HomeIbu Dan anakKehamilanBolehkah Mengonsumsi Makanan Pedas Saat Hamil?
Kehamilan

Bolehkah Mengonsumsi Makanan Pedas Saat Hamil?

dr. Dyah Novita Anggraini, 07 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Icon ShareBagikan
Icon Like

Bumil seringkali ngidam makanan tertentu termasuk makanan pedas. Apakah jenis makanan ini aman bagi janin di dalam kandungan? Simak penjelasan berikut.

Bolehkah Mengonsumsi Makanan Pedas Saat Hamil?

Makanan pedas pasti ada dalam daftar menu Indonesia sehari-hari. Tampaknya, kebiasaan mengonsumsinya memang sudah tidak dapat dilepaskan lagi. Ini karena menu tersebut dapat menambah selera makan dan rasanya pun lebih nikmat saat dikonsumsi.

Bahkan, ibu yang tengah hamil sering mengidam jenis makanan tersebut. Namun, apakah sebenarnya bumil diperbolehkan mengonsumsi makanan pedas? Simak terus ulasannya!

Pada dasarnya, wanita yang hamil adalah orang sehat, bukan yang sedang sakit. Jadi, tidak ada larangan dalam hal makanan pedas untuk dikonsumsi. Faktanya, makanan pedas tidak membahayakan perkembangan janin di dalam kandungan dan tidak memicu terjadinya keguguran atau kelahiran prematur.

Aturan Makan Pedas untuk Ibu Hamil

Namun, ibu hamil juga memiliki aturan tersendiri dalam mengonsumsi jenis makanan yang membuat kepedasan ini. Sebelum bumil makan pedas, ada beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan. Berikut beberapa hal perlu Anda ketahui.

  1. Jangan mengonsumsi makanan pedas secara berlebihan. Batasi konsumsinya agar tidak menimbulkan berbagai keluhan yang mungkin dapat terjadi.
  2. Apabila ibu hamil memiliki riwayat sakit mag, sebaiknya hindari konsumsi makanan pedas. Rasa sakit akibat mag tentu akan membuat bumil merasa tidak nyaman.
  3. Tingkat kepedasan makanan perlu diperhatikan. Semakin besar ukuran janin, maka semakin besar juga tekanan perut ke area lambung. Bila terlalu pedas, hal ini mudah meningkatkan risiko terjadinya peningkatan asam lambung ke area dada atau disebut GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).
  4. Pilihlah makanan pedas yang dibuat dari bahan-bahan rempah alami, bukan sambal dari produk kemasan yang sudah siap pakai.

Artikel Lainnya: Konsumsi Vitamin Saat Hamil Turunkan Risiko Autisme pada Anak?

Selain memperhatikan catatan di atas, ibu hamil juga harus melengkapi asupan nutrisi di dalam menu makanan sehari-hari. Berikut adalah hal-hal yang tak boleh ditinggalkan ibu hamil.

  • Pastikan makanan yang dikonsumsi setiap hari mengandung karbohidrat, protein, dan lemak tidak jenuh agar kebutuhan nutrisi janin tetap terjaga.
  • Penuhi kebutuhan sayuran setiap hari. Kandungan serat di dalam tubuh dapat membantu melancarkan pencernaan dan meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil.
  • Rutin mengonsumsi buah setiap hari agar pencernaan tetap lancar dan membantu perkembangan janin di dalam kandungan.
  • Hindari makanan mentah dan kurang matang. Hal ini untuk menghindari adanya paparan bakteri atau virus yang masuk ke dalam tubuh. MIsalnya, sushi dan sashimi dengan bahan mentah.
  • Hindari produk yang tidak dipasteurisasi. Produk makanan dan minuman yang tidak dipasteurisasi dapat meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri. Proses pasteurisasi sangat penting untuk mematikan bakteri jahat penyebab penyakit.
  • Jangan makan seafood yang tinggi merkuri. Makanan laut yang mengandung merkuri tinggi dapat meningkatkan risiko terjadinya cacat pada janin. Bahkan, mengganggu perkembangan janin selama di dalam kandungan ibu. Beberapa di antaranya adalah ikan todak, mackerel, hiu, dan tilefish.
  • Hindari minuman beralkohol. Minuman ini sudah terbukti dapat mengganggu perkembangan janin sehingga sangat dilarang untuk dikonsumsi selama hamil.

Apabila Anda sedang hamil, tidak perlu takut lagi untuk mengonsumsi makanan pedas. Asal, konsumsinya tidak berlebihan dan tetap memperhatikan beberapa catatan penting di atas. Selain itu, pastikan menu makanan sehari-hari juga bergizi dan sehat.

Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke dokter atau bidan juga membantu menjaga kehamilan Anda tetap sehat. Jika ada keluhan setelah makan makanan pedas, jangan menunda untuk segera konsultasi lebih lanjut agar diketahui sebab dan diberikan penanganan yang optimal.

(FR/AYU)

Ibu Hamil

Konsultasi Dokter Terkait