Kesehatan Mental

Jangan Judging, Lebih Suka Menyendiri Bukan Berarti Depresi

dr. Rio Aditya, 16 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Lebih suka menyendiri tak berarti merasa kesepian dan hampa. Anda perlu tahu membedakan mana kesendirian yang normal dan mana yang tanda depresi.

Jangan Judging, Lebih Suka Menyendiri Bukan Berarti Depresi

Emosi manusia itu kompleks. Ada kalanya seseorang ingin berada di keramaian, tapi kadang lebih suka menyendiri. Sebelum asal nge-judge, ada baiknya ketahui kesendirian yang normal dan mana yang perlu dikhawatirkan.

Makan sendiri, nonton di bioskop sendirian, ngopi di coffee shop sendiri—kadang aktivitas tersebut dianggap aneh, bahkan kerap disalahartikan sebagai tanda depresi. Padahal, belum tentu!

Untuk menentukan seseorang memiliki depresi, diperlukan pemeriksaan oleh dokter. Bukan asal tunjuk karena seseorang terlihat murung atau sering beraktivitas sendirian.

Mengenal Ciri-Ciri Depresi

Lebih dari sekadar perasaan sedih dan malas beraktivitas, depresi merupakan suatu gangguan suasana hati atau perasaan yang menyebabkan seseorang mengalami kesedihan luar biasa. Bahkan, kehilangan semangat hidup, gairah, dan tak ada lagi kesenangan dari berbagai aktivitas yang dilakukan.

Tak hanya itu, depresi juga dapat memicu masalah fisik maupun emosional, bahkan bisa membuat seseorang berpikir untuk mengakhiri hidupnya bila tak tertangani dengan benar.

Depresi menjadikan seseorang kehilangan fungsinya dalam pekerjaan, keluarga, hubungan, atau peran apa pun dalam kehidupannya.

Namun, kabar baiknya depresi bisa diobati dengan bantuan ahli medis seperti psikolog atau psikiater, berikut dengan dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Tanda-tanda depresi meliputi berikut ini.

  • Perasaan murung atau tertekan hampir sepanjang hari, terutama dirasakan pada pagi hari.
  • Rasa lelah atau kehilangan energi hampir setiap hari.
  • Merasa diri tak berguna atau bersalah hampir setiap hari.
  • Gangguan konsentrasi.
  • Ketidakyakinan.
  • Bisa sulit tidur atau bisa juga tidur berlebihan.
  • Berkurangnya minat pada semua aktivitas, termasuk hobi.
  • Pikiran akan kematian atau keinginan bunuh yang muncul berulang.
  • Rasa gelisah atau menjadi lamban.
  • Penurunan atau kenaikan berat badan yang signifikan.
  • Cemas atau khawatir berlebihan.
  • Isolasi sosial.

Lebih Suka Menyendiri, Sudah Pasti Tanda Depresi?

Salah satu tanda depresi adalah menjauhkan diri dari interaksi sosial, cenderung hanya ingin sendirian. Meski demikian, perlu dilihat secara keseluruhan apakah suka menyendiri ini adalah perilaku yang terjadi tiba-tiba, atau memang dari dulu kurang suka dengan keramaian.

Bila seseorang yang tadinya aktif dan senang bersosialisasi lalu berubah 180 derajat menjadi penyendiri, perubahan perilaku tersebut mesti diwaspadai.

Selain itu, perlu juga diperhatikan karier dan pendidikannya. Bila pekerjaannya jadi terbengkalai atau prestasinya akademiknya menurun atau berantakan, maka ada kemungkinan orang tersebut mengalami depresi.

Untuk mendukung diagnosis depresi, dokter akan melakukan wawancara seputar kondisi mental, pengamatan perilaku, serta beberapa tes untuk mengonfirmasinya. Bila terbukti, ada dua cara utama untuk mengatasi depresi, yaitu dengan psikoterapi dan terapi obat.

Selain itu, diperlukan perubahan hidup yang juga didukung oleh orang-orang di sekitarnya. Misalnya dengan menjauhi alkohol, menerapkan pola makan sehat, bergabung dengan support group, menguasai teknik relaksasi, mampu mengelola stres dengan baik, dan lain-lain.

Bisa Juga karena Kepribadian Introver

Lantas, kalau seseorang sudah lama cenderung senang menyepi sendiri dibandingkan berada di tengah keramaian, apakah itu juga bisa jadi salah satu ciri-ciri depresi?

Untuk menjawabnya, perlu ada penilaian berbagai aspek. Seperti halnya dengan depresi, apakah pekerjaan atau pendidikannya terganggu? Apakah ada perubahan perilaku? Apakah orang tersebut pernah mengungkapkan pikiran bunuh diri? Bila tidak ada, mungkin orang tersebut punya kepribadian tertutup atau introver.

Artikel lainnya: 5 Tanda Depresi yang Tak Boleh Anda Abaikan

Kepribadian introver bukan berarti pemalu. Namun, pemilik kepribadian tersebut lebih bisa menikmati hidupnya ketika sendirian. Ini merupakan kebalikan dari kepribadian ekstrover, yang lebih suka bersosialisasi, dikelilingi banyak orang, dan bersikap terbuka.

Walau sering atau lebih senang sendiri, tetapi orang-orang introver tetap bisa berfungsi dengan baik. Bahkan, tugas bisa diselesaikan lebih optimal.

Gangguan Kepribadian Juga Perlu Diwaspadai

Selain depresi dan kepribadian introver, perilaku gemar menyendiri juga bisa menjadi salah satu tanda gangguan kepribadian. Apa saja?

1. Schizoid

Gangguan kepribadian schizoid terlihat dari ekspresi emosional yang terbatas, terutama saat menjalin interaksi dengan orang lain. Tanda-tandanya adalah:

  • Tidak tertarik untuk menjalin hubungan dekat dengan orang lain, termasuk keluarga, karena akan merasa terganggu kebebasannya dan menimbulkan banyak masalah.
  • Lebih suka menyendiri.
  • Berperilaku dingin terhadap orang lain.
  • Tidak tertarik dengan hubungan intim.

2. Schizotypal

Karakteristik gangguan kepribadian ini adalah pola pikir dan tindakan yang berbeda dengan orang kebanyakan (eksentrik). Ini membuat seseorang jadi terlihat aneh. Ciri-cirinya meliputi sebagai berikut ini.

  • Sulit menjalin hubungan dekat dengan orang lain.
  • Berpikir dan mengekspresikan diri dengan cara yang dianggap aneh oleh kebanyakan orang.
  • Berperilaku eksentrik.
  • Percaya bisa membaca pikiran orang lain atau memiliki kekuatan khusus seperti indra keenam.
  • Merasakan kecemasan jika orang lain tidak sependapat.
  • Merasa sangat cemas, bahkan paranoid, bila harus berada di situasi sosial.

3. Gangguan Kepribadian Menghindar

Disebut juga dengan avoidant personality disorder, gangguan kepribadian ini ciri utamanya adalah menghindari interaksi sosial. Ini karena merasa lebih rendah dari orang lain (inferior). Gejalanya antara lain seperti berikut ini.

  • Sering menghindar dari pekerjaan atau kegiatan sosial dengan orang lain.
  • Sangat sensitif terhadap kritik.
  • Khawatir terus-menerus bila ditolak.
  • Menghindari hubungan, persahabatan, dan keintiman karena takut akan penolakan.
  • Merasa kesepian dan terisolasi, serta inferior terhadap orang lain.
  • Menolak untuk mencoba aktivitas baru karena takut mempermalukan diri sendiri.

Jadi, jangan langsung berkesimpulan bahwa suka menyendiri sudah pasti tanda depresi. Karena, bisa jadi itu memang kepribadiannya selama ini, atau bisa juga menandakan gangguan kepribadian.

Bila Anda cenderung senang menyepi dan mendapati gejala depresi atau gangguan kepribadian yang disebutkan di atas, sebaiknya konsultasikan dengan ahli medis kejiwaan agar bisa teratasi sebelum terlambat. Anda juga bisa tanyakan seputar kesehatan mental di fitur Live Chat.

(RN/AYU)

DepresiGangguan Kepribadian

Konsultasi Dokter Terkait