tersebut.

Pengobatan Mata Berair

Dalam kebanyakan kasus, keluhan mata berair bisa membaik dengan sendirinya. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan sendiri, yakni:

  • Kompres mata dengan handuk basah hangat beberapa kali sehari untuk mengatasi sumbatan di saluran mata.
  • Pakai obat tetes mata untuk mengatasi mata kering dan dipakai sesuai instruksi yang tertera di kemasan.
  • Lebih baik jangan dulu membaca buku, “maraton” film atau serial favorit, atau memandangi gawai terlalu lama untuk meredakan keluhan mata berair.
  • Bila mata berair merupakan salah satu reaksi alergi, konsumsi obat antihistamin.

Beberapa kondisi yang sebabkan mata berair memang bisa hilang dengan sendirinya. Namun, jika keluhan tersebut tak kunjung hilang dalam 24 jam, Anda perlu waspada.

Bila sudah melakukan tips di atas tetapi masih saja mata merah dan berair, perih, tak juga hilang, atau disertai gejala tak biasa seperti perdarahan, memar di sekitar mata, sakit kepala parah, gangguan penglihatan, atau sesimpel keluhan bikin khawatir dan mengganggu aktivitas, sebaiknya cepat periksakan ke dokter spesialis mata.

Hindari menggunakan sembarang obat tanpa resep dokter. Anda juga bisa bertanya seputar mata berair di fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Semoga cepat sembuh.

(RN/AYU)

Iritasi Matamata berair

Konsultasi Dokter Terkait