Saraf

Awas! Hindari 5 Hal Ini Agar Nyeri Kepala Tak Mampir Saat Liburan

dr. Nadia Octavia, 25 Des 2019

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Suasana liburan semakin terasa. Punya banyak waktu luang, tapi kepala malah sakit! Bingung kan apa penyebab nyeri kepala tiba-tiba datang saat jelang liburan?

Awas! Hindari 5 Hal Ini Agar Nyeri Kepala Tak Mampir Saat Liburan

Musim liburan merupakan waktu luang yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga atau sahabat. Setiap orang menghabiskan musim liburan tentunya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang bepergian ke luar kota, berkumpul dengan teman dan sanak saudara, atau sekedar menghabiskan me time. Tapi ada saja kendala menghampiri saat hari liburan tiba, misalnya sakit kepala. Anda pun bingung, entah kenapa penyebab nyeri kepala muncul secara tiba-tiba.

Namun sayangnya, tidak semua orang dapat menghabiskan liburan dengan tenang karena nyeri kepala menyerang. Berikut 7 pemicu nyeri kepala saat musim liburan.

  1. Stres

Deadline pekerjaan, bertengkar dengan pasangan atau jalanan macet bisa membuat Anda stres. Tak jarang saat sedang stres, nyeri kepala menyerang. Tension headache merupakan salah satu nyeri kepala yang dapat dipicu oleh stres.

Seseorang yang mengalami tension headache akan merasakan nyeri dan tidak nyaman pada area kepala, kulit kepala atau leher. Nyeri yang dialami saat tension headache seringkali digambarkan seperti adanya ikatan yang kuat pada kepala dan dapat berlangsung hingga 30 menit.

  1. Konsumsi Makanan Tertentu

Saat liburan berarti saatnya wisata kuliner. Namun makanan tertentu seperti daging olahan, cokelat, kacang-kacangan dan keju dapat menjadi pemicu migrain atau nyeri kepala sebelah.

Pemicu nyeri kepala karena makanan bisa berbeda-beda pada setiap orang. Untuk menghindarinya, Anda sebaiknya membuat catatan mengenai makanan apa saja yang dapat memicu nyeri kepala Anda.

Selain itu, bangun lebih siang seperti saat liburan akan membuat Anda melewatkan waktu sarapan. Padahal, melewatkan sarapan dapat membuat nyeri kepala timbul. Hindari juga makan dalam waktu beberapa jam sebelum waktu tidur. Sebaiknya berikan jeda 3-4 jam sebelum tidur.

  1. Waktu Tidur yang Tidak Teratur

Sebagian orang menghabiskan waktu liburan dengan tidur atau beristirahat di rumah. Waktu tidur pun menjadi tidak menentu. Padahal, kurang tidur atau tidur terlalu lama, dapat memicu timbulnya nyeri kepala.

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Current Treatment Options in Neurology pada penderita migrain, disebutkan bahwa hampir 50 persen penderita migrain mengalami nyeri kepala saat kurang tidur.

Responden yang tidur kurang dari 6 jam setiap harinya cenderung mengalami nyeri kepala lebih hebat dibandingkan responden yang tidur lebih lama.

4. Alkohol

Alkohol dapat memicu serangan migrain dalam waktu beberapa jam (30 menit hingga 3 jam). Tak hanya migrain, alkohol juga dapat memicu terjadinya cluster headache. Seseorang yang mengalami cluster headache biasanya akan mengalami nyeri kepala hebat pada salah satu sisi kepala.

Serangan nyeri kepala dapat berlangsung 1 hingga 8 kali setiap harinya dan dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Selain nyeri kepala, seorang yang mengalami cluster headache juga akan mengalami hidung berair atau berkeringat pada wajah.

  1. Kafein

Tak hanya terkandung di dalam kopi, kafein juga terdapat dalam teh atau cokelat. Kafein seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, kafein dapat membantu mengurangi nyeri kepala. Oleh karena itu beberapa obat anti nyeri pada umumnya mengandung kafein. Tetapi pada sebagian orang, kafein dapat memicu terjadinya nyeri kepala.

Dalam suatu penelitian, responden yang mengonsumsi lebih dari 100 mg kafein setiap harinya memiliki risiko 3 kali lebih tinggi untuk mengalami nyeri kepala.

Setelah tahu penyebab nyeri kepala di atas, seharusnya Anda mulai menghindari pemicunya ya. Agar liburan Anda menjadi momen yang menyenangkan untuk bisa menghabiskan waktu bersama pasangan, kerabat atau sanak saudara.

[RPA/AYU]

Nyeri Kepala

Konsultasi Dokter Terkait