Ini Alasan Rhinos SR Tak Bisa Dibeli Bebas di Apotek

Pada musim pancaroba seperti sekarang, Anda akan lebih rentan sakit, terutama saat imun tubuh menurun. Salah satu penyakit yang sering ditemui adalah common cold, yang ditandai dengan demam, batuk, pilek, dan bersin.

Dalam kondisi ini, Rhinos SR kerap menjadi senjata utama, terlebih dalam mengatasi pilek dan bersin. 

Akan tetapi, sayangnya obat ini tidak bisa lagi dibeli secara bebas. Anda yang ingin mendapatkannya di apotek atau toko obat terdekat harus membawa serta resep dokter. 

Banyak yang bertanya-tanya soal Rhinos SR yang sulit didapatkan. Bahkan, ada orang yang berpikir bahwa terdapat kandungan yang bahaya di dalam Rhinos SR. 

Sebenarnya, masalah bukan terdapat dalam kandungan obatnya. Produk obat flu ini tidak dijual bebas karena adanya risiko penyalahgunaan yang bukan untuk kepentingan kesehatan.

Kandungan Rhinos SR

Rhinos SR mengandung loratadine dan pseudoephedrine. Zat-zat ini sering digunakan untuk mengatasi gejala hidung tersumbat, bersin, hidung berair, gatal atau pruritus, serta mata berair. 

Satu kapsul Rhinos SR mengandung 5 mg loratadine dan 60 mg pseudoephedrine. Obat ini biasanya dikonsumsi dua kali sehari. 

Namun, sebaiknya dosis penggunaan Rhinos SR harus Anda konsultasikan dahulu dengan dokter sebelum digunakan. 

Pasalnya, dosis penggunaannya dapat berbeda-beda pada setiap pasien, tergantung berat dan tidaknya penyakit yang dialami.

Artikel lainnya: Obat Flu yang Bisa Dibeli Bebas di Apotek 

Kenapa Rhinos SR Dilarang untuk Dijual Bebas?

Seperti disinggung di atas, Anda tidak bisa lagi memperoleh obat ini secara bebas. 

Salah satu alasan kenapa Rhinos SR harus pakai resep adalah karena ini tergolong obat keras (obat dengan logo merah). Itulah sebabnya, Anda sangat tidak disarankan mengonsumsinya tanpa petunjuk dokter.

Obat ini tergolong ke dalam dekongestan. Kandungan zat di dalamnya dapat menyempitkan pembuluh darah sehingga bisa menurunkan gejala flu.

Namun, Rhinos SR tidak dapat digunakan oleh orang-orang yang mengidap penyakit tertentu. Misalnya, riwayat sakit jantung, glaukoma, hipertensi, dan riwayat alergi atau hipersensitif terhadap agen adrenergik.

Itu sebabnya, Anda perlu konsultasi dengan dokter untuk mengonsumsi Rhinos SR, dan bisa berbahaya jika dikonsumsi sembarangan. 

Di samping itu, jika saat ini Anda sedang mengonsumsi obat lain, sebaiknya Anda memberitahukannya terlebih dahulu kepada dokter. Pasalnya, Rhinos SR dapat menimbulkan interaksi terhadap obat tertentu.

Artikel lainnya: Atasi Gejala Omicron dengan Obat Flu & Batuk yang Dijual Bebas

Selain termasuk obat keras, Rhinos SR tidak bisa dibeli bebas karena kandungan pseudoephedrine yang ada di dalamnya tergolong ke dalam prekursor narkotika. 

Berdasarkan pasal 1 ayat 2 UU Narkotika, prekursor narkotika adalah zat yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika. Itulah mengapa, penggunaan Rhinos SR saat ini dibatasi dan harus melalui resep dokter.

Peraturan penggunaan prekursor saat ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2010 tentang Prekursor. 

Pasal 129 UU Narkotika juga sudah memaparkan hukuman penjara dan denda bagi orang-orang yang melanggarnya.

Pengganti Obat Rhinos SR yang Aman

Keluhan pilek paling sering disebabkan oleh infeksi virus dan turunnya daya tahan tubuh. 

Hal yang terpenting untuk mengatasinya adalah dengan menjaga pola hidup sehat, sehingga daya tahan mampu melawan infeksi virus itu sendiri. 

Jika gejala pilek, hidung tersumbat, dan bersin dirasakan sangat mengganggu, Anda dapat menggunakan obat pilek dengan logo hijau (obat bebas) dan logo biru (bebas terbatas). 

Memang obat ini pun mengandung senyawa pseudoephedrine, namun dalam dosis yang lebih kecil sehingga boleh digunakan tanpa resep dokter. Ataupun terdapat pilihan dekongestan lain, yaitu phenylpropanolamine HCL.

Dekongestan ini biasanya dikombinasikan dengan antihistamin, chlorpheniramine maleate, atau triprolidine HCL.

Sudah tahu, ‘kan, kenapa penggunaan Rhinos SR harus pakai resep dan tidak boleh dikonsumsi sembarangan? 

Jika Anda ingin menggunakan obat ini, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter. 

Untuk berkonsultasi dengan dokter, Anda dapat menggunakan layanan Live Chat 24 jam.

[RS]