Kesehatan Mental

14 Ciri Gaslighting yang Perlu Kamu Ketahui

Siti Putri Nurmayani, 13 Mei 2023

Ditinjau Oleh Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog

Pernah meragukan diri usai berdebat dengan seseorang? Awas, itu tanda kamu terkena perilaku gaslighting. Simak ciri gaslighting selengkapnya di sini.

14 Ciri Gaslighting yang Perlu Kamu Ketahui

Berdebat dengan seseorang yang sering memutarbalikan fakta ketika disalahkan tentunya menjadi hal yang menjengkelkan. Tak jarang, tindakan ini bisa membuatmu merasa bersalah atas hal-hal yang tidak kamu lakukan.

Jika pernah mengalaminya, mungkin kamu termasuk korban perilaku gaslighting. Yuk, kenali ciri gaslighting yang perlu diwaspadai lewat ulasan berikut ini.

Apa Itu Gaslighting?

Gaslighting merupakan salah satu perilaku manipulasi psikologis. Istilah ini mulai dikenal pada tahun 1940, ketika seorang sutradara asal Inggris, Thorold Dickinson, merilis film yang berjudul “Gaslight”.

Dalam filmnya, dikisahkan seorang wanita yang menjadi korban manipulasi psikologis suaminya. Sang istri dicuci otaknya hingga ia mulai meragukan dirinya sendiri dan meyakini bahwa dirinya menjadi gila.

Pada dasarnya, gaslighting merupakan teknik manipulasi psikologis agar pelaku tampak berkuasa dan mampu mengontrol korbannya. Caranya adalah dengan membuat korban tidak yakin terhadap penilaiannya sendiri.

Seiring berjalannya waktu, perasaan ragu dan tidak percaya diri ini akan melemahkan kondisi kejiwaan, sehingga korban sulit untuk membedakan kebenaran dan kebohongan. Alhasil, korban jadi bergantung pada pelaku, baik dalam hal pemikiran maupun perasaan.

Perilaku gaslighting bisa terjadi pada siapa pun, baik dalam hubungan asmara, profesional, pertemanan, antara orang tua dan anak, hingga relasi publik figur dengan orang biasa.

Ciri-Ciri Gaslighting yang Harus Diwaspadai

Gashlighter atau pelaku gaslighting biasanya adalah pribadi yang cenderung narsistik, arogan, sosiopat, dan psikopat. Selain pintar berbohong dan manipulatif, pelaku juga bisa tampak menawan dan tidak berdosa.

Biasanya, perilaku gaslighting disebabkan oleh sikap yang tidak mau disalahkan atau demi menyembunyikan hal-hal yang tidak ingin diketahui orang lain. Misalnya, untuk menutupi tindakan kriminal atau perselingkuhan. 

Berikut ciri orang gaslighting yang perlu kamu ketahui:

1. Suka Berbohong

Disampaikan Iswan Saputro, M.Psi., Psikolog, contoh gaslighting yang pertama adalah suka berbohong. Kebohongan ini dibuat oleh pelaku dengan tujuan meyakinkan korban sesuai dengan skenario atau harapannya.

“Kebohongan ini nantinya akan membuat korban merasa kebingungan dan sulit membedakan mana fakta dan mana opini. Hal ini membuat korban menjadi tidak berdaya karena dihadapkan dengan banyak kebohongan,” tuturnya.

2. Terus Membantah

Ketika korban yakin bahwa gaslighter pernah mengatakan atau melakukan sesuatu yang benar, biasanya pelaku akan membantahnya secara terus-menerus, hingga akhirnya korban mulai ragu.

Meski ada bukti, namun korban akan berpikir bahwa dirinya yang salah paham dan perlu bertanggung jawab.

3. Sikap dan Perbuatannya Tidak Sesuai dengan Perkataan

Gaslighter sering kali banyak bicara, namun perbuatannya tidak sesuai dengan perkataannya. Singkatnya, pelaku gaslighting adalah munafik.

Untuk itu, ketika berhadapan dengan pelaku, maka kamu perlu memerhatikan apa yang dilakukannya, bukan apa yang ia katakan.

4. Pintar Memanfaatkan Kebaikan Orang Lain

Pelaku selalu memiliki taktik yang mulus dan rapi. Ini membuat korban menjadi tidak sadar bahwa dirinya tengah dimanfaatkan untuk kepentingan pelaku.

5. Merendahkan Orang Lain

Menurut Psikolog Iswan, orang yang gaslighting biasanya akan mudah atau memiliki tendensi untuk merendahkan orang lain. Misalnya, dengan menyebarkan gosip, memberikan fitnah, hingga menjelek-jelekan korban.

Ini dilakukan agar korban merasa tidak memiliki kekuatan dan pelaku merasa memiliki kendali atas korban.

6. Tidak Empati

Pelaku gaslighting biasanya tidak memikirkan perasaan orang lain, sehingga ia lebih banyak fokus terhadap dirinya sendiri dan apa yang menurutnya menguntungkan.

Hal ini tentunya berbahaya bagi korban. Contohnya, ketika korban bercerita mengeluh, pelaku biasanya akan menggampangkan perasaan yang dimiliki oleh korban.

7. Membuat Korban Kebingungan

kebingungan

Sebagai korban, mungkin kamu telah menyadari adanya perasaan mengganjal yang dirasakan terhadap pelaku gaslighting. Namun terkadang, hal ini sulit untuk dijelaskan.

Kenyataannya, seorang gaslighter cenderung bisa membingungkan para korbannya dengan menunjukkan sisi positif dari dirinya. Hal ini dapat membuat korban berpikir ulang bahwa pelaku tidak sepenuhnya berperilaku buruk.

8. Membuat Dirinya Bertingkah sebagai Korban

Saat disalahkan, pelaku gaslighting akan merancang kebohongan lain dan memposisikan dirinya sebagai korban (playing victim).

Hal ini ia lakukan untuk menutupi kelemahannya. Tentunya, ini berdampak buruk pada korban. Pasalnya, korban jadi memandang rendah dirinya sendiri.

9. Mengalihkan Kesalahan atau Topik Utama dari Masalah

Pelaku gaslighting biasanya telah menyadari bahwa korban sudah mulai mengetahui kebenaran sesungguhnya. Oleh karena itu, pelaku akan mencari kesalahan-kesalahan lain yang tidak relevan untuk menjadi topik pembicaraan.

Ini bertujuan agar harga diri atau ego pelaku tidak terluka dengan mengesampingkan masalah utama dan membahas hal yang tidak penting untuk dipermasalahkan.

10. Berpura-Pura Lupa

Gaslighter sering mengatakan kalau dirinya lupa atas topik yang sedang dibahas atau isu-isu penting yang harus dibahas.

Diutarakan Psikolog Iswan, berpura-pura lupa ini dilakukan agar korban menjadi ragu atau kondisi atau penyataannya.

11. Menggunakan Hal-Hal Berharga Korban sebagai Senjata

Sering kali, gaslighter akan menggunakan keluarga, sahabat, hobi, hingga karier korban sebagai senjata untuk melakukan konfrontasi.

Ia akan menyerang kepercayaan dan harga diri korban, lalu mengatakan bahwa korban tidak pantas memiliki hal-hal yang berharga. Pada akhirnya, ini bisa merusak karier dan hubungan interpersonal korban.

12. Mengajak Orang Lain Menyerang Korban

Karena jago memanipulasi, pelaku gaslighting bisa dengan mudah menemukan orang-orang yang akan membelanya mati-matian. Ia akan memanfaatkan hal tersebut untuk menyerang korban.

Ini biasanya dilakukan oleh publik figur atau influencer yang punya banyak penggemar fanatik. 

13. Menimpakan Kesalahan pada Korban

Pelaku gaslighting merupakan pembohong, penipu, dan perundung. Namun, ia bisa berbalik menuduh korban yang melakukan hal tersebut. 

Nantinya, korban akan dibuat merasa bersalah, hingga akhirnya kesalahan pelaku pun beralih kepada korban.

14. Berpura-Pura Baik

Tak jarang, pelaku gaslighting juga menunjukkan perilaku berpura-pura menjadi orang baik. Ia seakan-akan berpihak pada korban. Padahal, tujuan sebenarnya adalah untuk mencari tahu kelemahan korban.

Bila telah menemukan kelemahan dan kesalahan korban, ia akan terus mengingat dan menyebutkannya. Nantinya, korban pun akan merasa serba salah.

Awalnya, manipulasi psikologis lewat gaslighting mungkin seperti masalah yang kecil dan dianggap remeh. Namun, jika terjadi secara terus-menerus ini bisa berdampak buruk bagi korban.

Menurut Psikolog Iswan, korban akan merasa tidak berharga atau tidak percaya diri. Selain itu, korban juga dibuat sulit untuk mengambil keputusan.

Tak jarang, kondisi ini juga mengakibatkan timbulnya trust issue pada korban, sehingga korban akan curiga terhadap semua orang yang dekat dengannya.

Bahkan, menjadi korban gaslighting juga bisa menimbulkan masalah kejiwaan, seperti depresi, sulit tidur, kecemasan berlebih, serangan panik, hingga menarik diri dari lingkungan. Korban tentunya merasa lebih tersiksa ketika tidak mendapatkan pertolongan.

Bila kamu atau orang terdekat menjadi korban dari gaslighting, segera minta bantuan dari tenaga profesional. Kamu bisa konsultasi dengan psikolog secara online supaya lebih praktis lewat aplikasi KlikDokter. KlikDokter, solusi untuk #JagaSehatmu!

(NM)

gaslightingPerilaku Manipulatif

Konsultasi Dokter Terkait