Kesehatan Bayi

Benarkah Makanan Kemasan Bayi Mengandung Bahan Kimia?

Krisna Octavianus Dwiputra, 12 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Makanan bayi sebaiknya terbuat dari bahan-bahan alami tanpa pengawet buatan. Lalu, benarkah makanan kemasan bayi itu bahaya karena mengandung zat kimia?

Benarkah Makanan Kemasan Bayi Mengandung Bahan Kimia?

Tidak semua orang tua dapat mempersiapkan makanan berbahan olahan segar untuk bayinya. Terkadang di saat mendesak, misalnya saat sedang bepergian jarak jauh, para orang tua akan mengandalkan makanan kemasan untuk bayi.

Makanan kemasan mudah untuk disajikan dan cenderung tidak ribet, sehingga dirasa pas untuk diberikan ke bayi di saat-saat tertentu. Akan tetapi, beredar isu yang menyatakan kalau makanan bayi itu bahaya karena mengandung zat kimia. Benarkah demikian?

Fakta Bahan Kimia dalam Makanan Kemasan Bayi 

Dikutip dari Healthline, ada laporan kasus makanan bayi kemasan di Amerika Serikat mengandung bahan kimia berbahaya. Laporan tersebut mengungkapkan bahwa 95 persen makanan kemasan di pasaran mengandung satu atau lebih bahan kimia beracun. Bahan-bahan beracun tersebut antara lain zat timbal, arsenik, merkuri, dan kadmium.

Selain itu, laporan dari kelompok Healthy Babies Bright Futures (HBBF) mengatakan bahwa sebanyak 1 dari 168 makanan bayi yang diuji mengandung keempat logam berat tersebut. Akan tetapi, jumlah racun yang ditemukan dalam makanan bayi tersebut berada dalam jumlah kecil.

Dokter Philip Landrigan, seorang dokter anak dan direktur Program in Global Public Health and the Common Good di Institut Schiller, Boston College, juga mengamini hal serupa. Ia mengatakan bahwa arsenik, timah, dan logam berat lainnya diketahui sebagai penyebab kerusakan perkembangan saraf.

Terpapar bahan kimia tingkat rendah di awal kehidupan (saat bayi) sangat berbahaya, menurut Landrigan. Meskipun kandungan kimia dalam makanan kemasan bayi kecil, namun bila diberikan terlalu sering jumlahnya juga akan tetap banyak. 

Makanan Kemasan Biasanya juga Mengandung Pengawet Berbahan Kimia 

Tahukah Anda, setiap makanan kemasan yang dijual di pasaran, termasuk makanan bayi, mengandung pengawet kimia? Ya, hampir semua makanan kemasan menggunakan pengawet dan ini lumrah digunakan. 

Berdasarkan penuturan dari dr. Kartika Mayasari kepada KlikDokter, pengawet digunakan agar produsen makanan tidak rugi. Pasalnya, setiap makanan punya masa ketahanan masing-masing. Agar tidak cepat basi, maka produsen makanan menggunakan pengawet. 

Artikel lainnya: Menu MPASI si Kecil, Cukupkah Hanya Sayuran dan Buah?

Namun menurut dr. Kartika, tujuan utama penambahan bahan pengawet pada makanan adalah untuk mencegah pertumbuhan bakteri.. 

“Sebetulnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun memberikan izin pada produsen makanan untuk menambahkan bahan pengawet tertentu dengan dosis yang disesuaikan. Namun sayangnya, kebijakan yang diberikan BPOM seakan tidak diindahkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab.” tambah dr. Kartika. 

Akibatnya, bahan pengawet yang tadinya bisa mencegah pertumbuhan bakteri malah jadi memberikan sederet dampak buruk pada orang yang mengonsumsi. Bahaya makanan dengan pengawet bisa terjadi pada semua kalangan, termasuk pada anak. 

Menurut Food and Drugs Administration, zat kimia berdosis tinggi pada pengawet makanan dapat mengganggu perkembangan tubuh anak, terutama sistem metabolisme tubuh. Selain itu, beberapa laporan juga menyatakan bahwa makanan berpengawet dapat menyebabkan gangguan pubertas, obesitas, dan merusak kesuburan anak. 

Makanan dari Sayur dan Buah Segar Adalah yang Terbaik untuk Bayi

Makanan terbaik untuk bayi adalah tetap MPASI yang terbuat dari bahan olahan segar. Untuk kondisi mendesak seperti bepergian, orang tua bisa memberikan makanan ringan seperti makanan bayi yang mengandung sereal gandum atau buah pisang yang dilumatkan. Makanan tersebut aman untuk usia bayi dan juga praktis. 

Selain itu, orang tua juga disarankan untuk menambahkan sayuran yang mengandung berbagai nutrisi. Menambahkan sayuran ini untuk menghindari terlalu banyak bergantung pada jenis makanan yang mungkin mengandung tingkat racun yang lebih tinggi. 

Apabila ingin memberikan makanan kemasan instan untuk bayi, sebaiknya tidak sering-sering. Gunakan makanan kemasan di waktu ‘kepepet’ saja. Sehari-hari orang tua wajib memberikan MPASI dari sayuran atau buah yang dimasak.

Tidak lupa juga untuk selalu memilih makanan kemasan bayi yang terdaftar dalam BPOM untuk menghindari bahaya kesehatan yang ada. Selalu cek label kemasan dan periksa bahan-bahan kandungan apa yang ada di dalamnya.

Apabila ragu dengan kandungan bahan di makanan kemasan bayi, Anda bisa konsultasi langsung dengan dokter lewat Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.   

(OVI/ RH)

MPASImakananBayi

Konsultasi Dokter Terkait