Covid-19

Coronavirus Bisa Tersebar Lewat Mata, Perlukah Pakai ‘Goggle Mask’?

Krisna Octavianus Dwiputra, 30 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sebuah perkembangan terbaru menyebut bahwa virus corona dapat tersebar lewat mata. Jika sudah begini, perlukah ke mana-mana memakai goggle mask?

Coronavirus Bisa Tersebar Lewat Mata, Perlukah Pakai ‘Goggle Mask’?

Virus mematikan ini bisa tersebar lewat mata. Ditambah lagi World Health Organization (WHO) baru saja memberi peringatan bahwa seluruh negara di dunia berstatus siaga menghadapi coronavirus. Kalau sudah begini, perlukah memakai goggle mask untuk melindungi dari ancaman virus yang juga disebut 2019-nCOv tersebut?

Sejak berita ini diterbitkan (30/01), sebanyak 7.783 jiwa terinfeksi virus corona, dan korban tewas bertambah menjadi 170. Jumlah korban memang terus bertambah, tetapi kabar baiknya 133 orang berhasil sembuh.

Namun satu hal yang pasti, bahwa virus corona semakin sulit dikendalikan penyebarannya. Update terbaru, negara Finlandia yang jauh dari negara Tiongkok sudah mengonfirmasi bahwa ada satu kasus yang terjadi.

Selain Finlandia, Uni Emirat Arab mengonfirmasi 4 kasus, Jepang 11 kasus, Thailand bertambah menjadi 14 kasus, sedangkan negara tetangga, yakni Singapura sudah mengonfirmasi sebanyak 10 kasus dan Malaysia 8 kasus.

Jika dijumlahkan, sudah lebih dari 20 negara yang terdampak 2019-nCOv ini. Bahkan, kabar terbaru lainnya yang perlu Anda waspadai adalah virus ini bisa tertular lewat mata. Maka tak heran pula jika WHO memberi tanda agar setiap negara harus meningkatkan kewaspadaan akan bahaya parasit yang mudah menular ini.

“Seluruh dunia harus waspada. Setiap negara harus mengambil tindakan dan siap menangani kasus dari wilayah yang dicurigai atau titik yang terpapar coronavirus,” tegas Dr. Michael Ryan, Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

Bagaimana Proses Penularan Melalui Mata?

Dokter Devia Irine Putri dari KlikDokter pernah menjelaskan bahwa virus corona bisa menyebar dari manusia ke manusia dan ini memang sudah terjadi. Cara penularannya bisa tersebar lewat mata.

Namun, kalau Anda membayangkan bahwa virus ini bisa tertular dari pandangan mata, Anda salah besar! Melansir dari Daily Mail, virus corona memang sangat mungkin "masuk" melalui mata.

Virus masuk lewat mata jika Anda menyentuh mata Anda setelah memegang orang yang terkena corona. Kondisi seperti ini sangat mungkin terjadi pada petugas medis yang merawat pasien virus corona.

Selain itu, virus corona yang disebarkan lewat bersin dan batuk sangat mungkin masuk melalui mata. Profesor Paul Kellam, seorang ahli virus di Imperial College London, Inggris, mengatakan itu memang sangat mungkin terjadi.

"Jika ada percikan liur bersin di wajah, otomatis Anda akan membersihkannya mulai dari mata ke hidung. Mata kan terkoneksi dengan hidung lewat kelenjar lakrimalis atau kelenjar air mata," ujar Prof. Kellam.

“Apabila menderita alergi dan mata jadi kering, begitu pula hidung Anda. Atau jika Anda memberi obat tetes pada mata, Anda tetap bisa merasakan cita rasa cairan dari bagian belakang tenggorokan karena terkoneksi lewat hidung,” tambahnya.

Artikel Lainnya: Sama-Sama Menyerang Paru, Apa Beda Wuhan Coronavirus dengan Virus Influenza?

Perlukah Memakai ‘Goggle Mask’?

Profesor Kellam kemudian mengatakan, karena alasan inilah petugas medis harus mengenakan pelindung mata. Tapi apakah perlu sampai memakai ‘goggle mask’?

Goggle mask adalah sejenis pelindung mata dan hidung yang sering dipakai untuk bermain paintball. Biasanya goggle mask melindungi Anda dari mata sampai mulut.

Sebenarnya, sebagai tindakan preventif, hal itu bisa dipertimbangkan. Apalagi kita tahu bahwa sekarang petugas medis perlu menutup semua tubuh mereka agar tak terinfeksi virus corona.

Sebagaimana diketahui, petugas medis menjadi orang yang paling mungkin tertular virus corona. Oleh karena itu, diperlukan peralatan yang memadai untuk mencegah hal itu terjadi.

Sementara itu, Prof Kellam menyatakan bahwa masker saja untuk menutupi mulut dan hidung tidak cukup karena tidak melindungi mata.

Dr. Michael Head, peneliti senior bidang kesehatan global di University of Southampton, mendukung pernyataan Profesor Kellam.

Ia mengatakan kepada Daily Mail, "Penularan berpotensi dengan menyentuh mata karena terdapat virus di tangan, yang kemudian membuatnya mudah menyebar dari satu orang ke orang lain."

"Bayangkan saja seperti flu biasa, menyentuh hidung, mulut, atau mata bisa menyebarkan virus," sambungnya.

Selain harus memikirkan secara serius menggunakan ‘goggle mask’, beberapa pencegahan lain perlu dilakukan, yakni:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang, melakukan aktivitas fisik minimal setengah jam setiap hari, cukup istirahat, dan segera berobat kalau sakit. Hal ini terutama bila sakitnya mirip gejala flu, radang tenggorokan, ata pneumonia.
  • Hindari bepergian ke lokasi yang terjangkit. Sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan penderita. Jangan masuk wilayah isolasi tanpa peralatan pengamanan dan perlindungan petugas medis.
  • Apabila dalam perjalanan merasa berinteraksi dengan orang yang sedang demam, batuk, dan susah bernapas, segera periksakan diri ke dokter di rumah sakit setempat.
  • Jika setelah kembali ke Indonesia menunjukkan gejala demam, batuk, dan sesak napas, maka segeralah berobat ke rumah sakit.
  • Konsumsi suplemen untuk menguatkan daya tahan tubuh. Minum suplemen yang mengandung vitamin C dan D, serta zinc untuk menjaga kekebalan tubuh tetap kuat.
  • Jangan lupa perhatikan gejalanya. Gejala yang timbul antara lain demam, batuk, dan sesak napas (mirip flu berat dan pneumonia). Kalau sudah muncul gejala seperti itu, segeralah berobat ke rumah sakit.
  • Untuk mengurangi gejalanya, Devia Irine Putri menyarankan untuk beristirahat, jangan melakukan aktivitas berat, minum air putih yang banyak, dan minum obat penurun demam seperti parasetamol.
  • Gunakan masker N95 atau masker operasi saat bepergian atau berada di kerumunan. Masker dapat membantu Anda terlindungi dari udara yang bervirus.
  • Rajin mencuci tangan setiap dari luar ruangan atau tempat yang ramai orang.

Jadi, goggle mask memang diperlukan, tapi  diutamakan bagi petugas medis yang langsung bersentuhan dengan pasien terinfeksi coronavirus. Sementara, bagi Anda lakukanlah pencegahan di atas agar terhindar dari virus mematikan ini.

Anda khawatir dan ingin tahu lebih banyak seputar virus corona? Coba cek dengan bertanya langsung ke para dokter dalam fitur LiveChat di aplikasi KlikDokter. Penasaran dengan status virus corona di tubuhmu? cek segera statusnya di Cek Virus Corona Gratis ya.Semoga informasinya bermanfaat.

(RPA/AYU)

virus coronacoronaviruspenyebaran virus corona

Konsultasi Dokter Terkait