Pencernaan

Diare Lebih dari 2 Minggu? Kenali Penyebab Diare Kronis Ini

dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc, 31 Jan 2022

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Sudah dua minggu tetapi diare tak juga mereda, siapa yang tidak waswas? Sebelum cek ke dokter, kenali beberapa penyebab diare kronis yang Anda alami.

Diare Lebih dari 2 Minggu? Kenali Penyebab Diare Kronis Ini

Diare bisa menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kondisi ini disebabkan oleh virus dan bakteri.

Dengan penanganan yang tepat, biasanya keluhan akan sembuh dalam waktu beberapa hari.

Tapi, pernahkah Anda mengalami diare yang belum sembuh juga setelah 2 minggu walau sudah minum obat diare?

Bila hal itu menimpa, mungkin bukan karena obat diare yang tidak manjur, tetapi Anda terserang diare kronis!

Apa saja penyebab diare berkepanjangan atau kronis? Berikut beberapa di antaranya:

1. Inflammatory Bowel Disease

Inflammatory bowel disease (IBD) atau radang usus adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya peradangan pada saluran pencernaan. Gejala IBD dapat berupa diare kronis, sakit perut, hingga perdarahan saluran cerna.

Penyebabnya belum diketahui secara pasti. Namun, faktor genetik diketahui berkontribusi pada kemunculan IBD.

Artikel Lainnya: Jenis-Jenis Diare yang Perlu Anda Tahu

Dalam keadaan normal, sistem kekebalan tubuh menyerang organisme asing seperti virus dan bakteri untuk melindungi tubuh dari infeksi.

Sementara pada penderita IBD, sistem kekebalan tubuh merespons secara berlebihan terhadap pemicu ini, sehingga menyebabkan peradangan pada saluran pencernaan.

Diagnosis IBD dapat ditegakkan dengan endoskopi dan metode pencitraan (seperti MRI atau CT scan).

Saat ini, sudah tersedia berbagai pengobatan IBD, seperti obat golongan steroid atau imunomodulator. Namun sebelum penggunaan, konsultasi ke dokter sangat diperlukan.

2. Penyakit Celiac

Penyebab diare berkepanjangan berikutnya adalah penyakit celiac.

Pada penderita penyakit celiac, konsumsi gluten dapat memicu respons kekebalan di usus kecil. Seiring berjalannya waktu, reaksi ini dapat merusak lapisan usus kecil dan menyebabkan gangguan nutrisi.

Kerusakan tersebut dapat menyebabkan gejala seperti diare, penurunan berat badan, perut kembung, dan anemia.

Penderita celiac harus menerapkan pola makan bebas gluten dalam jangka panjang untuk membantu mengurangi gejala.

Konsultasi dengan dokter dan ahli gizi disarankan untuk merancang menu makan, agar tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi harian.

Selain itu, pada beberapa kondisi, peradangan dapat diredakan dengan obat-obatan tertentu, seperti golongan steroid.

Artikel Lainnya: Cara Mengobati Diare dengan Cepat

3. Intoleransi Laktosa

Penderita intoleransi laktosa tidak dapat mencerna gula (laktosa) yang terkandung dalam susu. Hal ini bisa menjadi penyebab diare kronis.

Jika minum susu atau makan produk olahannya, penderita intoleransi laktosa akan mengalami diare, perut terasa penuh gas, dan kembung.

Intoleransi laktosa disebabkan oleh kekurangan laktase, yaitu enzim yang diproduksi di usus kecil yang berfungsi untuk mencerna laktosa (gula dalam susu).

Cara untuk mengatasi dan mencegah gangguan ini adalah dengan menghindari asupan yang mengandung laktosa.

4. Konsumsi Alkohol dan/atau Kafein Secara Berlebihan

Minum minuman beralkohol atau yang mengandung kafein (kopi, teh, soda, minuman berenergi, dan sebagainya) dapat membuat tinja menjadi encer dan berair.

Untuk mengatasi kondisi ini, konsumsi minuman tersebut dibatasi atau sebaiknya dihentikan.

5. Efek Samping Obat Herbal

Penggunaan obat herbal dapat menjadi salah satu kemungkinan penyebab diare berkepanjangan.

Ini karena biasanya obat atau teh berbahan herbal, misalnya senna atau daun jati cina, mengandung laksatif alami.

Bila Anda mengonsumsi beberapa bahan herbal sekaligus, cobalah untuk menghentikannya sementara waktu. Bila diare kronis hilang, mungkin bahan herbal tersebut memang penyebabnya.

Artikel Lainnya: Bolehkah Minum Yoghurt saat Diare? Ini Kata Dokter

6. Infeksi Parasit

Dalam beberapa kasus, infeksi parasit pada usus dapat menjadi penyebab diare berkepanjangan. Kondisi ini lebih sering terjadi pada negara dengan sanitasi makanan dan air yang kurang berkembang.

Tes tinja biasanya diperlukan untuk mendiagnosis infeksi parasit ini.

7. Konsumsi Obat-obatan Tertentu

Penyebab mencret berkepanjangan bisa juga karena efek samping obat-obatan. Misalnya:

  • Antibiotik seperti cefpodoxime, amoxicillin.
  • Antidepresan seperti selective serotonin reuptake inhibitor.
  • Antasida yang mengandung magnesium hidroksida.
  • Obat pencahar dan pelunak feses.
  • Proton pump inhibitor, termasuk omeprazole.
  • Obat-obatan kemoterapi untuk pengobatan kanker.

Selain itu, diare kronis juga bisa merupakan efek samping dari beberapa obat-obatan seperti lithium dan digoxin.

Itu dia sejumlah penyebab diare berkepanjangan. Cara mengatasinya bergantung pada penyebabnya. Namun, Anda bisa menghindari makanan atau minuman tertentu dahulu.

Apabila diare tak kunjung sembuh, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika masih punya pertanyaan mengenai topik ini, Anda bisa chat dokter langsung melalui layanan Live Chat di aplikasi KlikDokter.

[WA]

buang air besarDiare

Konsultasi Dokter Terkait