Berita Kesehatan

Zac Efron Terinfeksi Bakteri Mematikan di Papua Nugini, Mengapa?

Krisna Octavianus Dwiputra, 30 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Aktor Zac Efron terinfeksi bakteri di Papua Nugini yang diduga penyebab tifus. Mengapa bakteri penyebab tifus bisa mematikan? Lihat penjelasannya!

Zac Efron Terinfeksi Bakteri Mematikan di Papua Nugini, Mengapa?

Bintang High School Musical, Zac Efron dikabarkan tidak bisa melanjutkan proyek film dokumenter Killing Zac Efron di Papua Nugini. Media asing memberitakan Zac terinfeksi bakteri mematikan. Bakteri yang menyebabkan Zac diduga kuat adalah bakteri tifoid yang biasa menyebabkan penyakit tifus. Mengapa bakteri tifus bisa menyebabkan kematian?

Kejadian ini berawal saat aktor berusia 32 tahun itu sedang melakukan proyek film dokumenter beberapa bulan terakhir di Papua Nugini. Akibat serangan bakteri itu, Zac sampai dilarikan ke Rumah Sakit St. Andrews di Australia untuk mendapatkan penanganan medis intensif.

Pria yang juga berperan di film The Greatest Showman itu kemudian langsung dipulangkan ke Amerika Serikat pada malam Natal lalu. Kabar terakhir, ia diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik.

Penyebab Tifus dan Gejalanya

Dilansir dari Medical News Today, tifoid atau tifus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini hidup di usus dan aliran darah manusia. Cara penyebarannya bisa melalui kontak langsung antar individu dengan kotoran orang yang terinfeksi.

Artikel Lainnya: Gejala Penyakit Tifus yang Wajib Anda Tahu

Tidak ada hewan yang membawa penyakit ini, jadi penularannya selalu dari manusia ke manusia. Jika tidak diobati, sekitar satu dari lima kasus tifus dapat berakibat fatal, yakni kematian.

Bakteri Salmonella typhi masuk melalui mulut dan menghabiskan satu hingga tiga minggu di usus. Setelah itu, bakteri tersebut masuk melalui dinding usus dan masuk ke aliran darah.

Dari aliran darah, menyebar ke jaringan dan organ lain. Tifus didiagnosis dengan mendeteksi keberadaan Salmonella typhi melalui sampel darah, tinja, urine, atau sumsum tulang.

Berdasarkan penjelasan dr. Alvin Nursalim, SpPD dari KlikDokter, gejala tifus timbul secara bertahap dalam waktu 8–14 hari setelah terinfeksi oleh Salmonella typhi. Dua gejala utama tifus adalah munculnya demam dan ruam pada tubuh penderita.

Umumnya, demam akibat tifus sangat tinggi suhunya. Secara bertahap meningkat selama beberapa hari hingga sekitar 39 hingga 40 derajat Celcius. Sementara, untuk  gejala ruam, tidak memengaruhi setiap pasien. Kemunculannya terdiri dari bintik-bintik berwarna mawar, terutama di leher dan perut.

Selain itu, terdapat gejala tifus lainnya yang menyebabkan Anda jadi sulit untuk beraktivitas. Berikut ini beberapa gangguan kesehatan yang bisa Anda alami.

  • Lemas.
  • Sakit perut.
  • Sembelit.
  • Sakit kepala.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Sakit tenggorokan.
  • Nyeri sendi.

Gejala-gejala yang dialami membuat orang yang terpapar bakteri ini perlu segera berobat ke dokter. Hal ini bertujuan agar dokter bisa meresepkan antibiotik dan segala jenis obat penunjang yang harus dikonsumsi sesuai dengan anjuran dan dosis yang diberikan. Selain itu, dokter juga biasanya akan menyarankan penderita untuk melakukan best rest di rumah sakit ataupun rumah.

Artikel Lainnya: Jangan Khawatir, Ini 5 Cara agar Tifus Cepat Sembuh

Mengapa Tifus Berbahaya dan Bisa Sebabkan Kematian?

Tifus sangat mungkin menyebabkan komplikasi yang berbahaya, yakni kematian. Dalam kasus yang serius dan tidak diobati, usus dapat menjadi berlubang. Ini dapat menyebabkan peritonitis. Infeksi jaringan yang melapisi bagian dalam perut, yang telah dilaporkan berakibat fatal pada beberapa kasus.

Selain itu, ada kondisi yang dinamakan hypovolemia. Kondisi ini terjadi ketika seseorang kehilangan 20% pasokan darah atau cairan dari dalam tubuh. Pasalnya, saat kekurangan cairan, jantung tak lagi mampu memompa darah dalam jumlah yang cukup ke seluruh organ tubuh.

Alhasil, organ-organ penting akan mengalami gagal fungsi. Hypovolemia alias syok hypovolemic perlu segera ditangani. Ini karena sangat mungkin untuk berujung pada kematian.

Untuk mencegah tifus berujung pada kematian, penderita tifus perlu melakukan pola makan yang tepat selama masa penyembuhan. Pola makan yang dimaksud adalah sebagai berikut ini.

  • Menghindari makanan berserat tinggi, susu, produk susu, dan daging berserat kasar. Juga, makanan berlemak, terlalu manis, asam, dan berbumbu tajam.
  • Konsumsi makanan yang bersifat lunak sangat dianjurkan. Pastikan makanan tersebut dihidangkan pada suhu yang tidak terlalu panas atau dingin agar tidak merangsang pencernaan.
  • Makan lebih sering dalam porsi yang lebih kecil.

Mengingat bahwa penyakit tifus atau demam tifoid yang diakibatkan bakteri Salmonella typhi seperti Zac Efron dapat menyebabkan berbagai komplikasi mematikan, Anda sebaiknya segera melakukan pencegahan dengan menerapkan kebiasaan hidup bersih dan sehat.

Jika Anda merasakan adanya keluhan yang merujuk pada gejala tifus, segera berobatlah ke dokter. Semakin cepat demam tifoid Anda dideteksi dan diatasi, semakin besar pula kemungkinan untuk sembuh.

(AYU/RPA)

Zac Efrontifus

Konsultasi Dokter Terkait